Sukses

Viral Video Pantai di Pangandaran Diserbu Ribuan Pengunjung, Akhirnya Ditutup

Beredar video di Pantai Batu Karas dipadati ribuan pengunjung, viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Libur Lebaran kini tengah dinikmati oleh masyarakat Tanah Air. Meski libur, sejumlah aturan pembatasan sosial tetap diberlakukan di beberapa titik lokasi di Indonesia agar tak menimbulkan kerumunan. 

Masih dalam masa pandemi Covid-19, masyarakat tentunya terus diimbau agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Meski demikian, rupanya masih ada saja beberapa kejadian yang menimbulkan keramaian. Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial.

Beredar luas di media sosial sebuah video yang memperlihatkan suasana di salah satu pantai Pangandaran yang diketahui Pantai Batu Karas. Dalam video yang diunggah di Twitter itu terlihat lokasi wisata ini dipadati ribuan pengunjung yang menikmati momen liburan bersama keluarga.

Sontak video itu pun menuai beragam reaksi dari warganet lainnya. Bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti turut buka suara. Banyak warganet yang geram dan membandingkan dengan fenomena di India tepatnya di Sungai Gangga yang berakibat gelombang besar Covid-19 di negara tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Viral Video Ribuan Pengunjung Padati Pantai

Dilansir dari akun Twitter @MurtadhaOne1 oleh Liputan6.com, Minggu (16/5/2021) memperlihatkan suasana ramai pantai di Pangandaran yang diketahui Pantai Batu Karas. Tak hanya sekadar ramai, lokasi wisata itu dipadati ribuan pengunjung.

Tampak pengunjung ada yang berendam di pantai bersama hingga menggelar tikar di pinggir pantai tanpa adanya penerapan jaga jarak. Video berdurasi 13 detik itu juga terdengar suara yang cukup ramai. Telah ditonton sebanyak 1.778 di Twitter, warganet pun turut meninggalkan beragam komentarnya. Ada yang geram hingga ada yang membandingkan dengan kondisi yang mirip seperti di India.

"manusia kenapa sih ya ngga diem aja dirumah daripada ikut kerumunan kayak gini mana terik banget pula, liatnya juga gua udah sakit kepala." tulis @narayhand.

"ingat kejadian mandi disungai gangga india beberapa waktu yg lalu? hasilnya mengerikan" imbuh @om_patilele.

"Ga takut kaya kasusnya India kemarin? Padet banget ini woi" timpal @inikhalimah.

3 dari 4 halaman

Susi Pudjiastuti Buka Suara

Viral di media sosial, video tersebut pun ditanggapi oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia bahkan turut menanggapi peristiwa di kampung halamannya tersebut. Susi Pudjiastuti mengatakan jika lokasi di video tersebut merupakan Pantai Batukaras yang letaknya kurang lebih 35 kilometer dari Pantai Pangandaran.

"Ini Pantai Batukaras, kurang lebih 35 kilometer dari Pantai Pangandaran, kebanyakan pengunjung itu orang gunung sekitar Batukaras. Mereka biasanya turun ke laut sehari mau Bulan Ramadan dan 2 atau 3 hari setelah Lebaran. Mereka biasanya piknik bawa bekal dan tikar masing-masing," tulis Susi Pudjiastuti di akun Twitternya.

"Saya malam ini dengar langsung dari Pak Bupati, Pak Kapolres, Pak Dandim sudah bergerak melakukan penyekatan dari luar.. Kalipucang dan arah barat dari Sindang, semoga lebih terkendali," imbuhnya lagi.

4 dari 4 halaman

Ditutup Sementara

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengambil keputusan untuk menutup destinasi wisata di Batu Karas, Kabupaten Pangandaran, sampai waktu yang belum ditentukan.

"Penutupan tempat wisata Batu Karas dimulai pukul 00.00 WIB sekarang (Minggu, 16 Mei 2021), sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Ini hasil rapat koordinasi dengan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran," kata Dedi, pada Sabtu (15/5/2021).

Menurut Dedi, berdasarkan hasil laporan dan pantauan di sejumlah destinasi wisata, khususnya Pantai Batu Karas, wisatawan yang berkunjung meningkat secara signifikan. Petugas gabungan pun membubarkan pengunjung dan memutarbalikkan kendaraan yang akan masuk Pantai Batu Karas.

Pemda Provinsi Jabar sudah membuat antisipasi manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir. Salah satunya dengan menyiapkan 15.000 rapid test antigen dan mengetes secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini