Sukses

Jalani Operasi Plastik, Kakek 79 Tahun Ini Justru Tak Bisa Menutup Matanya

Berniat ingin tampil lebih muda, hasil operasi plastik yang dijalani kakek ini justru membuatnya tak bisa menutup kedua matanya dengan sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki penampilan stylish dan terlihat muda tentu saja menjadi sebuah keinginan yang umum bagi masyarakat. Bahkan, banyak cara dilakukan untuk bisa tampil lebih muda. Mulai dari melakukan perawatan, mengatur pola hidup hingga menjalani prosedur operasi plastik.

Menjalani operasi plastik sendiri dinilai menjadi salah satu cara tercepat untuk menghasilkan penampilan wajah agar terlihat lebih muda. Namun, tentu saja melakukan operasi plastik tidaklah mudah. Berbagai aturan prosedur pun harus dijalani agar memperoleh hasil maksimal.

Namun, nyatanya menjalani operasi plastik tak selalu berjalan dengan mulus. Hal ini pula yang dialami oleh seorang pria berusia 79 tahun. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (20/1/2022), pria bernama Pete Broadhurst ini justru mendapati dirinya tak bisa menutup mata dengan sempurna usai menjalani rangkaian operasi plastik.

Prosedur operasi plastik yang dijalani untuk mengubah penampilannya agar terlihat lebih muda justru berakhir dengan hal yang tak terduga. Pasalnya, setiap malam dirinya harus menutup mata menggunakan plester agar tertidur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jalani operasi plastik usai berpisah dari pasangan karena penampilan

Pete Broadhurts diketahui memutuskan untuk menjalani operasi plastik pada 2019 lalu. Hal ini ia lakukan diduga kerena sang istri meminta berpisah dengan alasan penampilannya. Ia pun diketahui telah menjalani prosedur perbaikan gigi, namun hal tersebut membuat pipinya terlihat membengkak. Jadi, ia memutuskan untuk memperbaikinya serta menghilangkan kerutan.

Pete Broadhurts pun harus merogoh kocek hingga 11.000 Euro atau sekitar Rp 179 juta untuk menjalani operasi plastik. Hal ini dilakukan untuk menjalani rangkaian prosedur mulai dari pengencangan leher, blepharosplasty bawah mata serta operasi hidung. Dirinya menjalani operasi selama 9 jam di sebuah rumah sakit. Meski begitu, ia mengaku merasakan ada yang salah dari operasi yang dilakukan.

“Saya terlihat seperti dipukuli. Itu mengerikan, dan saya tidak bisa memejamkan mata.Saya sakit sepanjang malam dan dalam tidur saya. Sehari setelah operasi saya berharap saya tidak pernah pergi.” ujar Pete.

3 dari 4 halaman

Jalani berbagai pengobatan hingga operasi untuk menutup kelopak mata

Usai 2 minggu menjalani operasi, Pete akhirnya kembali lagi ke rumah sakit untuk melepas jahitannya. Namun, saat bertemu dokter, sang dokter memberitahu jika matanya sangat iritasi hingga berair. Meski begitu Pete diberitahu jika hal tersebut efek samping yang terbilang normal dan akan hilang seiring berjalnnya waktu.

Namun, saat dirinya tengah menjalani pemeriksaan prostat rutin di rumah sakit lain, sang dokter memperhatikan jika matanya tak menutup dengan sempurna. Ahli bedah Pete di rumah sakit BMI di Birmingham, Inggris, tempat ia menjalani prosedur kosmetik, mengatur operasi korektif gratis di rumah sakit lain untuk cangkok kulit. Hal ini dilakukan untulk membantu kulit di pipinya bertemu dengan kelopak mata. Operasi yang memakan waktu 4 jam tersebut pun rupanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, 2 tahun berselang, Pete masih tak bisa menutup matanya.

Dirinya pun diketahui telah menerima berbagai resep dokter yang harus diminum sebanyak 8 kali sehari hingga obat tetes mata. Tak hanya itu saja, setiap malam menjelang tidur, dirinya rutin mengompres mata menggunakan handuk hangat.

4 dari 4 halaman

Kepercayaan diri berada di titik terendah

Masalah penglihatannya menjadi sangat buruk sehingga dia tidak bisa mengendarai mobil atau melihat ekspresi wajah orang. Kepercayaan dirinya juga berada pada titik terendah sepanjang masa.

"Suatu hari ketika naik bus, seorang pria berkata, 'Ya Tuhan, ada apa dengan wajahmu?'" keluhnya.

“Saya sudah merasa sedih itu hanya memperburuknya. Sekarang saya hanya khawatir tentang membuat mata saya nyaman. Ini melampaui penampilan saya. Saya hanya ingin keringanan. Saya ingin memberi tahu orang lain untuk berhati-hati karena itu dapat merusak hidup Anda." lanjutnya.

Namun, semua rumah sakit dan klinik swasta di Inggris menolak untuk melakukan operasi pada mata Pete. Pasalnya, jika operasi dilakukan justru bisa berdampak memperburuk masalah penglihatannya. Dirinya pun menjajal untuk menjalani operasi perbaikan di Turki.

Mata kiri saya masih terbuka hari ini. Siapa pun yang Anda percaya, bahkan seorang ahli bedah papan atas, harap berhati-hati karena itu dapat merusak hidup Anda,” ujar Pete.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.