Sukses

Zoom Anxiety Muncul saat Pandemi, Ini 8 Cara Mengatasinya

Pertemuan online kadang bisa melelahkan.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 membuat segala kegiatan bisa dilakukan secara jarak jauh. Salah satu kegiatan yang kini sudah jadi aktivitas sehari-hari adalah pertemuan via daring seperti Zoom dan pertemuan daring lainnya.

Pandemi menjadikan pekerjaan jarak jauh sebagai langkah yang tepat karena alasan kesehatan. Tetapi tidak semua orang menganggap transisi ke konferensi video mudah dilakukan. Meskipun bekerja dari rumah dapat membantu mengurangi peluang terpapar COVID-19, hal itu menciptakan banyak tantangan baru, salah satunya adalah Zoom anxiety atau kecemasan yang muncul karena sering melakukan aktivitas telekonferensi.

Jika Anda masih belum terbiasa bekerja remote dari jarak jauh, bahkan setelah setahun, Anda tidak sendirian. Berikut 8 cara mengatasi kecemasan akibat aktivitas telekonferensi, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Senin(21/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Identifikasi sumber kecemasan

Dalam survei terbaru terhadap 2.066 penduduk Inggris yang bekerja dari rumah, 73 persen melaporkan mengalami beberapa jenis kecemasan Zoom. Dibandingkan dengan rapat atau obrolan di tempat kerja yang lebih mudah, panggilan video sering kali menimbulkan potensi untuk sejumlah masalah. Berbagai sumber kecemasan seperti masalah teknologi, kesulitan menafsirkan gerak tubuh atau nada suara orang lain, panggilan tak terduga atau back-to-back yang mengganggu alur kerja, kesulitan mengkomunikasikan ide dengan jelas, dan gangguan di ruang kerja.

Kecemasan bahkan mungkin berasal dari kecemasan berbicara di depan umum. Langkah pertama yang baik untuk mengatasinya adalah dengan mempersempit dari mana asalnya. Mengetahui apa yang memicu kecemasan pada umumnya akan memudahkan menemukan cara yang bermanfaat untuk mengatasinya.

Misalnya, Anda khawatir tentang masalah teknologi. Tingkatkan keterampilan dengan meninjau masalah umum dengan Zoom. Memecahkan masalah teknologi dengan audiens yang melihat bisa terasa sangat menegangkan, tetapi mengetahui bahwa Anda siap untuk memecahkan masalah bisa sangat membantu mengurangi stres.

3 dari 9 halaman

Tantang bias negatif

Kecemasan yang timbul bisa jadi karena Anda telah berurusan dengan bias negatif otak sebelumnya. Bias negatif menggambarkan kecenderungan manusia untuk mengingat apa yang salah jauh lebih jelas daripada apa yang benar. Bias negatif juga berperan dalam kecemasan Zoom.

Itu sebabnya, setelah panggilan video, Anda sering mendapati diri Anda khawatir tentang pertanyaan yang tidak terjawab saat 30 detik mana Anda kehilangan koneksi, atau terpaku pada pertanyaan yang memiliki sepenuhnya jawaban yang jelas. Bantu otak mengatasi bias ini dengan mengalihkan pikiran ke momen positif.

4 dari 9 halaman

Tetap hadir

Rapat atau pertemuan panjang biasanya bukan bagian yang paling menarik dari hari kerja. Bekerja dari rumah dapat menciptakan lebih banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Perhatian penuh dapat membantu meredakan kecemasan ini dengan dua cara utama.

Cara ini meliputi berfokus pada panggilan Zoom, buat pikiran sibuk dan cegah kekhawatiran mengambil alih. Kedua, tetap terlibat sepenuhnya dalam rapat atau pelajaran berarti Anda akan tahu persis apa yang sedang terjadi, sehingga Anda tidak akan merasa tersesat atau harus berebut jawaban ketika seseorang menanyakan pendapat.

5 dari 9 halaman

Istirahat saat diperlukan

Duduk di depan layar sepanjang hari bisa sangat melelahkan. Panggilan video tidak hanya membutuhkan keterlibatan otak. Tetap duduk di posisi yang sama, tatapan terlatih ke layar, juga membuat tubuh dan mata tegang. Sangat normal untuk membutuhkan beberapa istirahat, dan Anda mungkin tidak selalu memiliki kesempatan di antara pertemuan.

Anda mungkin merasa sedikit canggung untuk keluar dari kamera, tetapi tidak perlu merasa bersalah karena memenuhi kebutuhan akan istirahat. Lagi pula, tidak merawat diri sendiri dapat membuat tubuh semakin terganggu dan stres. Lakukan hal-hal itu tanpa terlalu khawatir.

Matikan sebentar kamera untuk berdiri dan meregangkan tubuh. Istirahatkan mata dengan memandang jendela selama 2 menit. Kemudian cari posisi yang lebih nyaman untuk melanjutkan telekonferensi.

6 dari 9 halaman

Inokulasi diri sendiri

Pertama, persiapkan diri untuk kemungkinan mengalami kegugupan atau kecemasan selama rapat Zoom. Selanjutnya, uraikan beberapa hal spesifik yang Anda khawatirkan. Kemudian, ingatkan diri Anda tentang beberapa fakta yang menantang kekhawatiran ini.

7 dari 9 halaman

Berpenampilan rapi

Berpakaian rapi untuk pertemuan darin seperti yang Anda lakukan untuk hari kerja biasa membantu otak beralih ke mode "kerja" atau "sekolah". Dengan kata lain, Anda mungkin akan merasa lebih siap untuk bekerja jika berpakaian untuk bekerja.

Mengetahui bahwa Anda siap menghadapi situasi apa pun dapat membantu meredakan kekhawatiran tentang malfungsi kamera. Ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membuatnya lebih mudah untuk tetap terlibat dalam lingkungan profesional yang baru.

8 dari 9 halaman

Ceritakan kekhawatiran

Ketika merasa kesulitan untuk mengelola kecemasan Zoom, pertimbangkan untuk memberi tahu atasan bagaimana perasaan Anda melalui email atau pesan pribadi. Orang lain mungkin mengalami tantangan serupa, tetapi tanpa umpan balik yang berguna, manajer dan penyelia tidak akan tahu bagaimana mengatasi masalah ini.

9 dari 9 halaman

Ubah komunikasi

Terlalu banyak Zoom jelas merupakan suatu masalah. Jika merasa lelah bahkan sebelum hari dimulai, menjelajahi opsi potensial lainnya mungkin merupakan langkah selanjutnya yang baik. Anda mungkin tidak dapat melepaskan diri dari obrolan video sesekali, tetapi ada cara lain untuk berkomunikasi dengan rekan kerja — dan Anda mungkin akan lebih produktif saat tidak berjuang melawan kelelahan Zoom.

Cobalah memberi tahu supervisor bahwa rapat Zoom yang sering membuat sulit untuk mempertahankan alur kerja yang stabil. Sarankan cara alternatif untuk tetap berhubungan dan berbagi ide, seperti obrolan grup khusus atau dokumen langsung bersama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini