Sukses

10 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Wajib Diketahui, Dari Pola Makan Hingga Obesitas

Penyebab kolesterol tinggi tak hanya dari makanan saja.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kolesterol tinggi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti pola makan yang tidak sehat hingga berat badan yang berlebih. Kolesterol adalah salah satu senyawa lemak lunak, berwarna kuning, dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh, terutama organ hati.

Kolesterol merupakan salah satu bentuk lemak penting yang diperlukan tubuh. Sel-sel tubuh memerlukan kolesterol untuk tumbuh dan berkembang. Kolesterol baru menimbulkan masalah jika kadarnya dalam darah berlebihan.

Apabila kondisi kolesterol dalam darah yang berlebih tersebut terus dibiarkan, kolesterol akan membentuk plak yang dapat menghambat aliran darah, sehingga memicu timbulnya berbagai penyakit komplikasi. Seperti risiko terkena serangan jantung mendadak, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk itu perlu mengetahui penyebab kolesterol tinggi, supaya dapat mencegah dan segera mengobatinya. Berikut ini ulasan mengenai kolesterol normal, penyebab kolesterol tinggi, gejala, dan cara menurunkannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Kolesterol Normal

Untuk mengetahui kadar kolesterol normal, Anda perlu memahami dulu jenis kolesterol dan fungsinya. Pada dasarnya, kolesterol tidak bisa larut dalam darah. Oleh karena itu, hati memproduksi zat yang bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh. Ada dua jenis lipoprotein yang utama, yaitu:

1. Low-density lipoprotein (LDL)

LDL berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’.

2. High-density lipoprotein (HDL)

HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.

Selain dua jenis kolesterol di atas, ada pula jenis lemak lain yang disebut trigliserida yang sering kali ikut diperiksa. Berbeda dari kolesterol yang diperlukan tubuh untuk membentuk sel dan sejumlah hormon, trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga.

Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan pemakaiannya, maka kadar trigliserida akan naik. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Di bawah ini adalah nilai kolesterol normal yang terdiri dari LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah, yaitu:

1. LDL: kurang dari 100 mg/dL.

2. HDL: 60 mg/dL atau lebih.

3. Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL.

4. Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL.

Penting diingat, makin tinggi kadar kolesterol HDL, maka akan lebih baik bagi tubuh. Sebaliknya, makin tinggi kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total, maka akan makin buruk bagi kesehatan. Kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah.

3 dari 5 halaman

Penyebab Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol tinggi bukan hanya disebabkan oleh faktor makanan. Ada beberapa hal lain yang dapat memengarughinya. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Kebiasaan Merokok

Penyebab kolesterol tinggi yang pertama adalah kebiasaan merokok. Berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau orang kerap menyebutnya sebagai kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida (lemak darah).

2. Konsumsi Alkohol

Penyebab kolesterol tinggi yang lainnya yaitu mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Oleh sebab itu, pecandu alkohol cenderung memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah kerap naik.

3. Berat Badan Berlebihan

Orang yang memiliki berat badan berlebihan mempunyai kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berat badannya normal. Seseorang yang gemuk memiliki kelebihan lemak yang pada umumnya disimpan di jaringan bawah kulit dalam bentuk trigliserida. Namun perlu diingat, bahwa mempunyai berat badan normal juga belum tentu bebas dari kolesterol tinggi.

4. Minum Kopi

Penyebab kolesterol tinggi yang lainnya yaitu sering minum kopi. Minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida. Hal itu akhirnya menjadikan darah lebih pekat sehingga menimbulkan penyempitan pembuluh darah yang berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke. Dengan demikian, siapa saja dianjurkan untuk tidak minum kopi lebih dari 6 cangkir per hari.

5. Stres

Penyebab kolesterol tinggi yang lainnya yaitu stres. Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi tubuh. Tekanan darah dan kolesterol darah orang stres cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika stresnya sudah terkendali.

 

6. Kurang Olahraga

Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Begitu juga sebaliknya, olahraga yang dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Selain itu, olahraga sangat bermanfaat untuk menekan kolesterol total dan kolesterol jahat, membakar trigliserida, serta menurunkan berat badan.

7. Usia dan Jenis Kelamin

Kadar kolesterol total cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sementara, kadar kolesterol HDL wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria. Alhasil, wanita yang telah memasuki masa menopause, kadar kolesterol LDL dan trigliserida mereka cenderung naik.

8. Pemakaian Pil Kontrasepsi

Pemakaian pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida.

9. Pola Makan Tidak Sehat

Penyebab kolesterol tinggi yang lainnya yaitu pola makan yang tidak sehat. Makan terlalu banyak makanan yang mengandung jumlah lemak tinggi meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Mengonsumsi lemak jenuh, yang ditemukan dalam produk hewani dan lemak trans, dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi. Makanan yang tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu penuh lemak, juga akan meningkatkan kolesterol.

10. Miliki penyakit tertentu

Penyebab kolesterol tinggi lainnya adalah riwayat penyakit yang Anda miliki. Ada beberapa penyakit yang berpotensi menyebabkan kadar kolesterol tinggi di dalam darah. Oleh sebab itu, Anda pun harus berhati-hati dengan segala kondisi kesehatan yang Anda miliki. Beberapa kondisi kesehatan ini mungkin menjadi penyebab kolesterol, sehingga harus Anda waspadai, yaitu:

a. Diabetes.

b. Gangguan liver dan masalah ginjal.

c. Tekanan darah tinggi (hipertensi).

d. Gangguan kelenjar tiroid.

Ada pula obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Beberapa jenis obat-obatan ini meliputi progestin, steroid anabolik, dan kortikosteroid.

4 dari 5 halaman

Gejala Kolesterol Tinggi

Berikut ini terdapat beberapa gejala kolesterol tinggi, yaitu:

1. Sakit kepala di bagian belakang.

2. Nyeri dada di bagian depan.

3. Gangguan pencernaan.

4. Tengkuk berat disertai pundak yang pegal.

5. Mudah lelah.

6. Tangan sering kebas atau kesemutan.

7. Nyeri kaki.

8. Terjadinya xanthomata.

9. Terjadinya xanthelasma.

10. Dada berdebar lebih cepat dan keras.

5 dari 5 halaman

Cara Menurunkan Kolesterol

Berikut ini ada beberapa cara menurunkan kolesterol pada tubuh, yaitu:

1. Olahraga

Berolahraga secara teratur dapat membantu menaikkan kadar HDL, dan mencegah serangan jantung. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

2. Diet sehat

Menerapkan pola makan yang sehat penting dilakukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap normal. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus. Cara lain adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Hindari konsumsi daging merah, jeroan, kuning telur, susu full cream, keju, serta makanan ringan seperti kue dan biskuit. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti alpukat dan kacang-kacangan.

3. Terapi Obat-obatan

Biasanya terapi ini dilakukan setelah 6 minggu terapi non-obat. Jenis obat dislipidemia yang disarankan adalah:

a. Golongan Statin: atorvastatin, pravastatin, simvastatin.

b. Resin: kolestiramin, kolesevelam, kolestipol.

c. Golongan asam fibrat: fenofibrat, gemfibrozil.

d. Penghambat absorbsi kolesterol: ezetimibe.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.