Sukses

Penyebab Hujan Asam di Indonesia, Ketahui Dampak dan Proses Terjadinya

Penyebab hujan asam yang terjadi di Indonesia bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor alam maupun faktor manusia.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab hujan asam yang terjadi di Indonesia bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor alam maupun faktor manusia. Hujan asam sendiri pernah melanda Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bandung, Jakarta, dan masih banyak lagi.

Hujan asam sendiri merupakan hujan yang mempunyai kadar keasaman dengan pH di bawah 5,6. Hujan asam memiliki kadar air hujan yang lebih asam lagi dibandingkan dengan air hujan biasa. Air pada hujan asam akan meningkatkan keasaman tanah dan air permukaan, yang terbukti dapat berbahaya bagi kehidupan ikan, tanaman, bahkan berbahaya untuk manusia.

Dalam hal ini, penyebab hujan asam biasa terjadi karena belerang atau sulfur, yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen yang ada di udara ikut bereaksi dengan oksigen. Kemudian hal ini membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang nantinya akan berdifusi ke atmosfer dan membentuk asam sulfat serta asam nitrat yang jatuh dengan air hujan asam.

Untuk lebih rinci mengenai penyebab hujan asam, dampak, proses terjadinya, hingga cara mencegahnya. Berikut ini adalah penjelasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (28/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Terjadinya Hujan Asam

Ada beberapa penyebab hujan asam yang melanda Indonesia, diantaranya :

1. Sulfur dan Nitrogen

Penyebab hujan asam yang pertama adalah sulfur dan nitrogen. Sulfur dan nitrogen hasil dari industri, pembangkit listrik, dari kendaraan bermotor, hingga amonia yang dihasilkan dari aktivitas pertanian merupakan penyebab hujan asam. Sulfur dan nitrogen adalah dua senyawa dari hasil pembakaran. Kemudian sulfur juga merupakan senyawa yang berasal dari kebakaran hutan dan juga dari letusan gunung berapi.

Berbagai industri yang dikelola manusia seperti industri minyak kelapa sawit dan industri logam juga akan menghasilkan sulfur dioksida yang bisa menjadi penyebab hujan asam. Sedangkan industri pupuk kimia dan obat yang membutuhkan pembakaran dengan suhu yang tinggi akan menghasilkan nitrogen oksida yang juga merupakan senyawa yang bisa menjadi penyebab hujan asam.

2. Karbondioksida dan Karbon Monoksida

Penyebab hujan asam dapat terjadi akibat penecamaran udara yang disebabkan oleh karbondioksida dan karbon monoksida, hidrogen sulfida, hingga sulfur dioksidan. Karbon monoksida dan karbondioksida berasal dari polusi kendaraan dan hasil dari proses pembakaran. Kedua senyawa tersebut jika bertemu dengan air bisa membentuk asam karbonat atau sering dikelompokkan pada asam lemah.

Hidrogen sulfida dan sulfur dioksida merupakan senyawa dari hasil pemanasan dan pembakaran belerang. Jika bertemu dengan air kedua senyawa ini akan membentuk asam sulfat yang tergolong dalam kelompok asam kuat dan dapat menjadi penyebab hujan asam.

Hujan biasa pada umumnya sudah mengandung asam karena kandungan CO2, namun pH dari hujan ini masih berkisar di angka 6. Namun pada daerah yang sudah mengalami pencemaran lingkungan dan udara yang sangat parah akan menyebabkan tingkat keasaman yang tinggi dan membuat pH menjadi lebih rendah.

3 dari 5 halaman

Proses Terjadinya Hujan Asam

Hujan asam terbentuk dari beberapa tahapan atau proses. Berikut ini proses terjadinya hujan asam, yaitu:

1. Terdapat banyak aktivitas manusia yang memicu berbagai gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfur dan sulfur dioksida.

2. Kemudian terjadi penguapan berbagai macam sumber air di bumi yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Proses ini menghasilkan uap air yang banyak.

3. Uap air yang timbul dari pengembunan akan bertemu dengan gas-gas penyebab hujan asam, yaitu karbondioksida dan karbon monoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.

4. Terjadinya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida tersebut menghasilkan asam yang sifatnya lemah. Sedangkan pertemuan hidrogen oksida dan sulfur dioksida dengan uap air akan menghasilkan asam yang sifatnya kuat.

5. Kandungan yang bertemu tadi akhirnya terbawa oleh angin dan menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan makin ke atas.

6. Saat sudah sampai di atas, gas-gas yang sudah bercampur dnegan uap air tadi akan mengalami kejenuhan. Hal inilah yang menyebabkan jatuhnya titik-titik hujan yang disebut hujan asam.

4 dari 5 halaman

Dampak Hujan Asam Bagi Kehidupan

Berikut ini dampak dari hujan asam pada kehidupan yang dapat merusak lingkungan, diantaranya:

1. Mengganggu Ekosistem di Air

Muara utama air berada di laut, begitu pula dengan air hujan. Meski hujan asam tidak terjadi di laut namun hujan asam yang terjadi di dataran tinggi atau dataran rendah akan terbawa ke sungai dan dari sungai akan bermuara ke laut. Hal ini akan menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di laut. Jumlah populasi ikan akan berpengaruh hingga biota-biota lainnya yang ada dilaut akan berpengaruh. Hal ini juga terjadi di danau dan sungai-sungai atau tempat muara air.

2. Kesuburan Tanah Terganggu

Hujan asam akan membawa air hujan asam dan masuk kedalam tanah, kemudian bisa menyebabkan sulitnya perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Selain itu, akar dari tanaman yang tidak tumbuh dengan baik akan menyebabkan tanaman mudah tumbang. Hujan asam juga akan membuat tanah menjadi tandus dan mematikan organisme keceil atau mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

3. Penyebab Besi Korosi

Kandungan asam yang tinggi pada hujan asam bisa menyebabkan besi menjadi mudah korosi atau berkarat. Jika sudah berkarat maka ketahanan atau kekuatan besi tersebut akan semakin berkurang dan mudah patah. Selain itu hujan asam juga akan menyebabkan peningkatan kandungan logam di air hingga tanah. Logam sangat berbahaya dan bisa mencemari lingkungan karena sifat toksiknya.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Terjadinya Hujan Asam

Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam ini. Berikut ini cara untuk mencegah terjadinya hujan asam adalah:

1. Menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang yang rendah

Bahan bakar yang mengandung kandungan belerang yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Minyak bumi memiliki kandungan beleranh yang tinggi. Maka dari itulah lebih baik penggunaan minyak tanah ini dikurangi dan diganti dengan alternatif bahan bakar yang lain seperti gas alam. Selain penggunaan gas alam, kita juga bisa mneggunakan nahan bakan non belerang yang lainnya seperti methanol, etanol, dan hidrogen.

2. Mengaplikasikan prinsip reuse, recycle, dan reduce

Upaya kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hujan asam ini adalah menerapkan prinsip reuse, recycle, dan recycle. Reuse adalah menggunakan barang-barang secara hemat dan tidak boros. Sebagai contoh adalah menggunakan pakaian yang masih layak untuk digunakan dan menyumbangkan pakaian yang sudah tidak muat lagi kepada orang yang mmebutuhkan. Reduce yakni mengurangi penggunaan barang- barang tertentu. Sebagai contoh adalah mengurangi pengguaan tas palstik, membawa belanjaan sendiri, tidak suka menyisakan makanan, dan memiliki prosuk- produk refil atau isi ulang. Sedangkan, recycle adalah ikut mendaur ulang barang- barang yang masih bisa dimanfaatkan, seperti botol bekas, kaleng, dan juga kertas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.