Sukses

Penyebab Osteoporosis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya yang Tepat

Penyebab osteoporosis dipengaruhi berbagai macam faktor, baik genetik maupun gaya hidup.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab osteoporosis perlu diperhatikan semenjak masih muda. Pasalnya, penyakit tulang ini merupakan suatu proses yang berlangsung cukup lama, dan tentunya tidak terjadi secara tiba-tiba. Masing-masing kasus osteoporosis juga memiliki berbagai penyebab yang belum tentu sama.

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang dapat dilihat dengan penurunan kepadatan tulang. Hal ini biasanya dapat terjadi saat tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, serta adanya kerusakan pada bagian-bagian dalam tulang. Hal inilah yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rentan patah.

Osteoporosis sendiri biasanya dapat dikenali bila telah ada tulang yang retak, atau cedera karena terjatuh pada sesorang. Sering kali tidak ada gejala atau tanda-tanda lahiriah. Seseorang mungkin tidak tahu mereka mengalaminya sampai mereka mengalami patah tulang setelah insiden kecil seperti jatuh, atau bahkan batuk dan bersin.

Penyebab osteoporosis dipengaruhi berbagai macam faktor, baik genetik maupun gaya hidup. Biasanya tingkat kepadatan tulang seseorang akan mencapai puncaknya pada usia 20-an awal. Namun seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang tersebut bisa semakin pudar. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/8/2021) tentang penyebab osteoporosis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Gejala Osteoporosis

Sebelum mengenali penyebab osteoporosis, kamu mungkin perlu mengetahui gejala yang biasa muncul terlebih dahulu. Berikut beberapa gejala osteoporosis yang perlu diperhatikan:

- Postur tubuh tidak bagus. Postur tubuh yang jelek merupakan tanda terbesar dari gejala osteoporosis. Postur ini bisa saja merupakan vertebra yang sangat dipengaruhi oleh hilangnya massa tulang dan dapat berpotensi menyebabkan cacat bila tidak berhenti melakukannya.

- Tinggi berkurang. Gejala osteoporosis selanjutnya adalah berkurangnya tinggi badan. Walaupun banyak orang cenderung semakin pendek ketika usianya bertambah, namun kehilangan massa di tulang belakang akibat osteoporosis dapat menyebabkan berkurangnya tinggi secara signifikan.

- Tulang menjadi rapuh. Gejala osteoporosis berikutnya adalah penderita kerap mengalami peningkatan dalam kerapuhan tulang. Sebaiknya periksakan dirimu ke dokter bila merasa ada yang salah dengan tulangmu.

- Nyeri otot dan sendi. Gejala lainnya adalah nyeri otot dan sendi. Bila hal ini menjadi masalah dan mengganggu aktivitas, kamu harus segera ke dokter untuk mendapatkan evaluasi persoalan kepadatan tulang kamu.

- Sakit punggung. Tulang yang lemah akibat osteoporosis dapat menyebabkan tulang belakang patah atau retak, sehingga membuat nyeri punggung. Bila kamu merasakan sakit punggung yang tidak jelas diakibatkan karena apa, maka segera mungkin untuk bertemu dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan.

- Malas gerak. Olahraga rutin dapat memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan baik untuk tubuh dan pikiran, termasuk tulang. Di sisi lain, bagi kamu yang kerap bermalas-malasan dan tidak berolahraga secara rutin, maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis karena memiliki tulang yang lebih lemah.

3 dari 7 halaman

Penyebab Osteoporosis

- Jenis kelamin. Penyebab osteoporosis yang pertama adalah faktor jenis kelamin. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen pada wanita sejak usia 35 tahun.

- Usia. Salah satu penyebab osteoporosis yang sudah diketahui banyak orang adalah faktor usia. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat mengalami kehilangan matriks tulang trabekular karena proses penuaan, penurunan penyerapan kalsium, dan peningkatan fungsi hormon paratiroid meningkat dibandingkan pria.

- Keturunan. Struktur genetik merupakan salah satu penyebab osteoporosis. Kamu akan semakin rentan terkena osteoporosis bila ada salah satu keluarga yang menderita penyakit tersebut.

4 dari 7 halaman

Penyebab Osteoporosis karena Gaya Hidup

- Konsumsi daging merah dan minuman bersoda. Penyebab osteoporosis dari gaya hidup yang tidak sehat bisa terjadi karena konsumsi daging merah dan minuman bersoda. Keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan hormon parathyroid dan menyebabkan pelepasan kalsium dari dalam darah.

- Minum minuman berkafein dan beralkohol. Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Selain itu, kafein dan alkohol bersifat racun sehingga menghambat proses pembentukan massa tulang. Jadi jauhilah penyebab osteoporosis satu ini.

- Kurang Kalsium. Selain itu, penyebab osteoporosis selanjutnya adalah kekurangan kalsium. Jika kalsium tubuh kurang, maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di dalam tulang.

5 dari 7 halaman

Penyebab Osteoporosis karena Gaya Hidup

- Malas olahraga. Malas olahraga akan menghambat proses pembentukan massa tulang dan mengganggu kepadatan massa tulang. Sebaliknya, semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa tulang.

- Merokok. Merokok merupakan salah satu penyebab osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya akan mempercepat proses penghancuran sel tulang. Selain penghancuran sel tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.

- Konsumsi obat-obatan tertentu. Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi, akan mengurangi massa tulang. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga memicu terjadinya osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

6 dari 7 halaman

Cara Mencegah Osteoporosis

Rutin Berolahraga

Suatu hal yang penting yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pencegahan adalah dengan banyak olahraga. Melakukan latihan angkat beban akan merangsang sel-sel yang membuat tulang baru.

Dengan meningkatkan latihan menahan beban, kamu bisa mendorong tubuh untuk membentuk tulang yang lebih. Melakukan latihan rutin dapat meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas dan mengurangi kemungkinan untuk jatuh dan patah tulang.

Mendapatkan Sinar Matahari yang Cukup

Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu tubuh dalam memproduksi vitamin D secara alami. Usahakan agar kulit terkena sinar matahri selama paling tidak 10 menit sebelum menggunakan tabir surya.

Lakukan ini di pagi hari sebelum jam 9. Vitamin D sangat diperlukan untuk penyerapan kalsium di dalam tubuh, Proses tersebut membantu memperkuat gigi dan tulang yang pada akhirnya dapat mencegah osteoporosis.

Memenuhi Asupan Kalsium

Cara mencegah osteoporosis dan menhindari patah tulang yang menyakitkan bisa dilakukan dengan mendapatkan banyak kalsium yang cukup. Kamu bisa mendapatkan kalisum dari beberapa makanan dan suplemen.

Menjauhi Rokok dan Minuman Beralkohol

Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol juga dapat melindungi kamu dari osteoporosis. Rekomendasi maksimal mengenai konsumsi alkohol oleh perempuan adalah 2 kaleng bir dan oleh laki-laki sebanyak 2,5 kaleng bir dengan kadar alkohol 4,7 persen.

7 dari 7 halaman

Pengobatan Osteoporosis

Seperti Liputan6.com kutip dari KlikDokter, pengobatan osteoporosis disesuaikan dengan faktor penyebabnya, seperti usia, jenis kelamin, risiko keretakan, dan riwayat jatuh sebelumnya.  Kamu perlu menjaga agar asupan kalsium dan vitamin D tercukupi. Dokter mungkin akan menyarankan perubahan pola makan dan memberikan suplemen untuk dikonsumsi agar kebutuhan tercukupi.

Ada beragam pilihan obat-obatan yang bisa dikonsumsi untuk menangani osteoporosis, seperti:

Suplemen Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan Vitamin D sangat berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Pastikan kamu mendapat asupan kalsium harian dengan perhitungan sebagai berikut:

- 1000 mg per hari untuk usia 19-50 tahun

- 1200 mg per hari untuk usia di atas 50 tahun

Sedangkan untuk asupan Vitamin D, yang dibutuhkan tubuh untuk membantu menyerap kalsium, panduannya adalah:

- 200 IU per hari untuk usia 19-50 tahun

- 400 IU per hari untuk usia 50-65 tahun

- 600 IU per hari untuk usia di atas 65 tahun

Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi beberapa obat-obatan seperti Bisphosphonate, Strontium renelate, Selective oestrogen receptor modulators (SERMs), serta Hormon Paratiroid. Semuanya tentu harus sesuai dengan petunjuk dokter. Jadi, periksakan dirimu ke dokter terlebih dahulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini