Sukses

10 Tahun Menolak Pembebasan Lahan, Rumah Wanita Ini Berada di Tengah Jalan Tol

Meski diberi komensasi, wanita ini menolak untuk meninggalkan rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta Ketika memutuskan untuk bermukim secara permanen di suatu tempat, tentunya kita akan memiliki banyak kenangan dengan tempat tinggal kita tersebut. Setiap sudut rumah tentunya akan mengingatkan kita dengan nostalgia masa lalu.

Mungkin hal inilah yang ada dipikiran seorang wanita bernama Liang asal Guangzhou, China. Di tengah-tengah distrik Guangzhou yang memiliki pemandangan kota modern dan jalan tol sepanjang mata menandang, Anda akan menemukan rumah wanita paruh baya ini. 

Selama 10 tahun lamanya, Liang mencoba untuk mempertahankan rumahnya dari pembebasan lahan untuk jalan tol. Alhasil, pemerintah Guangzhou pun memutuskan untuk membangun jalan tol mengitari rumahnya.

Seperti apakah kisahnya? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (9/7/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menolak pindah

Pemilik rumah mungil ini menolak ganti rugi dari pengembang real estate yang bertugas membangun jalan raya untuk merobohkan rumahnya. Selama 10 tahun, mereka mencoba mengubah pikirannya tanpa hasil. Oleh karena itu, pihak berwenang membangun jalan tol mengitari rumah tersebut.

Dilansir dari indiatimes, rumah ini berukuran 40 meter persegi dan sekarang berada di tengah jalan dua jalur. Jelas jauh dari kata nyaman karena hampir tidak mendapatkan pencahayaan yang layak, berisik, serta banyak polusi udara.

Liang, sebagai pemilik rumah tersebut mengungkapkan bahwa ia menolak pindah karena dari pihak pengembang tidak memberikan penawaran pengganti dengan lokasi yang bagus. Ia bahkan sudah ditawari apartemen sebagai pengganti rumah tersebut, namun ia tetap menolak.

Dia mengatakan dia tidak punya masalah dengan akibatnya dan tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang dia. Dia menjelaskan: "Anda pikir lingkungan ini buruk, tapi saya merasa itu tenang, bebas, senang dan nyaman."

3 dari 3 halaman

Bertahan selama satu dekade

Dilansir dari indiatimes, Liang telah mempertahankan rumah tersebut dan melawan para agen pengembang serta pemerintah selama lebih kurang 10 tahun. Wanita ini tak pernah membiarkan pemerintah atau siapapun membeli rumahnya yang berukuran mungil ini.

Rumah ini kini telah menjadi terkenal sebagai 'Rumah Paku'. Didapatkan nama ini karena wanita tersebut menolak menerima ganti rugi dari pemerintah karena membobol rumah. Sepuluh tahun kemudian pada tahun 2020, jembatan itu akhirnya selesai dibangun, meski tidak semuanya berjalan sesuai rencana awal pembangunannya.

Laporan media mengatakan bahwa Liang adalah satu-satunya orang dari 47 keluarga dan tujuh perusahaan yang menolak kompensasi dan relokasi. Pihak berwenang mengatakan dia telah ditawari beberapa rumah, serta kompensasi uang, tetapi menolak semuanya.

Mereka menambahkan bahwa masalah keamanan terkait rumah yang terkunci di jalan ini telah diselidiki sebelum pembangunan jembatan sehingga Liang dapat terus hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini