Sukses

Ini Alasan Tempat Tidur Atlet Olimpiade Tokyo Dibuat dari Kardus, Bukan 'AntiSeks'

Pelari asal Amerika Serikat menyebut tempat tidur yang terbuat dari kardus untuk cegah seks bebas antar atlet.

Liputan6.com, Jakarta Olimpiade Tokyo 2020 akan dilaksanakan mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Sejumlah atlet dari 200 negara lebih termasuk Indonesia pun telah sampai di Jepang secara bertahap serta menjalani karantina sebelum pertandingan berlangsung.

Saat menjalani karantina tak sedikit atlet yang membagikan kegiatan hingga kondisi asrama atlet di media sosial. Bahkan, beberapa waktu lalu unggahan dari atlet larik jarak jauh asal Amerika Serikat, Paul Chelimo jadi sorotan netizen.

Pasalnya, melalui akun Twitter pribadinya Paul Chelimo memperlihatkan kondisi mengenai kasur di asrama atlet Olimpiade Tokyo 2020. Dalam cuitannya di @Paulchelimo yang diunggah pada Sabtu (17/7/2021) menyebutkan jika kasur yang ada di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020 di terbuat dari kardus.

Namun, bukan hanya itu saja yang menjadi sorotan. Akan tetapi Paul mengklaim jika tempat tidur dari kardus tersebut dibuat untuk mencegah adanya hubungan intim atau seks bebas antar atlet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Paul Chelimo klaim tempat tidur atlet yang dirancang dari kardus untuk 'anti seks'

Dalam cuitannya pada Sabtu (17/7/2021) Paul juga turut mengunggah desain dari tempat tidur yang ia tempati. Pada foto tersebut terlihat jika tempat tidur Paul serta atlet-atlet Olimpiade Tokyo lainnya didesain dari kardus.

Namun, bukan hanya desain tempat tidur yang jadi perhatian netizen. Akan tetapi klaim Paul jika tempat tidur di kampung atlet tersebut dibuat untuk mencegah interaksi intim antar atlet. Ia juga menyebut bahwa para atlet harus berhati-hati untuk tidak membasahi tempat tidur dari kardus tersebut sebelum olimpiade berakhir.

Unggahan Paul yang menyebutkan jika tempat tidur atlet dirancang untuk mencegah keintiman antar atlet ini pun telah di retweet sebanyak lebih dari 5 ribu kali. Selain itu, cuitan paul juga telah disukai sebanyak lebih dari 27 ribu kali.

3 dari 4 halaman

Diuji coba oleh pesenam Irlandia

Pernyataan Paul Chelimo ini pun langsung menuai kontroversi serta menjadi perhatian banyak netizen. Tak hanya itu saja, seorang pesenam asal Irlandia, Rhys Mcclenaghan juga mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kekuatan dari tempat tidur kardus bagi para atlet.

Diunggah pada Minggu (18/7/2021) Rhys Mcclenaghan mengunggah sebuah video yang memperlihatkan bagaimana kokohnya tempat tidur atlet dari kardus. Pasalnya, dalam video berdurasi 14 detik yang diunggah pada akun Twitter @McClenaghanRhys, Minggu (18/7/2021) ia terlihat melompat-lompat dengan santai di tempat tidur yang terbuat dari kardus.

4 dari 4 halaman

Alasan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020

Beredarnya isu mengenai tempat tidur para atlet yang terbuat dari kardus untuk mencegah seks bebas ini pun mendapat tanggapan dari penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020. Dilansir Liputan6.com dari USA Today, Kamis (22/7/2021) perusahaan tempat tidur Jepang, Airweave menyebutkan jika tempat tidur dari kardus tersebut sebenarnya bisa menopang hingga bobot hingga lebih 200 kg.

Tak hanya itu saja, menurut Takashi Kitajima selaku penanggungjawab kampung atlet Olimpiade Tokyo 2020 juga menyebutkan jika tempat tidur kardus tersebut dibuat agar tahan lama namun juga nyaman. Ia juga menjelaskan alasan dibuatnya tempat tidur dari kardus bagi para atlet. Menurutnya hal tersebut dilakukan agar tempat tidur bisa di daur ulang menjadi produk kertas usai olimpiade berakhir.

"(Tempat tidur) akan didaur ulang menjadi produk kertas setelah Olimpiade, dengan komponen kasur didaur ulang menjadi produk plastik baru. Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade dan Paralimpiade bahwa semua tempat tidur dan tempat tidur hampir seluruhnya terbuat dari bahan terbarukan." ujarnya seperti yang dilansir Liputan6.com dari USA Today, kamis (22/7/2021).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini