Sukses

Asal Mula Istilah Mudik di Hari Lebaran, Jadi Tradisi Tahunan

Mudik jadi agenda wajib masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Mudik menjadi salah satu budaya unik yang ada di Indonesia. Mudik pastinya sudah tak asing di telinga. Mudik bahkan menjadi agenda tahunan dan budaya yang makin mengakar bagi masyarakat. Menjelang hari raya Idulfitri, masyarakat Indonesia berbondong meninggalkan kota dan pulang ke kampung halaman.

Tak hanya lebaran, mudik makin meluas maknanya dan digunakan dalam hari besar lainnya seperti Natal dan tahun baru. Istilah mudik bahkan memiliki sejumlah versi dengan maknanya sendiri. Bagi masyarakat Indonesia, mudik memiliki makna kebersamaan dan kerinduan pada keluarga.

Nah, sebenarnya dari mana asal mula istilah mudik, dan apa bedanya dengan pulang kampung? Simak ulasan Liputan6.com tentang asal mula istilah mudik yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin(3/5/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Asal mula istilah mudik

Mudik memiliki sejumlah versi makna tersendiri. Pertama, dipercaya bahwa mudik sudah ada sejak zaman Majapahit. Tradisi mudik ini dimulai oleh para petani Jawa yang merantau dan pulang ke kampung halaman. Para petani ini pulang untuk membersihkan makam leluhurnya. Kegiatan pulang ke kampung halaman ini disebut dengan mudik yang merupakan singkatan dari "mulih dilik" atau pulang sebentar.

Versi kedua adalah mudik berasal dari kata Sunda Pesisir dan Betawi, yaitu "udik" yang merujuk pada desa atau kampung. Diartikan, mudik aadalah menuju ke desa atau pulang ke kampung.

Versi ketiga merujuk pada istilah mudik yang berarti selatan atau hulu. Sebelum terjadi urbanisasi besar-besaran di Jakarta, ada banyak wilayah-wilayah yang bernama akhir udik dan ilir. Contohnya seperti Meruya Udik, Meruya Ilir, Sukabumi Udik, Sukabumi Ilir, dan sebagainya.

Ketika Jakarta masih bernama Batavia, petami yang membawa hasil bumi ke Batavia, membawa dagangannya melalui sungai. Dari situlah muncul istilah milir-mudik, yang artinya sama dengan bolak-balik. Bagi masyarakat ini, mudik atau udik berarti pulang dari kota kembali ke ladangnya.

Istilah mudik kemudian digunakan bagi masyarakat yang merantau ke kota dan ingin pulang sejenak ke kampung halaman. Istilah ini mulai digunakan pada 1970-an saat Jakarta menjadi satu-satunya kota besar tempat orang desa mengadu nasib. Orang dari desa yang sudah mendapat pekerjaan di Jakarta, kemudian akan pulang ke kampung halamannya selama beberapa waktu pada hari-hari besar seperti Idulfitri.

Kebiasaan pulang ke kampung ini biasanya dilakukan pada tujuh hari sebelum lebaran sampai tujuh hari setelah lebaran. Jangka waktu ini bisa berbeda tiap orang, tergantung dengan masa libur yang dimilikinya. Sejak saat itu, mudik menjadi tradisi yang tak terlewatkan. Tak cuma bagi umat Islam, tapi seluruh masyarakat Indonesia.

3 dari 5 halaman

Arti kata mudik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mudik bisa berarti berlayar atau pergi ke udik (hulu sungai) dan juga berarti pulang ke kampung halaman. Para pemudik adalah mereka yang hijrah ke kota, daerah lain, bahkan negara lain, kemudian pulang ke kampung halaman untuk bertemu kembali dengan keluarga, sanak saudara, kerabat, dan sahabat.

Mudik secara langsung memiliki keterikatan kultural bagi masyarakat. Mudik yang khususnya dilakukan saat lebaran tiba, identik dengan kemenangan selama satu bulan berpuasa. Atas kemenangan inilah diwujudkan dengan memperingatinya bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Dengan merayakan hari kemenangan bersama keluarga, berkat dan rahmat bisa dinikmati bersama orang yang terkasih.

4 dari 5 halaman

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat mudik

Takbiran

Takbiran menjadi tradisi unik lainnya saat lebaran. Takbiran dilakukan dengan melantunkan takbir pada malam sebelum Idulfitri. Melantunkan takbir saat menjelang Idulfitri dan saat Idulfitri itu juga memang merupakan sunah dari Rasulullah. Di Indonesia, takbiran dilakukan dengan membunyikan bedug, berkeliling kota, dan saling mengunjungi.

Salat Id bersama keluarga

Momen mudik selanjutnya adalah menunaikan salat Id bersama kerabat dan keluarga. Saat mudik ke kampung halaman, salat Id bersama adalah hal yang paling dirindukan. Salat biasanya diadakan di lapangan terbuka, masjid, atau dalam masa pandemi saat ini, dilakukan berjamaan bersama keluarga inti di rumah.

Sungkeman

Kegiatan yang dilakukan saat mudik lainnya adalah sungkeman. Tradisi ini biasanya menjadi momen haru bagi orang tua dan anak. Saat sungkeman, para anak bersimpuh di pangkuan orang tua unruk memohon maaf dan saling memaafkan.

Silaturahmi

Silaturahmi menjadi kegiatan saat mudik yang pasti tak boleh ketinggalan. Pada momen ini, tiap keluarga saling mengunjungi satu sama lain untuk saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan. Di masa pandemi, silaturahmi bisa dilakukan secara daring seperti menggunakan video call.

Berbagi hadiah

Kegiatan selanjutnya adalah berbagi hadiah untuk anggota keluarga. Biasanya anggota keluarga akan saling memberi hadiah baik itu berupa baju, alat salat, makanan atau uang.

Ziarah kubur

Tradisi ziarah kubur menjadi salah satu kegiatan penting di kampung halaman. Ziarah kubur menjadi tradisi yang sudah mengakar bagi masyarakat Indonesia, di mana leluhur adalah sosok yang dihormati dan harus tetap diingat dan didoakan.

5 dari 5 halaman

Beda mudik dan pulang kampung

Pada 2020 lalu, masyarakat sempat dibingungkan dengan perbedaan mudik dan pulang kampung. Perbedaan keduanya digunakan sebagai pelarangan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19. Pada masa ini, pemerintah sempat melarang kegiatan mudik, tapi memperbolehkan pulang kampung.

Jika ditilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, mudik bisa berarti berlayar atau pergi ke udik (hulu sungai) dan juga berarti pulang ke kampung halaman. Sementara pulang kampung dalam KBBI juga artinya sama dengan kembali ke kampung halaman. Dalam hal ini, bisa disebut bahwa KBBI menyinonimkan mudik dengan pulang kampung.

Menurut protokol larangan mudik yang diatur pemerintah di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 2020 lalu, mudik dan pulang kampung memiliki arti yang berbeda. Mudik adalah pulang kampung yang sifatnya sementara dan akan kembali lagi ke kota. Sedangkan pulang kampung adalah pulang ke kampung halaman dan tidak akan kembali lagi ke kota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.