Sukses

Macam-Macam Sunnah dan Contohnya, Penting dalam Hukum Islam

Sunnah adalah sumber hukum Islam utama setelah Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam sunnah penting diketahui. Sunnah adalah sumber hukum Islam utama setelah Al-Qur'an. Macam-macam sunnah merupakan sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya.

Macam-macam sunnah tertuang dan didokumentasikan dalam kumpulan hadis Rasulullah. Dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Macam-macam sunnah merupakan bagian dari teladan terbaik umat Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan bentuk penyampaiannya oleh Rasulullah, sunnah dibagi menjadi tiga macam, qauliyyah, fiiliyyah, dan taqriyyah.

Macam-macam sunnah memberikan dasar tidak hanya untuk hukum-hukum utama Islam, tetapi untuk bahkan kegiatan yang paling duniawi. Macam-macam sunnah menjadi salah satu tuntunan hidup umat Muslim. Berikut macam-macam sunnah dan contohnya, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu(18/08/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Sunnah Qauliyyah

Sunnah Qauliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari ucapan Nabi Muhammad SAW. Sunnah Qauliyyah adalah ucapan Rasulullah yang didengar atau disampaikan oleh seseorang atau beberapa sahabat. Macam sunnah ini cenderung berisi tuntunan yang berkaitan dengan pembinaan hukum agama.

Sunnah ini juga bisa berupa penjelasan tentang makna-makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur'an. Sunnah ini juga disebut dengan sabda nabi yang menjadi sumber dari Hadis. Sunnah Qauliyyah umumnya identik dengan hadis karena ucapan Rasulullah dicatat oleh para sahabat dan disebut "hadis".

3 dari 7 halaman

Contoh sunnah qauliyyah

Ada banyak contoh dari macam-macam sunnah qauliyyah. Contoh sunnah qauliyyah dapat dengan mudah ditemukan dalam hadis Rasulullah. Berikut beberapa contoh sunnah qauliyyah:

Hadis tentang penentuan puasa Ramadan

“Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika -hilal- itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Hadis tentang membaca al fatihah saat salat

"Tidak sah salat seseorang yang tidak membaca surat al Fatihah." (HR. Bukhari-Muslim)

Hadis tentang makan dan minum

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)

4 dari 7 halaman

Sunnah Fiiliyyah

Sunnah fiiliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari perbuatan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan ini dilihat, diketahui dan disampaikan para sahabat kepada orang lain. Macam-macam sunnah ini bersumber dari segala bentuk perbuatan Nabi.

Tindakan yang dimaksud dalam sunnah ini, termasuk tindakan agama dan duniawi. Sunnah fiiliyyah biasanya terkait dengan penjelasan soal ibadah, dan penyelenggaraan hukum Islam. Contoh sunnah fiiliyyah seperti tata cara salat, puasa, haji, sedekah, dan semacamnya.

5 dari 7 halaman

Contoh Sunnah Fiiliyyah

Dalam hukum Islam, Sunnah Fiiliyyah biasanya disampaikan oleh sahabat atau orang terdekat Nabi. Berikut contoh Sunnah Fiiliyyah:

Hadis mencuci tangan sebelum makan

Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:

“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)

Hadis tentang keistimewaan kucing

“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Hadis tentang salat sunnah

"Nabi SAW melakukan sholat sejumlah sebelas rakaat. Itu lah sholat beliau." dan "Beliau melaksanakan sholat malam sebanyak tiga belas rakaat."(Hadis riwayat Bukhari)

6 dari 7 halaman

Sunnah Taqriyyah

Sunnah Taqriyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari respons Rasulullah terhadap segala perbuatan sahabat yang diketahuinya. Macam-macam sunnah ini berupa perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan di hadapan atau sepengetahuan Nabi. Tetapi Nabi hanya diam dan tidak mencegahnya. Sikap diam dan tidak mencegah dari Nabi Saw menunjukkan persetujuan (taqriri) Nabi Saw terhadap perbuatan sahabat tersebut.

Sunnah Taqriyyah meliputi persetujuan Muhammad tentang tindakan para sahabat yang terjadi dalam dua cara yang berbeda. Pertama, ketika Rasulullah mendiamkan suatu tindakan dan tidak menentangnya. Kedua, ketika Rasulullah menunjukkan kesenangannya dan tersenyum atas tindakan seorang sahabat.

7 dari 7 halaman

Contoh Sunnah Taqriyyah

Jika dibandingkan dengan Sunnah Qouliyah dan Filiyah, jumlah Sunnah Taqririyah lebih sedikit. Namun, terkadang macam-macam sunnah ini memiliki perkara penting dalam hukum Islam. Berikut beberapa contoh sunnah taqriyyah:

Hadis tentang tayamum

Dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu ia berkata: "Pernah ada dua orang bepergian dalam sebuah perjalanan jauh dan waktu shalat telah tiba, sedang mereka tidak membawa air, lalu mereka berdua bertayamum dengan debu yang bersih dan melakukan shalat, kemudian keduanya mendapati air (dan waktu shalat masih ada), lalu salah seorang dari keduanya mengulangi shalatnya dengan air wudhu dan yang satunya tidak mengulangi. Mereka menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu. Maka beliau berkata kepada orang yang tidak mengulangi shalatnya: 'Kamu sesuai dengan sunnah dan shalatmu sudah cukup'. Dan beliau juga berkata kepada yang berwudhu dan mengulangi shalatnya: 'Bagimu pahala dua kali'

Hadis tentang daging dhabb

Hadis ini menceritakan ketika Rasulullah dijamu daging dhabb (sejenis biawak), namun rasul tidak memakannya. Kemudian ada sahabat yang menanyakan apakah daging tersebut halal atau tidak.

”Apakah makanan ini haram ya Rasulullah? Lalu rasul menjawab,” Tidak, hanya saja makanan ini tidak terdapat pada kaumku dan aku tidak menyukainya.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.