Sukses

6 Fakta Terbaru Kasus Sate Beracun di Yogyakarta, Tersangka Sudah Diamankan

Kasus sate beracun yang merenggut nyawa bocah berusia 8 tahun masih berlanjut.

Liputan6.com, Jakarta Kasus sate beracun yang menewaskan bocah berusia 8 tahun di Bantul, Yogyakarta masih terus dilakukan penyelidikan. Hasil uji laboratorium terhadap makanan sate yang menewaskan seorang bocah bernama Naba Faiz Prasetya di Bantul Diketahui jika bumbu sate mengandung racun jenis C.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, takjil maut ini berawal saat Bardiman, ayah korban yang merupakan pengemudi ojek online, menerima order offline dari seorang perempuan di daerah Jalan Gayam, Kota Yogyakarta.

Setelah diusut dan dilakukan penyelidikan beberapa hari, Polres Bantul ungkap pelaku sate beracun tersebut. Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc. bersama Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria, S.I.K. menggelar Konferensi Pers di Mapolres Bantul, Senin 3 Mei 2021.

Konferensi pers tersebut juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Polda Jogja. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta terbaru sate beracun di Bantul, Senin (3/5/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Kronologi Kejadian

Peristiwa tersebut terjadi pada 25 April 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di masjid Nur Alam. Saat itu, si perempuan meminta Bardiman mengantarkan paket takjil ke sebuah alamat di daerah Sewon, Bantul. Orderan offline ini pun diterima oleh Bardiman.

Sesampainya di tempat tujuan, kiriman paket takjil tak diterima oleh orang yang ada di alamat tersebut. Orang itu beralasan tak mengenal pengirim paket takjil dan tak merasa mengorder sesuatu lewat aplikasi online.

Paket takjil ini kemudian dibawa pulang oleh Bardiman untuk menu berbuka puasa. Saat itu, Bardiman beserta istri dan dua anaknya mengonsumsi paket takjil yang berisi sate ini.

Bardiman dan anak pertamanya memakan sate tanpa bumbu. Sementara istri dan korban bernama Naba memakan sate dengan bumbu. 

3 dari 7 halaman

2. Tersangka Sudah Diamankan

Polisi terus melakukan penyelidikan sampai menemukan pelaku sate beracun tersebut yang menewaskan bocah erusia 8 tahun yang bernama Naba. Melalui konferensi pers yang digelar pada 3 Mei 2021, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc.  menjelaskan bahwa pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan selama 4 hari.

Pihak kepolisian juga bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan kesaksian dan bukti.

“Setelah kita melakukan penyelidikan selama 4 hari, kemudian kita bisa mengerucut kepada salah satu calon tersangka dan berhasil kita amankan pada hari Jumat. Tersangkanya bernisial NA, 25 tahun, pekerja swasta, asal dari Majalengka, Jawa Barat.” Kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

4 dari 7 halaman

3. Barang Bukti

Saat menggelar konferensi pers tersebut, pihak kepolisian dengan rinci menjelaskan terkait calon tersangka dan barang bukti.

“Kemudian barang bukti yang kita amankan satu unit sepeda motor Vario nopol AB sekian, kemudian berikutnya adalah helm merk INK warna merah, kemudian ada juga sandal jepit berwarna hitam. Kemudian ada beberapa plastik kresek kombinasi garis merah berisi tusuk sate bercampur saus kacang. Kemudian ada juga uang Rp. 30 ribu, kemudian ada handphone merk Samsung.” Tutur Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

5 dari 7 halaman

4. Kalium Sianida Dicampurkan Pada Bumbu Sate

Dari hasil pemeriksaan laboratorium bumbu sate dicampur dengan racun kalium sianida. Senyawa kimia tersebut memiliki rumus (KCN). Garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula, dan sangat larut dengan air.

“Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk meracik bumbu sate tersebut adalah berupa Kalium Sianida. Rumusnya KCN. Barang ini dipesan melalui aplikasi online, jualan online. Kemudian ditaburkan di bumbu sate itu.” Kata Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

6 dari 7 halaman

5. Pembunuhan Berencana

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut merupakan pembunuhan berencana karena sudah direncakan sejak beberapa hari atau beberapa minggu yang lalu.

“Dari peristiwa ini dapat disimpulkan bahwa sebenernya peristiwa ini sudah dirancang beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya. Maka dari itu dapat kita katakan peristiwa ini pembunuhan berencana.” Ungkap Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

7 dari 7 halaman

6. Masih Terus Lakukan Penyelidikan

Saat konferensi pers tersebut berlangsung, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan saat seorang wartawan bertanya apakah tersangk bisa diberikan pertanyaan terkait peristiwa tersebut.

“Sementara masih dalam penyelidikan, jadi mohon bersabar.” Ungkap Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

“Kita masih melakukan pendalaman, masih panjang. Kita masih butuh pendalaman yang cukup jauh” tambahnya.

Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan singkat tentang motif yang dilakukan pelaku yakni karena sakit hati. Kombes Pol Burkan Rudi Satria menambahkan bahwa kesimpulan pihak kepolisan adalah target dan tersangka ini sudah tidak berhubungan. 

"Motifnya sakit hati, karena ternyata si target ini nikah dengan orang lain." Tutur Kombes Pol Burkan Rudi Satria.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.