Sukses

Penyakit TBC, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan yang Perlu Diketahui

Perlu diketahui pengertian penyakit TBC, penyebab dan gejala yang ditimbulkan, serta cara pencegahannya.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbesar karena infeksi tunggal setelah AIDS. Tuberkulosis bukan disebabkan oleh faktor keturunan dan sebenarnya dapat disembuhkan.

Ada dua macam penyakit TBC, yaitu Tuberkulosis ekstra paru dan Tuberkulosis paru. Ekstra paru adalah tuberkulosis yang mengenai organ lain di luar paru. Misalnya Tuberkulosis tulang, Tuberkulosis otak, Tuberkulosis kelenjar, serta Tuberkulosis ginjal. Sedangkan Tuberkulosis paru adalah Tuberkulosis yang terjadi di dalam paru.

Penyakit TBC sering ditemukan pada orang di lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat serta bergizi buruk. Yang paling rentan terkena Tuberkulosis adalah orang dengan HIV dan diabetes (sakit gula). Penularannya terjadi dari orang ke orang melalui udara.

Ketika orang dengan penyakit TBC batuk, bersin, atau meludah, mereka akan mengeluarkan kuman TBC ke udara. Maka dari itu perlu berhati-hati dan selalu menjaga protokol kesehatan dimana pun berada.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber mengenai penyakit TBC dan apa saja penyebab dan gejala yang ditimbulkan, serta cara pencegahannya, Jumat (19/3/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit TBC

Penyakit TBC disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Mereka dapat menyebar melalui udara dalam droplet ketika seseorang dengan TBC paru batuk, bersin, meludah, tertawa, atau berbicara. Hanya orang dengan TBC aktif yang dapat menularkan infeksi.

Namun, sebagian besar orang dengan penyakit TBC tidak lagi menularkan bakteri setelah mereka menerima terapi yang sesuai untuk setidaknya 2 minggu. Berikut ini beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi tertular TBC:

1. Orang yang sistem kekebalan tubuhnya menurun. Contohnya, pengidap diabetes, orang yang menjalani rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS.

2. Orang yang mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi.

3. Pecandu narkoba.

4. Para perokok.

5. Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TBC.

3 dari 5 halaman

Gejala Penyakit TBC

Fakta penyakit TBC yang harus diketahui adalah gejala yang biasanya timbul ketika seseorang memiliki TBC, yaitu:

1. Batuk yang berlangsung lama lebih dari 3 minggu.

2. Batuk dapat disertai dahak dan darah.

3. Sesak napas.

4. Nyeri dada

5. Mudah lelah

6. Keringat pada malam hari

7. Demam lama

8. Nafsu makan menurun

10. Berat badan menurun

4 dari 5 halaman

Gejala Penyakit TBC

Dan seseorang yang terkena TBC Laten dan TBC aktif gejalanya sebagai berikut:

TBC Laten: Seseorang dengan TBC laten tidak akan memiliki gejala, dan tidak ada kerusakan paru pada rontgen dada. Namun, tes darah atau uji tuberkulin akan menunjukkan bahwa mereka memiliki infeksi TBC.

TBC aktif: Seseorang dengan penyakit TBC dapat mengalami batuk yang menghasilkan dahak, kelelahan, demam, kedinginan, dan kehilangan nafsu makan dan berat badan. Gejala biasanya memburuk dari waktu ke waktu, tetapi dapat juga hilang timbul.

5 dari 5 halaman

Cara Pencegahan Penyakit TBC

Langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit TBC antara lain:

1. Ketahui Apakah Kamu Berisiko

Jika kamu termasuk berisiko, maka harus lebih waspada terhadap penyakit ini. Berikut beberapa golongan orang yang lebih berisiko terkena TBC:

  • Orang dengan imunodefisiensi (HIV/AIDS)
  • Pecandu narkoba dan alkohol
  • Orang yang tinggal di daerah padat penduduk dan panti jompo
  • Orang yang sering berkontak dengan penderita tuberkulosis
  • Tenaga medis
  • Turis yang datang ke negara dengan angka kasus tuberkulosis yang tinggi

2. Waspada dengan Pengidap TBC di Sekitarmu

Memiliki keluarga atau tetangga yang menderita tuberkulosis bukan berarti harus dijauhi. Hal yang terpenting adalah mengetahui sumber penularan dan menghindarinya.

Karena penyakit ini menular melalui droplet, penderita sebaiknya menggunakan masker, membuang dahak di tempat yang dapat langsung dialiri air (jangan di jalanan), menutup mulut ketika batuk atau bersin, serta tidak berganti-ganti alat makan dengan orang yang sehat.

3. Kenali Gejala TBC

Dengan mengenali gejala penyakit ini, Anda akan lebih sadar terhadap diri sendiri. Artinya, ketika menemukan gejala yang mirip, Anda akan segera memeriksakan diri ke dokter sehingga dapat ditangani dengan cepat. Selain itu, Anda dapat lebih waspada terhadap orang-orang yang Anda curigai menderita tuberkulosis.

4. Pastikan Sirkulasi Udara di Rumah Baik

Bakteri tuberkulosis akan menghilang jika sirkulasi udara di rumah baik. Jadi, pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik. Sinar matahari yang masuk menandakan rumah Anda mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang baik, sehingga hal ini dapat mencegah TBC.

5. Gunakan Masker Saat Berada di Tempat Ramai

Penularan tuberkulosis bisa melalui udara saat penderita bersin atau batuk. Upaya untuk mencegah paparan bakteri TBC masuk ke dalam tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan masker di tempat umum.

6. Dapatkan Vaksinasi BCG

Vaksin BCG dapat melindungi anak-anak maupun orang dewasa dari tuberkulosis. Vaksin ini telah masuk dalam imunisasi wajib dari pemerintah. Untuk anak-anak, lakukan imunisasi sesuai jadwal untuk mencegah TBC di kemudian hari.

7. Lakukan Tes Lebih Dini

Jika Anda merasa mengalami gejala tuberkulosis, jangan ragu untuk melakukan tes agar dapat terdiagnosis secara dini. Semakin dini pengobatan, semakin baik. Tes yang dimaksud berupa tes dahak, tes kulit tuberkulin, dan tes rontgen paru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.