Sukses

Dampak PPKM Diperpanjang, Ini Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 mencapai 4 sampai 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 diprediksi mencapai 4 sampai 5 persen oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Optimisme Menkeu Sri Mulyani karena PPKM diperpanjang dinilai efektif mengendalikan COVID-19 varian delta.

"Efektivitas PPKM terhadap delta varian ini di seluruh Indonesia memberikan dampak positif pada Q3 yang pertumbuhannya meningkat 4-5 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, (23/9/2021).

Sementara prediksi Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Ajib Hamdani, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 3 persen. Begitu pula Senior Country Economist Asian Development Bank (ADB) Henry Ma mengungkap pertumbuhan ekonomi masih bisa tetap pulih tetapi tidak secepat prediksi awal. 

"Semua proyeksi itu berkurang, menurun, perekonomian di kawasan Asia Tenggara dan Selatan tapi pemulihan ekonomi akan tetap berlangsung tapi lebih lambat," kata Henry dalam konferensi pers online, Jakarta, Rabu (22/9/2021).

Berikut Liputan6.com ulas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kondisi sektor usaha di lapangan saat PPKM diperpanjang dari berbagai sumber, Minggu (26/9/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik karena dampak PPKM Diperpanjang. Prediksinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 akan mencapai 4 persen sampai 5 persen. Optimisme Menkeu karena PPKM diperpanjang dinilai efektif mengendalikan COVID-19 varian delta.

"Efektivitas PPKM terhadap delta varian ini di seluruh Indonesia memberikan dampak positif pada Q3 yang pertumbuhannya meningkat 4-5 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, (23/9/2021).

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 naik dengan proyeksi sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik karena konsumsi rumah tangga berada di kisaran 2 persen-2,4 persen.

2. Pertumbuhan sektor konsumsi pemerintah tumbuh 0,9 persen sampai 0,1 persen,

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik sejalan pula dengan investasi yang tumbuh 4,9 persen sampai 5,4 persen.

4. Pertumbuhan kegiatan ekspor adalah 20 persen sampai 22,4 persen.

5. Terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik apabila impor tumbuh 24 persen sampai 25,2 persen.

3 dari 6 halaman

Prediksi Senior Country Economist Asian Development Bank (ADB) Henry Ma Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Senior Country Economist Asian Development Bank (ADB) Henry Ma mengungkap beberapa negara berkembang masih mengalami penyesuaian target pemulihan ekonomi karena adanya varian baru COVID-19. Pertumbuhan ekonomi masih bisa tetap pulih tetapi tidak secepat prediksi awal. 

"Semua proyeksi itu berkurang, menurun, perekonomian di kawasan Asia Tenggara dan Selatan tapi pemulihan ekonomi akan tetap berlangsung tapi lebih lambat," kata Henry dalam konferensi pers online, Jakarta, Rabu (22/9/2021).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam ketidakpastian. Berbagai negara berkembang termasuk Indonesia, dijelaskan Henry dalam ketidakpastian karena penularan virus COVID-19 masih menjadi ancaman. Pemulihan kesehatan saat ini masih jadi yang utama dibanding pemulihan ekonomi.

4 dari 6 halaman

Prediksi Pengusaha Muda Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 diprediksi akan berada di kisaran 3 persen. Proyeksi ini sejalan PPKM diperpanjang oleh pemerintah yang masih terus diterapkan dengan sejumlah pelonggaran.

"Juli-September ini, perkiraan pertumbuhan ekonomi kisaran positif 3 persen bisa tercapai," kata Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Ajib Hamdani kepada merdeka.com, Minggu (19/9/2021).

Dunia usaha saat ini sudah mulai bergerak seiring terjadinya penurunan level PPKM dan juga pelonggaran di beberapa sektor. Kondisi tersebut secara otomatis akan memberikan efek positif terhadap dunia usaha.

"Dunia usaha sudah mulai bergerak. Kebijakan yang rata-rata menurunkan level PPKM, membuat pergerakan orang sudah menunjukkan tren positif," jelasnya.

5 dari 6 halaman

Prediksi Ekonom Bhima Yudhistira Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Skenario terburuk kondisi ekonomi Indonesia saat PPKM diperpanjang adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 tumbuh negatif. 

“Skenario terburuknya pada kuartal ke III Indonesia bisa masuk kembali dalam fase resesi atau pertumbuhan negatif. Ini dengan asumsi PPKM level 3 dan 4 di beberapa daerah sampai September masih berlangsung,” jelas Ekonom sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira kepada Liputan6.com, Senin (23/8/2021).

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini sesuai dengan kondisi sektor usaha yang masih terpuruk karena kebijakan PPKM diperpanjang.

“Skenario terburuknya pada kuartal ke III Indonesia bisa masuk kembali dalam fase resesi atau pertumbuhan negatif. Ini dengan asumsi PPKM level 3 dan 4 di beberapa daerah sampai September masih berlangsung,” kata Bhima.

Ekonom Bhima menyarankan agar Pemerintah tidak terlalu lama memperpanjang PPKM Darurat. Hal ini untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia yang diprediksi akan terus mengalami keterpurukan.

6 dari 6 halaman

Perkembangan Sektor Usaha di Lapangan

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menjelaskan, rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini adalah sekitar 35 persen. Di mana paling mendominasi adalah kategori makanan dan minuman.

"Rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan saat ini adalah sekitar 35 persen. Bergerak naik secara bertahap dan cenderung lambat," kata Alphonzus Widjaja saat dihubungi merdeka.com, Minggu (19/9/2021).

Ekonom Bhima menilai pelonggaran pusat perbelanjaan dengan syarat vaksin tentu bukan jalan keluar bagi macetnya sektor retail. Antara pengunjung yang datang dan biaya operasional penyewa tenant tidak sebanding, yang membuat sebagian penyewa terpaksa masih menutup tokonya.

Ditegaskan pula oleh Alphonzus Widjaja, anak usia kurang dari 12 tahun masih belum diperbolehkan untuk masuk ke pusat perbelanjaan, waktu makan di tempat (dine-in) masih dibatasi, tempat bermain anak dan tempat hiburan masih belum diperbolehkan untuk beroperasi dan pembatasan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini