Sukses

Kolesterol Adalah Lemak yang Berguna Bagi Tubuh, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kolesterol adalah lemak yang berguna bagi tubuh. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol adalah lemak yang berguna bagi tubuh. Namun bila kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Hal ini jika dibiarkan dapat berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. 

Kolesterol adalah zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati, tetapi juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu. Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan menghasilkan vitamin D. Meskipun penting bagi tubuh, kolesterol dapat mengganggu kesehatan jika kadarnya terlalu tinggi.

Kolesterol di dalam darah diikat oleh protein dan membentuk lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high-density lipoprotein (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik, dan low-density lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Masing-masing jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda bagi tubuh. HDL berfungsi membawa kolesterol yang berlebihan ke hati, sedangkan LDL bertugas membawa kolesterol ke sel-sel tubuh.

Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai definisi kolesterol beserta gejala kolesterol tinggi dan penyebabnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (30/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Definisi Kolesterol

Kolesterol membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Kolesterol dalam kadar yang sesuai sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain dari itu, kolesterol juga dibutuhkan untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, maka hal tersebut berbahaya bagi tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.

Tugas LDL adalah mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri yang menyebabkan penyakit. Sementara itu, HDL bertugas untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati, sebagai kebalikan dari LDL. Dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui feses atau kotoran.

Kadar koletesterol dalam darah yang disarankan untuk setiap orang bervariasi. Tergantung tiap orang apakah memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk bisa terkena penyakit pembuluh arteri. Sementara itu, pemeriksaan terkait kadar atau jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melalui tes darah.

Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah sebaiknya dilakukan jika mengalami gejala kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang bisa saja meningkatkan kadar kolesterol. Jika terdapat keluarga dekat yang mengidap penyakit akibat kolesterol, atau ada keluarga dekat yang memiliki riwayat kardiovaskular pada usia dini, maka diagnosis terhadap kadar kolesterol sangat dianjurkan. Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, stroke ringan, atau penyakit arteri perifer, disarankan melakukan pemeriksaan ini juga.

3 dari 5 halaman

Gejala Kolesterol Tinggi

Ada beberapa gejala kolesterol tinggi yang perlu Anda ketahui. Ini gejala tingginya kolesterol adalah sebagai berikut:

1.  Mudah Lelah

Gejala kolesterol tinggi tidak spesifik. Tapi, biasanya beberapa kondisi seperti rasa cepat lelah bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Hal itu terjadi sebagai dampak dari munculnya plak di pembuluh darah akibat kadar kolesterol tinggi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.

2.  Suka Mengantuk

Sering mengantuk bisa menjadi salah satu dampak tidak langsung dari kolesterol tinggi dan adanya sumbatan pada pembuluh darah. Suka mengantuk dikaitkan dengan asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak berkurang. Dengan ini, keluhan sering mengantuk dan mudah lelah pun dapat terjadi.

3.  Nyeri Kaki

Nyeri kaki juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi lainnya. Serupa dengan asal usul rasa lelah akibat kolesterol tinggi, penumpukan plak yang terjadi pada pembuluh darah di kaki, dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri di bagian kaki.

4.  Tengkuk Terasa Pegal-pegal

Meski bisa disebabkan oleh banyak hal, tengkuk terasa pegal-pegal pada kenyatannya bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Kondisi ini dikaitkan dengan penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher. Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi tersebut dapat menghalangi aliran darah yang ada di leher dan menuju ke otak.

5.  Nyeri Dada

Penumpukan plak akibat kadar kolesterol tinggi juga bisa terjadi pada pembuluh darah jantung. Jika hal tersebut terjadi, pengidap kolesterol tinggi bisa mengalami gejala nyeri dada. Kondisi inilah yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi dari kolesterol tinggi.

6.  Terjadi Xanthomata

Kolesterol tinggi dapat ditandai dengan xanthomata (penumpukan kolesterol) yang terlihat dalam jaringan tubuh, terutama dalam kulit dan urat. Xanthomata bisa merupakan pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan. Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner.

7.  Terjadi Xanthelasma

Selanjutnya, gejala tingginya kolesterol adalah terjadi xanthelasma. Kolesterol tinggi dalam darah juga dapat ditandai dengan xantgelasma, yakni bercak-bercak kuning di bawah kelopak mata.

8.  Muncul Gumpalan di Urat

Bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi karena faktor genetik, penumpukan kolesterol kadang terlihat di kulit seperti gumpalan separuh biji kacang yang bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.

 

4 dari 5 halaman

Penyebab Kolesterol Tinggi

Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, penyakit yang diderita, dan keturunan bisa jadi penyebabnya. Ini penyebab tingginya kolesterol adalah sebagai berikut :

1.  Gaya hidup tidak sehat

Konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Contoh makanan tersebut adalah gorengan, susu full cream, kulit ayam, dan jeroan. Kebiasaan lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, adalah kurang berolahraga dan merokok.

2.  Penyakit yang diderita

Penderita obesitas, diabetes, dan hipotiroidisme rentan menderita kolesterol tinggi.

3.  Keturunan

Kolesterol tinggi dapat dipicu oleh perubahan atau mutasi sejumlah gen, yang diturunkan dari kedua orang tua. Mutasi gen ini membuat tubuh tidak bisa membuang kolesterol dari dalam darah. Namun, kolesterol tinggi akibat faktor genetik lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan dua faktor sebelumnya.

5 dari 5 halaman

Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat, ada beberapa cara menurunkan tingginya kolesterol adalah sebagai berikut:

1.  Olahraga

Berolahraga secara teratur dapat membantu menaikkan kadar HDL, dan mencegah serangan jantung. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

2.  Diet sehat

Menerapkan pola makan yang sehat penting dilakukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap normal. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus. Cara lain turunkan kolesterol adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Hindari konsumsi daging merah, jeroan, kuning telur, susu full cream, keju, serta makanan ringan seperti kue dan biskuit. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti alpukat dan kacang-kacangan.

3.  Obat-obatan

Jika dua cara di atas sudah dijalani tetapi kadar kolesterol masih tinggi, beberapa jenis obat bisa digunakan sesuai anjuran dokter, yaitu:

a. Obat golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin.

b. Ezetimibe. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini