Sukses

Sempat Tenggelam, 6 Bangunan Bersejarah Kembali Muncul dan Berdiri Kokoh Ini Bikin Takjub

Sederet bangunan ini sempat tenggelam, namun pada akhirnya kembali muncul.

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara tentunya mempunyai tempat ataupun bangunan bersejarah yang kerap kali bikin takjub dengan sejarah di baliknya. Seiring dengan perkembangan zaman, bangunan-bangunan tersebut juga ikut termakan usia dan semakin tua. Bahkan tak sedikit bangunan bersejarah yang dinyatakan hilang secara tiba-tiba. 

Tentunya banyak orang yang pernah mendengar Kota Atlantis yang hilang. Hilangnya kota tersebut terbilang misterius dan memunculkan beragam spekulasi baik dari pakar sejarah ataupun masyarakat awam. Walaupun kerap disebut sebagai misteri yang selalu membuat seseorang penasaran, ada banyak fakta unik tentang Kota Atlantis tersebut.

Selain Kota Atlantis yang hilang rupanya ada bangunan lainnya yang sempat hilang dan tenggelam, namun pada akhrinya muncul kembali. Ada banyak penyebab yang bisa menyebabkan mengapa beberapa bangunan tersebut sempat tenggelam.

Menelaah tentang sejarah memang tak ada habisnya. Sejumlah kota dan artefak Arkeologi telah terendam air baik oleh kekuatan alam atau karena mereka perlu dikorbankan untuk memberikan kekuatan tambahan bagi populasi yang berkembang di sekitarnya.

Berikut Liputan6.com merangkum dari Brightside tentang sejarah bangunan yang kembali muncul setelah sempat tenggelam, Selasa (30/3/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Jal Mahal, Kota Jaipur, India

Salah satu bangunan yang sempat tenggelam, namun pada akhirnya kembali muncul bahkan masih terlihat kokoh adalah Jal Mahal, Kota Jaipur, India. Jal Mahal adalah istana di Jaipur yang sedang dilakukan perbaikan secara besar-besaran yang meliputi pembersihan danau, perbaikan taman dan pembersihan monumen. Jal Mahal, memiliki area danau (310 hektar) dan area sekitarnya (total 432 hektar) dari pemerintah Rajasthan.

Meskipun terlihat indah, Jal Mahal, atau dikenal sebagai Istana Air, adalah istana yang terletak di tengah Danau Man Sagar di kota Jaipur di India. Melansir dari Brightside bahwa tidak ada seseorang yang tahu kapan tepatnya Jal Mahal dibangun, tetapi lantai dan dinding batu pasir merah menunjukkan bahwa itu dibangun sekitar 300 tahun yang lalu.

Bangunan 5 lantai dengan 4 lantai terendam air. Pemerintah Rajasthan memulai proyek renovasi selama 6 tahun dengan arsitek terbaik di negara itu untuk mengembalikannya ke kejayaan masa lalunya. Jal Mahal kini terbuka untuk umum dan wisatawan dapat mengunjungi balkon dan menjelajahi kastil dengan tur perahu.

3 dari 7 halaman

2. Potosi, Venezuela

Potosí adalah sebuah kota di Venezuela di negara bagian barat Táchira. Kota itu sengaja dibanjiri oleh pemerintah Venezuela pada tahun 1985 untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air. pada tahun 2010, kota ini ditemukan untuk pertama kalinya sejak banjir akibat kekeringan yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Niño.

Kira-kira 30 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2010, kota ini ditemukan untuk pertama kalinya sejak banjir akibat kekeringan yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Niño. Permukaan air turun secara signifikan akibat kekeringan yang ditimbulkan oleh fenomena El Niño yang menyebabkan seluruh kota muncul kembali. Gereja kota yang tenggelam di bawah air tidak menyisakan apa pun selain salib yang terlihat sekarang sepenuhnya terlihat di samping pemakaman di dekatnya.

4 dari 7 halaman

3. Gereja Saint Nicholas, Danau Mavrovo

Bangunan selanjutnya yang sempat tenggelam dan kembali muncul bahkan tetap kokoh selanjutnya adalah Gereja Saint Nicholas, Danau Mavrovo. Mavrovo adalah wilayah lembah di barat laut Republik Makedonia Utara. Ini adalah rumah bagi Taman Nasional Mavrovo dan pusat olahraga musim dingin.

Tidak jauh dari Pegunungan Balkan di Makedonia terletak Danau Mavrovo, sebuah taman nasional yang terkenal dengan gereja Saint Nicholas yang tenggelam. Gereja kuno ini dibangun pada tahun 1850-an dan berdiri selama lebih dari 150 tahun hingga pemerintah Yunani memutuskan untuk membangun danau buatan di sekitarnya untuk memasok air ke pembangkit listrik setempat.

Pada tahun 2003, gereja tersebut tenggelam sepenuhnya di bawah air, tetapi karena perubahan iklim di daerah tersebut, gereja tersebut sekarang muncul kembali. Saat bulan-bulan musim panas, lebih dari separuh gereja terlihat.

5 dari 7 halaman

4. Grüner See, Austria

Grüner See (Green Lake) adalah sebuah danau di Styria, Austria di sebuah desa bernama Tragö. Danau ini dikelilingi oleh Pegunungan dan hutan Hochschwab. Danau indah yang tampak seperti foto surealis ini sebenarnya adalah Grüner See, atau dikenal sebagai Danau Hijau. Terletak di Austria dan terkenal dengan airnya yang jernih dan warna hijau zamrud yang didapat dari rumput dan dedaunan di sekitarnya.

Selama musim dingin, danau menjadi sangat dangkal (kedalaman 1-2 meter) dan taman nasional yang indah muncul. Sekarang menjadi atraksi terkenal untuk pejalan kaki dan berkemah. Namun, selama musim panas karena pencairan es di musim semi, taman ini dipenuhi air, mengubah taman tersebut menjadi surga bawah laut.

6 dari 7 halaman

5. Kuil Santiago

Bangunan bersejarah selanjutnya yang sempat tenggelam namun kembali berdiri kokoh adalah Kuil Santiago. Kuil bergaya kolonial Santiago mulai muncul dari perairan dalam Sungai Meksiko, Chiapas pada tahun 2010. Gereja ini awalnya dibangun oleh para biarawan pada pertengahan abad ke-16 tetapi tenggelam di bawah air pada tahun 1966 ketika waduk Nezahualcoyotl banjir pada tahun 1966.

Puluhan tahun kemudian karena perubahan iklim dan kekeringan yang terjadi di Meksiko selama 10 tahun terakhir, Kuil Santiago muncul kembali dari air karena permukaan air yang turun hingga 82 kaki.

7 dari 7 halaman

6. Desa Epecuen, Buenos Aires

Beberapa mil barat daya Buenos Aires, desa wisata Epecuen muncul kembali setelah menghabiskan lebih dari 50 tahun di bawah air. Kembali pada tahun 1920-an, desa Epecuen dibangun di tepi "Lago Epecuen" Salt Lake dan itu menjadi rumah bagi lebih dari 5.000 orang pada akhir tahun 1970-an. Selama waktu itu, cuaca menjadi semakin tidak normal dan lebih sering hujan yang menyebabkan Salt Lake of Epecuen meluap.

Pada tahun 1985, salt lake menerobos bendungan pengisi tanah. Pada akhir 1993, desa itu tenggelam 33 kaki di bawah air. Puluhan tahun kemudian, cuaca mulai berubah lagi menyebabkan air surut pada tahun 2009. Sekarang 30 tahun kemudian kita dapat melihat desa secara ajaib muncul kembali dari perairan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.