Sukses

Cara Investasi Reksadana untuk Pemula, Kenali Jenis-Jenis, Kelebihan, dan Risikonya

Cara investasi reksadana bisa melalui bank maupun melalui aplikasi reksadana.

Liputan6.com, Jakarta Cara investasi reksadana tidak begitu sulit untuk pemula. Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana, layaknya investasi lainnya, juga  berguna untuk mencapai tujuan dan rencana keuangan, seperti dana pendidikan, dana pensiun, dana darurat, dan lain sebagainya.

Reksadana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Dana dari masyarakat pemodal ini nantinya akan diinvestasikan menjadi surat berharga pasar modal seperti saham dan obligasi serta surat berharga perbankan yaitu deposito, oleh manajer investasi.

Cara investasi reksadana bisa melalui bank maupun melalui aplikasi reksadana. Namun, sebelum itu, kamu tentunya harus memahami apa itu reksadana terlebih dahulu. Mengetahui jenis-jenis serta kelebihan dan risiko investasi ini tentu menjadi sebuah kewajiban untukmu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/2/2022) tentang cara investasi reksadana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Memahami Reksadana

Sebelum mengenal cara investasi reksadana, kamu tentu perlu memahami apa itu reksadana. Menurut UU no: 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Portofolio efek yang dimaksud adalah surat berharga pasar modal seperti saham dan obligasi serta surat berharga perbankan yaitu deposito.

Sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara ketat sudah mengatur jenis perusahaan seperti apa saja yang dapat melakukan kegiatan penghimpunan dana, antara lain seperti bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, multifinance, dan pasar modal. Reksadana merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal yang diawasi oleh OJK sehingga bisa melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat.

Jadi, jika ada perusahaan atau oknum yang tidak terdaftar dalam OJK menawarkan investasi, kebanyakan merupakan penghimpunan dana ilegal dan merupakan investasi bodong. Perusahaan-perusahaan seperti Unilever, Astra Internasional, Jasa Marga, dan Bank Mandiri adalah contoh perusahaan penyedia kebutuhan sehari-hari kamu dalam beraktivitas. Perusahan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka yang salah satu sumber pendanaan perusahaan berasal dari penerbitan efek saham dan obligasi.

Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada saham berarti seseorang menjadi pemilik perusahaan. Sementara itu, efek obligasi adalah surat berharga yang menyatakan bukti hutang suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada obligasi berarti seseorang memberikan pinjaman kepada perusahaan.

Dana yang dihimpun dari masyarakat tersebut diinvestasikan dalam efek saham dan efek obligasi, karena memiliki beberapa efek sekaligus, maka disebut portofolio efek. Sementara kegiatan investasi ini nantinya akan dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian dan mendedikasikan semua waktunya untuk hal tersebut. Dalam UU PM, pihak itu disebut Manajer Investasi (MI). MI pada dasarnya adalah perusahaan, bukan individu. Jadi, reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Reksadana

Cara investasi reksadana tentunya akan sia-sia bila kamu tidak mengenali jenis-jenisnya. Beberapa jenis-jenis reksadana adalah:

- Reksadana Saham. Jenis reksadana yang pertama adalah reksadana saham. Reksadana ini menempatkan minimal 80% pada instrumen saham. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka panjang dengan waktu 5 tahun atau lebih.

- Reksadana Pendapatan Tetap / Obligasi. Reksadana pendapatan tetap/obligasi adalah reksadana yang menempatkan minimal 0% pada instrument obligasi. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu antara 1 – 3 tahun.

- Reksadana Campuran. Sedangkan, jenis reksadana selanjutnya adalah reksadana campuran. Reksadana yang menempatkan maksimal 79% pada instrument saham, obligasi dan deposito. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 3 – 5 tahun.

- Reksadana Pasar Uang. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang menempatkan 100% pada instrumen jangka pendek seperti obligasi dan deposito perbankan. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka sangat pendek dengan waktu kurang dari 1 tahun.

Sebelum berinvestasi, pastikan kamu mengetahui jenis-jenis reksadana yang dipilih. Bagaimana risiko dan return-nya serta cocok untuk tujuan keuangan yang seperti apa. Hal ini karena ada berbagai jenis-jenis reksadana dengan investasi yang ditawarkan di pasaran yang memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Pastikan yang dipilih memang sesuai dengan tujuan dan profil risiko pemodal. Tujuan keuangan harus sesuai dengan jenis-jenis reksadana yang kamu pilih. Dengan begitu, baru kamu bisa mengenali cara investasi reksadana.

4 dari 5 halaman

Kelebihan dan Risiko Reksadana

Sebelum mengenali cara investasi reksadana, kamu tentunya perlu mengetahui kelebihan dan risikonya terlebih dahulu. Berikut kelebihan dan risiko reksadana:

Kelebihan Reksadana

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, berikut kelebihan dari investasi reksa dana:

- Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan apa itu reksa dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

- Apa itu reksa dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

- Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

 

Risiko Reksadana

Masih dari dari Bursa Efek Indonesia, berikut risiko dari investasi reksa dana:

- Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan: Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

- Risiko Likuiditas: Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

- Risiko Wanprestasi: Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan apa itu reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

5 dari 5 halaman

Cara Investasi Reksadana

1. Melalui Bank

Cara investasi reksadana yang pertama yaitu kamu bisa mendatangi kantor cabang bank terdekat, mengisi formulir, dan memberikan persyaratan dokumen sesuai dengan aturan yang ditetapkan bank. Langkah selanjutnya, adalah menyerahkan dana yang diinvestasikan kepada bank.

OCBC mengatakan, perlu diingat bahwa bank tidak mengelola uang tersebut, tapi memberikannya kepada rekan perusahaan pengelola investasi reksadana yang dipilih. Setelah proses dokumentasi selesai, jumlah dana tersebut akan tertera dalam portofolio kamu.

2. Melalui Aplikasi Reksadana

Cara investasi reksadana berikutnya adalah melalui aplikasi reksadana. Kamu dapat mengunduh aplikasi perusahaan keuangan yang menyediakan instrumen investasi reksadana.

Cara investasi reksadana ini yaitu pertama, kamu bisa mendaftarkan diri secara daring dengan melengkapi persyaratannya, kemudian memilih reksadana yang ingin dibeli. Tetapi baiknya kamu memastikan untuk membandingkannya terlebih dulu dan menyesuaikannya dengan tujuan investasi kamu.

Cara investasi reksadana melalui aplikasi selanjutnya yaitu mentransfer nominal pembelian reksadana dengan menggunakan m-banking, e-wallet, atau ATM. Proses pencatatan data reksadana umumnya berlangsung selama 48 jam di hari kerja. Jika sudah tersimpan, dana yang sudah dibeli akan tertera pada aplikasi kamu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.