Sukses

Tak Disadari, Ini 6 Tanda Bahwa Kamu Orang yang Cerdas

Kebiasaan yang dilakukan dapat menandakan bahwa orang tersebut cerdas.

Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan seseorang bisa ditentukan dari banyak cara. Di sekolah mungkin kamu pernah mengikuti tes intelegent quisioner (IQ) yang bertujuan mengukur bakat dan kemampuan seseorang. Namun ternyata kecerdasan manusia bukan hanya diukur lewat tes tersebut.

Kecerdasan sendiri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Bahkan beberapa orang mendefinisikan cerdas atau jenius pada orang yang berpengetahuan, berpikiran cerah, pandai, dan jenaka.

Meski begitu, ada lebih banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia memiliki kecerdasan dari yang mereka yakini. Menjadi cerdas tidak selalu terpaku pada ilmu yang mereka dapatkan, tetapi cara dalam menyadari diri sendiri, pola pikir juga merupakan bagian dari kecerdasan.

Bahkan perilaku sehari-hari pun dapat menandakan bahwa kamu adalah orang yang cerdas. Berikut tanda-tanda kamu orang cerdas yang jarang disadari, dirangkum Liputan6.com dari Brightside, Kamis (10/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Berbicara pada diri sendiri

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang sering berbicara pada diri sendiri baik dalam hati ataupun dengan suara keras, lebih cerdas dari orang-orang yang tidak melakukan hal itu. Berbicara dengan diri sendiri dapat mempertajam kerja otak, meningkatkan daya ingat dan membantu kamu mengatur pikiran.

Meskipun banyak yang menyebut hal ini gila karena berbicara dengan diri sendiri, tapi hal inilah yang dilakukan orang-orang jenius. Berbicara sendiri juga membuat orang menjadi lebih rendah hati, mengatasi emosional secara lebih baik, dan menjadi mampu menimbang keputusan dan perspektif lainnya.

3 dari 7 halaman

2. Memiliki kendali diri

Mampu mengontrol diri sendiri membutuhkan rasa kedewasaan. Orang yang cerdas tahu cara mengendalikan impuls dan emosinya sehingga mereka tidak akan melakukan sesuatu yang mungkin mereka sesali nanti.

Memiliki pengendalian diri adalah tanda kecerdasan yang jelas karena hal itu menunjukkan bahwa ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu. Kamu cenderung berpikir dan mempertimbangkan pilihanmu dengan hati-hati sebelum melakukan sesuatu yang bodoh.

4 dari 7 halaman

3. Memiliki sedikit teman

Orang yang lebih cerdas diyakini memiliki lebih sedikit teman dan lingkaran sosial kecil, karena mereka dikenal mandiri. Menurut teori Savanna, di masa lalu manusia perlu berada dalam kelompok yang lebih besar untuk berburu dan memecahkan masalah bersama.

Namun saat ini seseorang kurang bergantung, terutama orang-orang yang sangat cerdas. Ia bahkan memiliki pola pikir sendiri yang dapat menyelesaikan masalah mereka.

5 dari 7 halaman

4. Menggigit kuku

Sebuah studi baru menemukan bahwa menggigit kuku sebenarnya bukan merupakan tanda kecemasan. Menurut penelitian, kebiasaan menenangkan seperti menggigit kuku dan mencabut kulit sebenarnya adalah tentang perfeksionisme dan perasaan tidak puas kamu.

Faktanya, tampaknya orang yang memiliki kecenderungan perfeksionis ekstrem mungkin terkait dengan kecerdasan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak memilikinya.

6 dari 7 halaman

5. Mengeluh dengan sopan

Mengeluh dengan cara sopan ketika kamu melihat ada sesuatu yang tidak beres, baik di tempat kerja atau di sekitar adalah tanda kecerdasan emosional. Meskipun kamu hanya mengeluh, hal itu sebenarnya menunjukkan bahwa sadar akan lingkunganmu.

Kamu memahami dampak hal-hal negatif terhadap orang lain, dan bukan hanya memikirkan diri sendiri. Hal itulaj yang membuat kamu merasa perlu menyampaikan keluhan.

7 dari 7 halaman

6. Melakukan segala sesuatu dengan sendiri

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi biasanya akan baik-baik saja jika menyediri dengan pikiran dan ide mereka. Ia juga tidak masalah tanpa bersosialisasi sepanjang waktu untuk bahagia.

Maka dari itu, mereka bisa begitu sibuk dengan jadwalnya sendiri. Ia tak merasa takut ketinggalan saat tidak menghadiri acara sosial. Sebaliknya, mereka hanya memiliki beberapa teman dekat dan menikmati waktu sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini