Sukses

Viral Aduan Netizen Soal Tayangan Pertandingan Bola Voli Wanita ke KPI

Pertandingan bola voli dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang tayang di stasiun TV nasional tuai protes seorang netizen.

Liputan6.com, Jakarta Olimpiade Tokyo 2020 memang telah mencuri perhatian banyak masyarakat, termasuk Indonesia. Bahkan, masyarakat juga bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan berbagai cabang olahraga dalam Olimpiade Tokyo melalui siaran di stasiun televisi nasional ataupun menggunakan aplikasi streaming. 

Kemudahan dalam menonton tayangan pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 sendiri juga dapat disaksikan melalui stasiun televisi Indosiar, O Channel serta TVRI. Bahkan, tak sedikit netizen yang memiliki menonton Olimpiade Tokyo bersama keluarga tercinta.

Namun, baru-baru ini beredar luas di media sosial adanya aduan seorang netizen terkait dengan penayangan pertandingan bola voli wanita di Olimpiade Tokyo kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Aduan netizen atas nama Siti Musabikha ini pun langsung menjadi perhatian banyak netizen lainnya.

Bahkan, alasan pengaduan tayangan pertandingan bola Voli wanita di Olimpiade Tokyo kepada KPI ini menjadi viral di media sosial. Tak sedikit pula netizen yang turut memberikan respons akan aduan Siti Musabikha kepada KPI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Adukan tayangan pertandingan Olimpiade Tokyo cabang olahraga bola Voli ke KPI

Dalam sebuah foto tangkapan layar yang beredar di media sosial, terlihat salah satu akun bernama Siti Musabikha memberikan tulisan mengenai aduannya terhadap penayangan Olimpiade Tokyo kepada KPI. Foto tangkapan layar tersebut juga diunggah oleh akun Twitter @djaycoholyc, pada Selasa (3/8/2021) dan menjadi perhatian netizen.

Dalam aduannya, Siti Musabikha menuliskan jika tayangan pertandingan bola voli wanita dalam Olimpiade Tokyo tidak baik untuk disiarkan. Hal ini dikarena para atlet yang terlihat menggunakan pakaian olahraga bermodel bikini bagi atlet voli pantai.

"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan. Mengingat, hal vulgar dan lainnya saja disensor/diblur." tulis Siti Musabikha dalam aduannya pada KPI.

Pemakaian pakaian olahraga bermodel bikini bagi para atlet wanita di Olimpiade Tokyo sendiri telah menuai berbagai sorotan publik. Bahkan, tim bola tangan pantai dari Norwegia mendapatkan denda karena menolak menggunakan pakaian bermodel bikini saat bertanding.

Akan tetapi bukan hanya itu saja, Siti Musabikha juga menyayangkan waktu slot pertandingan Olimpiade Tokyo. Pasalnya, ia menyebutkan jam penayangan Olimpiade Tokyo tersebut menggunakan slot tayangan pengajian Mama Dedeh pada pagi hari.

"Apalagi biasanya slot waktu itu dipakai pengajian mama dedeh, agak ironi sebenarnya. Banyak cabang Olympic lain (yang lebih santun pakaiannya) yang bisa disiarkan" lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Berbagai respons netizen

Adanya aduan soal penayangan pertandingan bola voli wanita di Olimpiade Tokyo dalam stasiun TV nasional ini pun menuai berbagai reaksi netizen. Tak sedikit pula netizen yang menyetujui hal tersebut, namun banyak pula yang menyebut jika permasalahan pakaian atlet telah diatur oleh penyelenggara.

"ya terus ngarepin apa bu dari atlet voli? tanding pake gamis gitu?" ujar akun @putrizkyl

"Ya gapapa. Hak dia untuk komplain dijamin UU." tulis akun @bayuekob

"Nah sebenarnya tidak ada yang salah dengan komentar ibu Siti, tapi saya ada sedikit koreksi kalo acara Mamah Dedeh yang ibu bilang itu udah pindah ke saluran lain, jadi tidak ironi sich, toh pindahnya sebelum ada pergelaran olimpiade kok." ujar akun @MightykingFik

"Kan pakaian olahraga rata" gitu, dan rata" orang luar pun agamanya beragam, terus kenapa adegan sinetron yg vulgar ga dilaporin juga? :(" tulis akun @hirodivijata

"Gimana cabang swimming, diving, athletics, gymnastics Indonesia mau maju kalo fokusnya masih ke soal pakaian. Salam dari mba KYK dari koreya yang pake bikini " tulis akun @catnipvora.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini