Sukses

Fakta Unik 8 Desa di Berbagai Negara, Pemandangannya Bak Negeri Dongeng

Sederet desa indah di berbagai negara ini punya fakta unik di baliknya.

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara di dunia tentunya punya spot pemandangan indah yang membuat wisatawan berdecak kagum. Namun ketika berkunjung ke sebuah negara, wisatawan biasanya akan lebih sering mengunjungi pusat kota, daripada desa-desa di negara tersebut.

Selain mengenal landmark negara, menarik juga untuk mengulik tentang desa di sebuah negara yang tak kalah indah. Pasalnya, desa-desa di berbagai negara punya fakta unik di baliknya yang tak kalah menakjubkan wisatawan yang datang berkunjung.

Dalam benak banyak orang, desa selalu menyajikan pemandangan indah yang memanjakan mata seseorang. Selain pemadangannya, suasana dan udara di desa biasanya masih segar karena minimnya polusi di desa tersebut, berbeda dengan di kota yang sudah sangat menyesakkan dengan polusi.

Bahkan saking indahnya, penampakan desa di berbagai negara beserta fakta unik di baliknya bak negeri dongeng. Segala hal yang disuguhkan di negeri dongeng tentunya sulit apabila diterapkan di dunia nyata. Suasana di negeri khayalan tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan yang sesungguhnya. Namun rupanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya ada desa di beberapa negara dunia yang manjakan mata.

Berikut Liputan6.com merangkum dari Brightside tentang fakta unik desa di berbagai negara, Rabu (6/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Desa Yvoire, Prancis

Desa pertama yang sajikan pemandangan indah dan punya fakta unik di baliknya adalah Desa Yvoire, Prancis. Desa Yvoire yang penuh warna ini berusia lebih dari 700 tahun. Usia 700 tahun adalah usia yang cukup lama, berarti bisa disimpulkan jika bisa saja desa tersebut lebih dahulu muncul daripada negara Prancis itu sendiri.

Meski sudah melewati segala macam bentuk pertempuran, Desa Yvoire, Prancis tidak tenggelam. Desa tersebut mampu mempertahankan penampilan bersejarahnya dalam menghadapi kondisi dan waktu pengujian ini.

Desa Yvoire yang tenang di tepi Danau Jenewa ini, seseorang yang datang berkunjung akan menemukan sebuah kastil kuno yang dibangun oleh Count Amadeus V dari Savoy. Wisatawan memiliki kesempatan untuk mengalami jalan-jalan panjang yang tenang di jalan-jalan berbatu, mengagumi arsitektur yang kokoh namun elegan dan bertemu dengan penduduk desa yang menawan.

Secara keseluruhan, seluruh tempat ini benar-benar ajaib. Tidak heran Yvoire telah dianugerahi tempat yang layak di antara desa-desa terindah di Prancis.

3 dari 9 halaman

2. Devonshire, Inggris

Pulau selanjutnya yang terdapat fakta unik menakjubkan dibaliknya adalah Devonshire, Inggris. Devon secara kuno dikenal sebagai Devonshire adalah daerah yang indah di Inggris yang membentang dari Selat Bristol di utara hingga Selat Inggris di selatan. Devon mendapatkan namanya dari Dumnonia, yang merupakan tanah air Celtic Britons.

Saat berkunjung ke Devon, wisatawan yang datang berkunjung akan menemukan beberapa desa nelayan terpencil dan pelabuhan yang hampir tidak tersentuh. Devon adalah daerah asal para pelaut hebat yakni Sir Francis Drake dan Sir Walter Raleigh. 'Ratu fiksi kejahatan' Agatha Christie juga lahir di Devon.

Melansir dari Brightside, semua peristiwa yang dijelaskan oleh Sir Arthur Conan Doyle dalam 'Hound of the Baskervilles' juga terjadi di Devon. Berkunjung ke Devon, seseorang akan melihat sisi lain dari koin - lihat Inggris di 'habitat alaminya' dengan angin kencang, pemandangan indah, rumah-rumah dan gang-gang kuno yang berbatasan dengan mistik.

4 dari 9 halaman

3. Monsanto, Portugal

Desa di Portugal juga menyajikan pemadangan indah. Monsanto adalah sebuah desa kecil yang indah di pedesaan Portugis. Seluruh desa seolah-olah diukir dari batu, itulah kesan yang didapatkan saat melewati rumah-rumah granit, terjepit di antara batu-batu raksasa.

Pemandangan Monsanto, Portugal juga sangat menakjubkan mulai pegunungan, pepohonan hijau, atap genting, jalan berbatu. Monsanto pernah menjadi pusat provinsi Beira Baixa, dan lanskap perkotaan hampir tidak berubah sejak saat itu. Pada tahun 1938 Monsanto dianugerahi gelar 'kota paling Portugis di Portugal'.

Bahkan momen yang sangat menyenangkan datang berkunjung ke Desa Monsanto, Portugal. Berkeliaran di jalan-jalannya dengan sembarangan, sampai sesekali mampir ke restoran lokal di bawah batu.

5 dari 9 halaman

4. Desa Hobbiton, Selandia Baru

Desa selanjutnya yang punya pemandangan indah dan penampakannya bak negeri dongeng adalah Hobbiton, Selandia Baru. Selain indah, Desa Hobbiton, Selandia Baru punya fakta unik dibaliknya.

Desa fantasi ini awalnya merupakan lokasi syuting, dibangun dengan upaya hampir 400 orang, untuk pembuatan film trilogi 'Lord of the Rings' yang terkenal. Setelah syuting berakhir, desa itu untuk beberapa waktu.

Tidak lama kosong, seseorang dengan cepat mendapat ide untuk mengubah desa Hobbit menjadi objek wisata skala penuh. Setelah diubah, penggemar 'Lord of the Rings' mulai berbondong-bondong dari seluruh dunia hanya untuk mendapatkan kesempatan melihat Hobbit Holes yang sekarang terkenal di dunia, pub Green Dragon, pabrik Hobbiton, dan jembatan lengkung ganda.

6 dari 9 halaman

5. Hokkaido, Jepang

Hokkaido, Jepang merupakan desa yang sajikan pemandangan bak negeri dongeng. Melansir dari Brightside, para perfeksionis Jepang menciptakan beberapa atraksi turis yang sangat mengesankan. Mulai dari teras Unkai di puncak gunung, ladang lavender, resor ski, dan Kolam Biru.

Wisatawan yang datang berkunjung ke Hokkaido, Jepang dapat bertemu dengan ezo momonga yang sangat manis, alias tupai terbang, yang hanya tinggal di Hokkaido. Selain itu, wisatwan yang datang berkunjung terkejut bahwa tidak hanya kombinasi teknologi modern dan alam yang tidak mungkin saling bertentangan, tetapi juga melengkapi satu sama lain.

7 dari 9 halaman

6. Albertoello, Italia

Albertoello, Italia bukanlah sebuah desa, melainkan sebuah kota kecil yang punya pemandangan indah yang tak kalah dari landmark Italia itu sendiri, seperti Colosseum Roma, salah satunya. Kota kecil Alberobello penuh dengan pesona magis. Alberobello terkenal dengan bangunan trullinya yang unik, yang sangat populer di kalangan wisatawan.

Ada sekitar seribu lima ratus rumah bak rumah 'peri' dengan atap kerucut di kota tersebut. Usia kota tersebut berusia lebih dari 7 abad atau 700 tahun. Kota ini awalnya mendapatkan namanya dari bahasa Latin 'Arboris Belli', yang berarti 'pohon yang indah'.

Kota Albertoello, Italia adalah kota kecil yang nyaman, cerah, ramah, didekorasi oleh seniman inspirasional dan, tentu saja, oleh alam itu sendiri.

8 dari 9 halaman

7. The Dark Hedges, Irlandia

The Dark Hedges adalah tempat yang tidak biasa dan memukau pengunjung yang datang. The Dark Hedges terletak di dekat desa Armoy di Irlandia Utara. Gang beech yang indah ini ditanam oleh keluarga Stuart pada abad ke-18. Uniknya, rupanya ada niat dibalik Gang Beech yang diciptakan. Niat keluarga adalah untuk mendekorasi pintu masuk ke rumah mereka.

Melansir dari Brightside, legenda mengatakan bahwa seseorang masih dapat bertemu dengan hantu wanita kelabu di bawah bayang-bayang pepohonan. Dijelaskan bahwa penduduk setempat memuja tradisi mereka bersama dengan misteri tempat yang menarik.

9 dari 9 halaman

8. Danau Titicaca, Peru/Bolivia

Danau Titicaca, Peru/Bolivia adalah sebuah danau yang sajikan pemandangan indah dan manjakan mata seseorang yang datang berkunjung. Bagi penduduk setempat, Danau Titicaca adalah tempat yang sangat sakral. Nama itu sendiri berasal dari bahasa Quechua, diucapkan oleh suku Inca, dan berarti "batu puma". Menurut para ilmuwan, jutaan tahun yang lalu danau yang sekarang adalah laut purba.

Perairan Danau Titicaca, Peru masih dihuni oleh spesies ikan laut tertentu, krustasea, bahkan hiu. Sekitar 300 sungai mengalir ke Titicaca. Selain itu, wisatawan dapat melihat pulau terapung yang tidak biasa yang terbuat dari alang-alang, yang dihuni oleh suku Indian Uru.

Penduduk Danau Titicaca, Peru/Bolivia menjalani kehidupan yang sangat sederhana dan tenang tanpa perubahan besar selama satu abad terakhir. Seseorang bahkan mungkin berpikir dia baru saja kembali ke masa lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini