Sukses

Begini Cara Menanam Cabai Rawit di Rumah dengan Mudah dan Hasil Melimpah

Beberapa langkah untuk menanam cabai rawit di rumah dengan mudah dan bisa berbuah tanpa harus menggunakan lahan yang luas.

Liputan6.com, Jakarta Harga cabai, khususnya cabai rawit kembali melambung cukup tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. Sehingga hal ini berdampak pada daya beli masyarakat. Dikarenakan harganya yang mahal, menanam cabai rawit di rumah menjadi solusi. Dengan begitu, Anda dapat menghemat pengeluaran. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan cabai yang segar yang bisa Anda petik sendiri sesuka hati.

Cara menanam cabai rawit tidak begitu sulit untuk diterapkan di halaman rumah. Cabai rawit juga dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi. Hampir semua jenis tanah cocok ditanami cabai, namun yang paling baik adalah tanah humus yang kaya akan unsur hara. Tanaman ini juga membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari.

Cabai rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Budidaya cabai rawit relatif lebih rendah risikonya dibandingkan dengan cabai besar. Tanaman ini lebih tahan dari serangan hama, namun hama yang menyerang cabai besar bisa juga menyerang cabai rawit.

Ada beberapa cara menanam cabai rawit yang mudah dengan hasil yang melimpah, Anda perlu mengikuti beberapa langkah dan perawatan yang tepat agar tanaman berbuah lebat yaitu dengan persiapkan lahan, benih, dan perawatan dengan baik hingga panen.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang cara menanam cabai rawit di rumah dengan mudah agar cepat berbuah dari berbagai sumber, Senin (15/3/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Persiapkan Lahan Tanam

Cara menanam cabai yang pertama tentunya harus menyiapkan lahan untuk menanam cabai terlebih dahulu. Pilih tempat yang sering terkena cahaya matahari sepanjang hari. Selain itu, tanah yang digunakan juga harus subur, humus dan kaya akan sumber hara.

Sebelum menanam bibit cabai rawit, Anda harus mensterilisasi tanah terlebih dahulu dengan cara dijemur di bawah panas matahari, kemudian didinginkan dan masukkan ke dalam wadah penyemaian yang kemudian disiram. Setelah itu, jemur bibit cabai yang Anda dapatkan ke luar ruangan agar cabai dapat berbuah lebat.

Cara menjemur bibit cabai rawit cukup dengan diangin-anginkan diatas nampan atau tampah selama beberapa jam setiap hari selama 3 atau 4 hari.

3 dari 5 halaman

Pemilihan Bibit dan Penyemaian

1. Bibit Cabai

Cara menanam cabai selanjutnya adalah memilih bibit cabai. Bibit cabai yang Anda butuhkan tentunya bibit yang berkualitas. Anda dapat memilih bibit yang berkualitas dengan memilih bibit cabai yang memiliki daun serta buah cabai yang besar dan segar. Kupas cabai lalu ambil bijinya, setelah itu jemur dibawah sinar matahari sampai kering.

Cara lain untuk mendapatkan bibit cabai adalah dengan membeli bibit di toko. Namun jika Anda ingin menanam cabai dalam skala kecil, lebih baik mengambil dari bibit cabai segar secara langsung. Bibit cabai yang dijual di toko biasanya diperuntukkan bagi pertanian skala besar dan tentu saja mahal.

2. Menyemai Cabai

Langkah selanjutnya dalam cara menanam cabai rawit adalah proses penyemaian. Gunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaian. Untuk mengetahui lebih detail cara penyemaian, berikut langkah-langkahnya :

- Siapkan tempat penyemaian, seperti polybag.

- Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.

- Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu.

- Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.

- Lalu letakkan benih cabai tersebut pada polybag, kemudian tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja kedalamannya.

- Tunggu hingga benih bekecambah.

- Jika benih telah berkecambah, baru tanaman boleh terkena sinar matahari.

4 dari 5 halaman

Proses Tanam dan Pemupukan

3. Proses Penanaman Cabai

Cara menanam cabai rawit berikutnya adalah proses penanaman. Setelah usia benih cabai kurang lebih 4 minggu, Anda sudah bisa memindahkan bibit cabai ke tanah yang telah disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk. Berhati-hatilah ketika memindahkan benih cabai dari media semai ke media tanam, agar akar tidak rusak.

Jika Anda ingin tetap menggunakan polybag sebagai media tanam, gunakan polybag berdiameter 30 cm. Selain polybag, Anda juga dapat menggunakan ember bekas asalkan dibersihkan terlebih dahulu. Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk tempat menanam.

4. Pemupukan Cabai

Cara menanam cabai rawit berikutnya adalah dengan pemupukan. Selama masa penanaman, jangan lupa untuk menyiramnya dan memberi pupuk agar hasil panen lebih unggul serta segar. Gunakan pupuk kompos agar cabai menjadi lebih organik.

Setelah di pupuk yang pertama kali, Anda harus menambahkan pupuk susulan kisaran umur tanaman cabai rawit 1 bulan. Selanjutnya setiap panen secara terus menerus diberikan pupuk susulan. Selain pupuk kompos, Anda juga dapat menggunakan pupuk cair. Tambahkan pupuk cair yang sudah di larutkan dengan perbandingan 100 ml per tanaman.

5 dari 5 halaman

Perawatan cabai dan Panen

5. Perawatan Cabai

Setelah proses diatas dilakukan, cara menanam cabai rawit selanjutnya adalah perawatan cabai. Perawatan cabai rawit meliputi penyiraman, pemupukan, dan pembasmian hama maupun tanaman liar. Jangan lupa untuk selalu menyirami cabai setiap hari. Penyiraman ini diperlukan saat musim kemarau, bila kondisi tanaman cabai terlalu kering bisa mati.

Anda juga harus rajin melakukan pengecekan tanaman cabai yang sedang tumbuh. Jika terdapat tanaman yang akan mengganggu pertumbuhan cabai Anda, segera untuk mencabutnya. Rutinlah untuk melakukan pengecekan tanaman, agar jika sewaktu-waktu terjadi masalah dapat segera ditangani.

6. Saatnya Panen Cabai

Ketika cabai sudah tumbuh sempurna, Anda bisa melakukan panen. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dengan cara memetik buah beserta tangkainya. Buah cabai yang memiliki rasa pedas dan nilai ekonomi adalah bentuknya yang ramping dan padat berisi.

Biasanya cabai rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5 – 3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen tanaman cabai akan berlansung selama 6 bulan, dengan usia tanaman cabai adalah 24 bulan.

Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15 – 18 kali dan dapat dipetik hingga maksimal 72 kali. Namun semakin tua tanaman cabai, produktivitasnya akan semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara.

Itulah beberapa cara menanam cabai rawit yang bisa Anda terapkan di rumah dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Sebenarnya proses-prosesnya tidak begitu sulit untuk diikuti, namun jika Anda menginginkan hasil yang lebih optimal sebaiknya berkonsultasilah dengan ahlinya dalam menanam tanaman cabai rawit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini