Sukses

Salafi adalah Kaum yang Menganut Manhaj Salaf, Ini Rujukan dan Prinsip-Prinsipnya

Mengenal salafi adalah golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah.

Liputan6.com, Jakarta Memahami salafi adalah berasal dari istilah “salaf”. Secara terminologi sosial, salaf berasal dari “Salaf as-Shalih” yang merujuk pada tiga golongan generasi peradaban Islam terdahulu. Para sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin.

Dalam kitab Nazarat fi Jauharatit Tauhid oleh Dr. Abdul Hamid Ali Izz Al-Arab, Dr. Shalah Mahmud Al-‘Adily, dan Dr. Ramadhan Abdul Basith Salim, menjelaskan salafi adalah ulama maupun orang biasa yang datang setelah tahun 300 H yang menganut manhajnya (metodenya). 

Secara sederhana, salafi adalah golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah. Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah sumber rujukannya memahami akidah dalam manhaj salaf yang terdiri dari Al-Qur’an, Hadis, dan Ijma salaful salih atau Ulama Salaf.

“Secara person tiap mereka (selain Nabi) tidaklah maksum (terjaga dari kesalahan). Namun, jika Ulama Salaf telah sepakat (ijma’) tentang suatu permasalahan Dien (agama), maka ijma’ mereka itu tidak akan pernah salah. Karena umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam tidak akan pernah bersepakat dalam sebuah kesalahan/ kesesatan,” mengutip situs website resmi penganut manhaj salafi di salafy.or.id.

Itulah pengertian salaf dan salafi secara sederhana yang perlu diketahui. Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang salafi adalah golongan umat yang menganut manhaj salaf, Selasa (21/12/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Salafi

Awal mula munculnya istilah salafi adalah berasal dari “salaf” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sesuatu atau orang terdahulu. Sementara dalam kitab Nazarat fi Jauharatit Tauhid oleh Dr. Abdul Hamid Ali Izz Al-Arab, Dr. Shalah Mahmud Al-‘Adily, dan Dr. Ramadhan Abdul Basith Salim, menjelaskan salaf adalah para sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin yang hidup sampai batas 300 H.

Lalu apa itu salafi? Dijelaskan lebih lanjut dalam kitab tersebut, pengertian salafi adalah ulama maupun orang biasa yang datang setelah tahun 300 H dan dinisbahkan pada kaum salaf yang telah disebutkan di atas, menganut manhajnya (metodenya). Secara sederhana, salafi adalah golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah.

Hal yang sama dipertegas dalam situs website resmi penganut manhaj salafi melalui salafy.or.id, seseorang yang mengikuti manhaj salaf atau salafi adalah mereka yang mau berusaha memahami Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW dengan pemahaman para Ulama Salaf. Meski demikian, dijelaskan bukan berarti penganut salafi adalah fanatik pada Ulama Salaf.

“Secara person tiap mereka (selain Nabi) tidaklah maksum (terjaga dari kesalahan). Namun, jika Ulama Salaf telah sepakat (ijma’) tentang suatu permasalahan Dien (agama), maka ijma’ mereka itu tidak akan pernah salah. Karena umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam tidak akan pernah bersepakat dalam sebuah kesalahan/ kesesatan,” dijelaskan.

3 dari 4 halaman

Rujukan Kaum Salafi

Kaum salafi adalah bagian dari umat Islam yang rujukan utamanya tetap Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW, melansir salafy.or.id. Di kalangan umat muslim kebanyakan, salafi adalah mereka yang memiliki pemikiran mencoba memurnikan kembali perintah Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Ahli dalam bidang ini Imam al-Safarani menjelaskan salah satu rujukan lain kaum salafi adalah mazhab Ahmad bin Hambali. Metodenya dilakukan bebas dari berbagai hal yang tidak dilakukan nabi Muhammad SAW (bidah), khurafat, dan syirik dalam Islam.

Penganut ajaran salaf mempercayai sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin yang hidup sampai batas 300 H adalah sebaik-baiknya generasi. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), kemudian yang setelahnya lagi (atba’it tabi’in), kemudian akan datang suatu kaum yang persaksiannnya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR. Imam Bukhari dengan sanad dari Abdullah bin Mas’ud).

4 dari 4 halaman

Prinsip Kaum Salafi

Ada beberapa prinsip khas yang dipegang oleh kaum salafi. Prinsip ini dijelaskan dalam jurnal keagamaan Manhaj Salafiyah oleh Muhammaddin. Ini penjelasannya:

1. Rujukan Utama

Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah sumber rujukannya memahami akidah dalam manhaj salaf yang terdiri dari Al-Qur’an, Hadis, dan Ijma salaful salih atau Ulama Salaf.

2. Wujud Ketaatan

Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah ada kewajiban untuk menaati pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat. Jika sebaliknya, umat Islam tidak boleh menaatinya, namun tetap wajib taat dalam kebenaran lainnya.

3. Pengkafiran

Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah pada masalah pengkafiran, manhaj salaf berpendapat tidak boleh mengkafirkan seseorang atau kelompok dengan sembarangan. Prinsip yang dipegang tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslim kecuali apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan akidah atau keimanan dan keislamannya sendiri.

4. Nilai Akidah

Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah al-wala’ wal bara’. Setiap muslim yang beragama dengan prinsip akidah ini wajib mencintai orang-orang yang memegang teguh akidah Islam dan berpaling dari orang-orang yang memusuhi akidah Islam.

5. Dakwah

Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah dengan amar makruf nahi mungkar. Berisi perintah menegakkan yang benar dan mencegah yang salah.

Al-ma’ruf adalah semua ketaatan kepada Allah SWT satu-satunya, mengikhlaskan ibadah itu hanya kepada-Nya, dan kemudian ketaatan lainnya baik yang wajib maupun yang sunnah.

Sedangkan al-munkar yang menjadi prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah semua yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, termasuk di dalamnya kemaksiatan dan kebid’ahan. Adapun kemunkaran yang paling besar adalah syirik kepada Allah SWT.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.