Sukses

Mengenal Vaksin Zifivax Beserta Efek Samping dan Tingkat Efikasinya

Vaksin Zifivax baru mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA pada tanggal 7 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM kembali menerbitkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Covid-19 Zifivax pada tanggal 7 Oktober 2021. Sehubungan dengan hal tersebut, total vaksin Covid-19 yang telah mengantongi surat edar oleh BPOM berjumlah 10 jenis vaksin.

"Pada hari ini Badan POM telah memberi persetujuan terhadap satu produk vaksin Covid-19 yang baru dengan nama dagang Zifivax," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam Konferensi Pers Penerbitan EUA Vaksin Zifivax pada Kamis (7/10/2021). 

Mengenal vaksin Zifivax adalah vaksin buatan dari China yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. dan Chinese Academy of Sciences. Penggunaan vaksin Zifivax sebanyak 3 kali.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai vaksin Zifivax beserta efek samping dan tingkat efikasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (11/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Vaksin Zivifax

Vaksin Zifivax adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan dengan platform rekombinan protein sub-unit. Untuk dosisnya sendiri, vaksin Zifivax berbeda dengan vaksin Covid-19 lainnya di Indonesia yang membutuhkan dua dosis suntikan untuk mendapatkan dosis lengkap, vaksin Zifivax membutuhkan 3 kali suntikan dosis vaksin.

Vaksin ini dapat digunakan untuk indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas. Ini artinya, mahasiswa yang sudah berusia 18 tahun ke atas bisa melakukan vaksinasi dengan vaksin Zifivax dengan dosis yang ditentukan. Dengan pemberian dosis sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya. Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan yakni 25 mcg (0,5 mL). Kemudian untuk penyimpanan, vaksin Zifivax membutuhkan kondisi pada suhu 2-8 derajat celcius.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan, izin penggunaan darurat vaksin Zifivax diberikan berdasarkan hasil uji klinik yang menunjukkan keamanan vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik. Penny mengatakan, vaksin Zifivax telah melalui tahap uji klinik fase 3 pada sekitar 28.500 subjek uji.

Tak hanya itu, vaksin ini juga telah mengantongi sertifikat halal oleh MUI. Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dalam konferensi pers di Kantor MUI pada Sabtu (9/10/2021), menjelaskan vaksin Zifivax yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical halal dan suci.

"Yang pertama vaksin Covid-19 produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, hukumnya suci dan halal," kata Asrorun.

3 dari 5 halaman

Efek Samping Vaksin Zifivax

Pemberian vaksin umumnya memberikan reaksi kepada seseorang. Meski reaksi yang dirasakan setiap orang bisa berbeda-beda. Untuk vaksin Zifivax, dari hasil uji klinik yang dilakukan BPOM, secara umum pemberiannya masih bisa ditoleransi dengan baik. Beberapa efek samping lokal yang paling sering terjadi yakni:

1. Timbul nyeri pada tempat suntikan.

2. Sakit kepala.

3. Kelelahan.

4. Demam.

5. Nyeri otot (myalgia).

6. Batuk.

7. Mual (nausea).

8. Diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

4 dari 5 halaman

Tingkat Efikasi Vaksin Zifivax

Efikasi vaksin Zifivax diklaim mencapai 81,71 persen. Ini didapat dari hasil pengkajian efikasi dari uji klinik fase III. Efikasi 81,71 persen tersebut dihitung sejak tujuh hari setelah mendapat vaksinasi lengkap (setelah dosis ketiga). Sedangkan jika dihitung mulai 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap, efikasi mencapai 81,4 persen. Selain itu, persentase efikasi bisa berbeda-beda tergantung kelompok usianya. Beriku ini rincian efikasi vaksin Zifivax dilihat dari pengelompokkan usia, diantaranya:

1. Efikasi terhadap populasi dewasa usia 18-59 tahun adalah 81,5 persen.

2. Efikasi terhadap populasi lansia di atas 60 tahun adalah 87,6 persen.

3. Efikasi terhadap populasi di Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.

Selain kelompok usia, efikasi vaksin Zifivax juga berbeda berbagai varian virus corona. Berikut efikasi vaksin Zifivax berdasarkan varian SARS-CoV-2, yaitu:

1. Efikasi terhadap varian Alpha sebesar 92,93 persen.

2. Efikasi terhadap varian Gamma 100 persen.

3. Efikasi terhadap varian Delta 77,48 persen.

4. Efikasi terhadap varian Kappa 90 persen.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Vaksin Zifivax dengan Vaksin Sebelumnya yang Masuk Ke Indonesia

Para peneliti mengungkapkan, vaksin COVID-19 Zifivax berbeda dengan vaksin covid lainnya. Sebab, vaksin asal China ini menggunakan metode rekombinan. Vaksin rekombinan artinya vaksin dikembangkan menggunakan spike glikoprotein atau bagian kecil virus. Bagian ini akan memicu kekebalan saat disuntikkan ke tubuh manusia.

Hal itulah yang membedakan vaksin Zifivax dengan vaksin COVID-19 jenis lainnya, yang dikembangkan menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan. Namun, dr. Rodman Tarigan Girsang, Sp.A(K), M.Kes yang merupakan Consultant Pediatrician di Kota Bandung, mengatakan vaksin rekombinan bukanlah hal baru di dunia medis.

Vaksin rekombinan selama ini telah digunakan untuk hepatitis B di Indonesia. Selain itu, vaksin rekombinan juga dapat disimpan pada suhu antara 2-8 derajat Celsius. Artinya, proses penyimpanannya tidak memerlukan perangkat khusus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini