Sukses

Cara Membuat Oralit untuk Anak, Pahami Dosis Tepatnya

Cara membuat oralit untuk anak bisa dilakukan dengan dua cara. Pakai bahan sendiri atau membeli bahan praktis di apotek, sama-sama bisa mencegah dehidrasi.

Liputan6.com, Jakarta Cara membuat oralit untuk anak bisa dipraktikkan sendiri di rumah dengan mudah. Larutan oralit sangat penting saat anak mengalami diare sampai muntah-muntah. Oralite bukan menghentikan diare, tetapi membantu mengembalikan cairan tubuh anak yang hilang saat mengalami diare.  

Ada dua cara membuat oralit untuk anak yang bisa disimak, yakni dengan bahan sendiri atau bahan praktis yang dibeli di apotek. Cara membuat oralit tersebut tetap bisa membuat larutan oral ini mencegah komplikasi akibat dehidrasi pada anak. Saat dehidrasi, anak bisa mengalami kejang, kelainan otak, sampai kematian.

Bila ingin memberikan larutan oralit pada anak, perhatikan tanda-tanda anak dehidrasi. Frekuensi buang air kecil anak akan menurun, tidak ada air mata saat menangis, mulut kering, tampak kehausan, dan lemas. Selain itu, perhatikan juga dosis tepat pemberian larutan oralit pada anak.

Berikut Liputan6.com ulas cara membuat oralit untuk anak dari berbagai sumber, Selasa (30/3/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pentingnya Oralit untuk Anak Diare

Anak-anak yang mengalami diare, berisiko pula dengan masalah dehidrasi di tubuhnya. Diare merupakan kondisi ketika buang air besar encer dan cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali. Dehidrasi karena diare berisiko dengan komplikasi kejang, kerusakan otak, sampai kematian.

Pentingnya memberikan dan paham cara membuat oralit untuk anak adalah mencegah komplikasi anak saat diare akibat dehidrasi. Air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi yang anak alami ketika diare. Larutan air tak memiliki kandungan elektrolit seperti glukosa, natrium, dan kalium.

Cara membuat oralit untuk anak mengombinasikan campuran gula, garam, dan air putih. Ada kandungan mineral dari air putih. Elektrolit dari garam dan energi yang dibawa dari kandungan gula.

Garam mampu meningkatkan pengangkutan dan daya absorbsi gula melalui membran sel. Gula dalam larutan NaCl (garam dapur) berkhasiat meningkatkan penyerapan air pada dinding usus secara kuat, sehingga proses dehidrasi tubuh dapat dikurangi atau diatasi.

3 dari 5 halaman

Cara Membuat Oralit untuk Anak

Bila akan memulai cara membuat oralit untuk anak, pastikan sudah mencuci tangan dengan bersih. Siapkan pula alat dan bahan yang benar-benar steril. Cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun akan membuat bakteri, kuman, dan virus hilang. Tujuannya agar oralit terhindar dari kontaminasi zat berbahaya.

Selain itu, cara membuat oralit untuk anak harus menggunakan air yang benar-benar matang. Panaskan air bersih sampai mendidih bila airnya mengambil dari kran. Kalau airnya sudah dari galon, siap sajikan dengan wadah yang benar-benar bersih.

Cara Membuat Oralit untuk Anak Sendiri

Bahan:

- Air 200 mililiter (ml)

- Garam 1/4 sendok makan (sdm)

- Gula 1 sdm

Cara membuat oralit untuk anak:

1. Siapkan air putih matang sebanyak 200 ml.

2. Tuangkan garam ¼ sdm dan gula 1 sdm.

3. Aduk rata ketiga bahan tersebut sampai tercampur rata.

4. Larutan oralit siap disajikan.

Cara Membuat Oralit untuk Anak Sachet

Membuat larutan oralit bisa dilakukan dengan lebih praktis karena sudah ada yang sachet. Cara membuat oralit untuk anak ini, pastikan sudah membelinya di apotek terdekat. Oralit sachet sudah dijual bebas di pasaran dan bentuknya bubuk.

Sama seperti cara membuat oralit sendiri, siapkan air putih matang sebanyak 200 ml untuk melarutkan bubuknya. Aduk rata sampai benar-benar menjadi larut dan siap dikonsumsi. Bila sudah, larutan oralit siap disajikan.

4 dari 5 halaman

Dosis Penyajian Oralit untuk Anak

Bila cara membuat oralit untuk anak sudah dipahami, sekarang dosisnya perlu dipelajari juga. Dosis pemberian larutan oralit tidak boleh asal-asalan, harus disesuaikan dengan usia anak.

Untuk anak usia di bawah satu tahun, berikan ¼ sampai ½ gelas larutan oralit. Anak usia 1 sampai 4 tahun, berikan ½ sampai 1 gelas larutan oralit. Terakhir untuk anak usia 4 tahun ke atas berikan 1 sampai 1½ gelas larutan oralit.

Jangan langsung memberikan oralit keseluruhan. Pemberian oralit yang dianjurkan, yakni secara perlahan-lahan. Setelah anak buang air besar, larutan oralit bisa langsung diberikan. Bila diare disertai muntah, berikan selang waktu 10 menit setelahnya.

5 dari 5 halaman

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Anak Diare

1. Tidak dianjurkan untuk memberi oralit pada anak dengan gizi buruk.

2. Hindari memberikan larutan oralit pada anak usia di bawah 6 bulan. Cukup berikan air dengan tambahan durasi menyusui.

3. Tidak dianjurkan untuk memberi anak minuman soda dan manis karena bisa memicu komplikasi lanjutan.

4. Oralit bisa diberikan setelah buang air besar dan muntah.

5. Beri asupan makanan yang sama seperti keadaan biasa. Disarankan nasi, kentang, roti, gandum, daging tanpa lemak dan yoghurt. Hindari makanan berlemak tinggi, karena lebih sulit diserap dan bisa bikin keluhan semakin buruk.

6. Zink diberikan satu kali sehari dengan dosis 10 miligram pada bayi di bawah enam bulan dan 20 miligram apabila usianya telah menginjak enam bulan atau lebih.

7. Hindari memberikan obat diare atau antibiotik pada anak tanpa pengawasan dokter.

8. Segera konsultasikan ke dokter bila diare tak kunjung membaik dan larutan oralit tidak cukup mengembalikan cairan tubuh anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini