Sukses

Percepat Vaksinasi Covid-19, Pemda DIY Akan Gandeng Pihak Swasta Lagi

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Daerah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan Pemerintah Daerah DIY akan kembali berkolaborasi dengan pihak swasta untuk melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19 di DIY.

Adapun target sasaran vaksinasi Covid-19 pada agenda tersebut adalah lansia, guru, para mitra, dan pelaku pariwisata.

Aji menjelaskan bahwa pada dasarnya Pemda DIY terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak.

“Selanjutnya, silakan dikoordinasikan untuk teknis lapangan seperti apa, tempatnya, serta sasaran yang akan divaksin berapa banyak,” ujar Aji saat menerima audiensi Grab Indonesia, di Ruang Rapat Sekda, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (11/05) pagi.

Aji menambahkan, adanya kolaborasi vaksinasi COVID-19 bersama pihak ketiga ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Yogyakarta.

“Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi, tentunya dengan memprioritaskan kaum rentan, yakni lansia dan selanjutnya pelayan publik,” jelasnya.

Berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang digelar sebelumnya, vaksinasi pada kesempatan ini akan menggunakan vaksin Astra Zenecca. Oleh karenanya, rentang pemberian vaksin dosis pertama dan kedua adalah selama tiga bulan, sesuai dengan karakter vaksinnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prioritaskan Lansia

Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, yang juga hadir pada pertemuan tersebut berharap verifikasi data penerima vaksin harus dilakukan dengan lebih efisien.

“Perlu ditekankan bahwa proses verifikasi di lokasi harus dilakukan dengan efisien, supaya tidak terjadi penumpukan antrian,” ujarnya.

Di sisi lain, Pembajun menekankan untuk tetap menjadikan lansia sebagai prioritas utama.

“Sesuai dhawuh Pak Menkes (RI), sebanyak 60% lansia itu harus menjadi prioritas yang divaksin. Total lansia di DIY itu sendiri jumlahnya mencapai sekitar RP1,5juta. Baru setelah itu, bisa menyasar guru, pelayan publik, dan yang lainnya,” terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini