Sukses

Objek adalah Bagian dari Struktur Kalimat, Kenali Penggunaannya

Objek adalah salah satu unsur pembentuk kalimat.

Liputan6.com, Jakarta Objek adalah salah satu unsur pembentuk kalimat. Dalam kalimat, objek adalah bagian yang bersandingan dengan subjek dan predikat. Objek adalah komponen darai struktur kalimat sederhana.

Biasanya, objek adalah kata yang terletak setelah predikat. Biasanya, objek adalah kata benda yang mengalami atau menjadi penderita dari subjek. Dalam kalimat yang umum, objek adalah bagian wajib yang harus ada.

Dalam linguistik, objek adalah salah satu dari beberapa jenis argumen. Objek dapat berfungsi dalam suara aktif dan pasif. Berikut pengertian tentang objek dan penggunaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(25/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Apa itu objek?

Objek adalah stuktur kalimat yang biasanya berupa kata benda atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Menurut KBBI, objek adalah benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya. Objek adalah nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa.

Dalam linguistik, objek adalah kata benda, frasa kata benda, atau kata ganti yang dipengaruhi oleh tindakan kata kerja. Objek memberikan detail dan tekstur bahasa dengan memungkinkan pembuatan kalimat yang kompleks. Objek adalah unsur kalimat yang dapat dipertentangkan dengan S.

3 dari 8 halaman

Penggunaan objek dan cirinya

Tak seperti subjek dan predikat yang cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek. Dalam kalimat, objek berfungsi:

1. membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif

2. memperjelas makna kalimat

3. membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Sementara itu, ciri-ciri objek adalah:

1. berupa kata benda

2. tidak didahului kata depan

3. mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif

4. jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif

5. dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.

4 dari 8 halaman

Jenis objek

Objek penderita

Objek penderita adalah kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kolompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subjek.

Contoh:

- Pak Ali membajak sawah

- Ibu menjahit baju adik

- Wisatawan mengunjungi Pulau Bali.

- Andi melempar bola ke arah Budi.

- Anak-anak mengerjakan tugas pelajaran Bahasa Indonesia.

Objek penyerta

Objek penyerta adalah objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.

Contoh:

- Ibu membelikan adik buku baru.

- Penjahit itu membuatkan ibu baju kebaya.

5 dari 8 halaman

Beda objek dengan predikat, subjek, dan keterangan

Subjek

Subjek adalah orang atau benda yang melakukan tindakan atau yang dideskripsikan. Subjek didefinisikan sebagai membuat seseorang atau sesuatu mengalami sesuatu. Subjek adalah kata benda. Ini bisa berupa benda atau orang. Subjek kalimat adalah kata benda (atau kata ganti) dan semua pengubah yang menyertainya. Setiap kalimat harus memiliki kata kerja, dan setiap kata kerja harus memiliki subjek.

Predikat

Predikat adalah kata menyatakan tindakan atau berada di dalam kalimat. Predikat sederhana berisi kata kerja dan juga dapat berisi kata, frasa, atau klausa yang termodifikasi. Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit.

Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

6 dari 8 halaman

Beda objek dan pelengkap

- Objek berkategori nomina atau frasa nominal, sedangkan pelengkap dapat berkategori nomina atau frasa nominal, adjektiva atau frasa adjektival, verba atau frasa verbal, dan numeral atau frasa numeral.

- Tempat O berada langsung di belakang P yang berkategori verba aktif transitif, sedangkan Pelengkap terletak di belakang P berkategori verba semitransitif, atau dwitransitif.

- Objek dalam kalimat aktif transitif dapat menjadi S, apabila kalimat diubah menjadi kalimat pasif, sedangkan pelengkap yang terdapat dalam kalimat yang berpredikat verba dwitransitif tidak dapat menjadi S kalau kalimat dipasifkan. Selain itu, pelengkap yang terdapat pada kalimat yang berpredikat verba semitransitif tidak dapat dijadikan S karena kalimatnya tidak dapat dijadikan bentuk pasif.

- Objek dapat diganti dengan pronomina –nya, -ku, dan –mu, sedangkan pelengkap tidak dapat diganti dengan -nya.

- Objek tidak didahului oleh preposisi atau kata depan, sedangkan Pel dapat didahului preposisi atau kata depan.

7 dari 8 halaman

Jenis kalimat berdasarkan pola

Kalimat Versi

Kalimat versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).

Contoh:

Kami membeli peralatan sekolah di toko itu.

Keterangan:

Kami = Subjek

membeli = Predikat

peralatan sekolah = Objek

di toko itu = Keterangan

Kalimat Inversi

Kalimat inversi merupakan macam kalimat yang ditandai dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek. Kalimat inversi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna.

Contoh:Bawa buku itu kemari!

Keterangan:

Bawa = Predikat

buku itu kemari! = Subjek

8 dari 8 halaman

Jenis kalimat berdasarkan unsur

Kalimat lengkap

Kalimat lengkap merupakan macam kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa dikategorikan sebagai kalimat lengkap.

Contoh:

Kami membersihkan kelas bersama-sama.

Kalimat tidak lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objek atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap sering dipakai untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.

Contoh:

Ayo, berangkat!

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.