Sukses

Saga adalah Cerita Rakyat Berdasarkan Peristiwa Sejarah, Ini Bedanya dengan Cerita Lama Lainnya

Saga adalah karya sastra lama yang menceritakan kepahlawanan serta keberanian tokoh yang mengandung unsur-unsur sejarah.

Liputan6.com, Jakarta Saga adalah istilah yang merujuk pada sebuah karya sastra. Saga berbentuk cerita rakyat yang berdasarkan peristiwa sejarah, namun sudah ditambahkan dengan fantasi masyarakat. Saga termasuk ke dalam karya sastra lama.

Saga adalah karya sastra lama yang menceritakan kepahlawanan serta keberanian tokoh yang mengandung unsur-unsur sejarah. Saga dikenal sebagai sebuah dongeng yang memiliki banyak unsur sejarah, atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau.

Cerita saga ini mengalami perkembangan dari yang disampaikan secara lisan, kemudian akhirnya dicatat. Saat disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut secara turun-temurun, banyak cerita saga yang mengalami tambahan alur cerita yang bersifat khayal.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/12/2021) tentang saga adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saga adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saga adalah cerita rakyat (berdasarkan peristiwa sejarah yang telah bercampur fantasi rakyat). Saga adalah prosa kisahan lama yang bersifat legendaris tentang kepahlawanan keluarga yang terkenal atau pertualangan yang mengagumkan. Saga adalah karya sastra lama yang menceritakan kepahlawanan serta keberanian tokoh yang mengandung unsur-unsur sejarah.

Sementara itu, dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004:702), saga adalah hasil sastra lama yang mengisahkan kehidupan seorang pahlawan atau keluarga yang terkenal, atau menceritakan suatu petualangan yang mengagumkan.

Mengutip dari Balai Bahasa Jateng, awalnya saga adalah cerita-cerita prosa dari Islandia yang bersifat sastra lisan, tetapi pada abad ke-12 sampai abad ke-14 mulai dicatat. Saga biasanya memiliki tema dendam antarkeluarga, mencerminkan kehidupan tentang tokoh-tokoh legendaris, kehidupan keluarga-keluarga yang mulai menetap di pulau itu, atau tentang kehidupan raja-raja dari Norwegia dan Denmark. Dalam perkembangannya kini, saga adalah istilah  yang kadang dipakai untuk merujuk pada suatu roman yang menceritakan riwayat berbagai generasi, seperti ”Forsyte Saga” oleh John Galsworthy.

Sementara itu, sage merupakan cerita lisan yang intinya historis dan terjadi di suatu tempat tertentu dan pada zaman tertentu pula. Sage ada yang menceritakan roh halus, ahli sihir, setan-setan, atau tokoh historis (penyamun, pahlawan, dan sebagainya). Pada intinya sage selalu ada ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib yang ironisnya, manusia selalu kalah. Berbeda halnya dengan saga yang mengisahkan petualangan hidup seorang pahlawan atau keluarga yang mengagumkan.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Saga dengan Karya Sastra Terkait Lainnya

Saga adalah cerita rakyat berdasarkan peristiwa sejarah yang telah bercampur fantasi rakyat. Mengenali pengertian cerita lama lainnya dapat membuat kamu lebih mudah mengenali perbedaannya:

Dongeng

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama dengan kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita. Sebuah dongeng mungkin melibatkan peri, raksasa, naga, elf, goblin, kurcaci, dan kekuatan fantastis dan magis lainnya. Dongeng biasanya diceritakan terutama untuk hiburan.

Legenda

Legenda adalah narasi yang sering kali diturunkan dari masa lalu. Legenda digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa, menyampaikan pelajaran, atau sekadar menghibur penonton. Menurut KBBI, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.

Istilah legenda berasal dari bahasa Inggris, "legend." Menurut Cambridge Dictonary, legend adalah cerita yang sangat tua atau kumpulan cerita dari zaman kuno, atau cerita, yang tidak selalu benar, yang diceritakan orang tentang peristiwa atau orang terkenal.

Menurut Hasanuddin WS, egenda adalah cerita rakyat yang berisikan tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dengan mitos. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "Sejarah" kolektif (folk history). Tak sedikit legenda yang berkembang dari mulut ke mulut atau tidak tertulis.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Saga dengan Karya Sastra Terkait Lainnya

Mite

Mite atau mitos adalah cerita tradisional yang biasanya digunakan untuk menjelaskan misteri, peristiwa supernatural, dan tradisi budaya. Mite biasanya bersifat suci atau sakral dan kerap melibatkan dewa atau makhluk lain.

Mite menyajikan realitas dengan cara yang dramatis. Mite merupakan kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap sakral. Sementara legenda juga merupakan kisah yang dianggap benar terjadi namun tidak dianggap sakral.

Hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar meramaikan pesta.

Hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa yang didalamnya biasanya mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya.

Fabel

Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan atau binatang, yang berperilaku layaknya manusia. Karya sastra berbentuk fiksi atau khayalan ini menampilkan semua binatang sebagai tokoh utama. Terkadang ada juga karakter minoritas berupa manusia untuk mendukung cerita.

Binatang yang diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, hingga watak manusia ini kerap menunjukkan sifat-sifat manusia sebagai simbol. Binatang yang sedemikian rupa digambarkan berperilaku layaknya manusia, baik dan buruk. Dalam cerita fabel biasanya membawa pesan-pesan moral bagi manusia. Pesan-pesan moral tersebut antara lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, dan lain sebagainya.

Hal tersebut bertujuan untuk mengajarkan moral pada anak-anak dengan sifat baik dan buruk manusia dalam bentuk binatang. Karakter binatang dibuat oleh pengarang untuk mempengaruhi pembaca. Apalagi, dengan karakter binatang dinilai lebih menarik bagi anak, supaya dapat mempelajari nilai moral dan budi pekerti yang terkandung dalam fabel tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.