Sukses

Mabuk Saat Berkendara, Para Pengemudi Ini Dapat Hukuman yang Bikin Merinding

Dapat hukuman sosial dari petugas, para pengemudi jadi lebih dekat dalam memahami kematian.

Liputan6.com, Jakarta Mengemudi dalam keadaan mabuk usai minum minuman beralkohol, tentu bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Apalagi kecelakaan ini tentu merugikan diri sendiri hingga orang lain. Bahkan tidak sedikit dari kecelakaan ini bisa merengut nyawa atau mengakibatkan cacat seumur hidup.

Maka dari itu, perlu diperhatikan sebelum mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara bebas. Kejadian seperti ini memang kerap terjadi dan bahkan sampai membuat beberapa negara memberlakukan hukuman tertentu. 

Mengutip dari Odditycentral, Jumat (21/1/2022), sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi pada Desember 2021 kemarin di Kota Kaohsiung, Taiwan. Dari kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang luka-luka. Kecelakaan ini disebabkan oleh pengemudi yang mabuk dan menjadi sorotan banyak pihak disana.

Maka dari itu, Walikota setempat, Chen Qimai mengumumkan bahwa mereka yang dihukum karena mengemudi dalam keadaan mabuk harus melakukan layanan kerja sosial di rumah duka setempat sebagai hukuman. 

Melakukan kerja sosial di rumah duka tentu membuat banyak para pengemudi mabuk ini semakin dekat dalam memahami kematian. Berikut ulasan pengemudi mabuk dihukum kerja sosial yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, Jumat (21/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hukuman para pelanggar lalu ini membersihkan kamar mayat, tempat kremasi jenazah

Melansir dari hk01.com, Jumat (21/1/2022) kelompok pertama dari 11 pengemudi mabuk pergi ke Kantor Manajemen Pemakaman Kota Kaohsiung untuk menerima hukuman sebagai pekerja sosial untuk membersihkan kamar mayat, unit pendingin, dan krematorium.

"Saya mengelap pintu lemari es dan menyadari bahwa mungkin ada mayat manusia di dalamnya," kata salah satu orang yang dituduh mengemudi dalam keadaan mabuk . 

“Saya tidak pernah dekat dengan kematian, dan itu terasa mengganggu. Saya benar-benar harus berhati-hati saat mengemudi di masa depan, dan saya tidak boleh minum dan mengemudi di jalan.” ungkapnya.

Sekretaris Urusan Sipil Yan Qingzhi mengatakan bahwa pemerintah kota secara ketat menerapkan hukuman ini tanpa toleransi bagi para mengemudi yang kedapatan mabuk saat berkendara. Pihak berwenang berharap melalui penerapan hukuman sosial dan pengalaman seperti membersihkan rumah duka, penduduk setempat akan waspada terhadap diri mereka sendiri.

Setelah 4 jam melakukan kerja sosial, 11 orang tersangka ini menyatakan penyesalan atas tindakan mereka dan bersumpah untuk tidak pernah mabuk saat mengemudi lagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.