Sukses

Bikin Bahan Bakar Roket di Atas Kompor, Pelajar Ini Ledakkan Kampusnya

Aksi pelajar eksperimen bikin bahan bakar roket berakhir menghanguskan kampus.

Liputan6.com, Jakarta Setiap pelajaran yang diterima pasti akan lebih terasa ilmunya jika dipraktikkan. Itulah yang dilakukan seorang mahasiswa asal Universitas Brigham Young di Utah, AS, pada 20 Februari lalu. Niat ingin mengembangkan keterampilan, pelajar tersebut malah meledakkan kampusnya. 

Kejadian ini lantas segera mendapat perhatian pihak berwenang. Tak heran, pelajar yang tinggal di asrama kompleks kampusnya tersebut membuat 22 orang pelajar lainnya mengungsi. Meski berhasil dipadamkan, namun di beberapa sudut ruangan menyisakan berbagai peralatan yang hangus bekas terbakar. 

Api dari ledakan telah menelan dinding dan langit-langit di sekitar kompor dan panas yang hebat membuat sistem penyiram api tersandung. Petugas pemadam kebakaran dengan cepat mengamankan tempat kejadian dan dapat memadamkan sisa-sisa api, kata departemen kepolisian BYU sebagaimana mengutip dari  ABC4 Utah, (21/2/2022).

Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Meski begitu, pihak kepolisian masih menyelidiki niat lain dari pelajar 22 tahun tersebut. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkumnya dari berbagai sumber, Jumat (25/2/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hanguskan Kampus

Bangunan asrama yang berada di Universitas Brigham Young, Provo Amerika Serikat ini menyisakan dalam ruangan yang hangus. Titik ledakan ini berasal dari dapur asrama, namun daya ledak yang kuat membuatnya menjalar hingga ruang makan, hingga ruang tamu. 

Berkat gerak cepat pemadam kebakaran, ledakan dan api yang membara bisa dipadamkan. Menurut pihak berwenang setempat, diketahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat propelan roket adalah barang-barang yang biasa dibeli di toko. 

3 dari 3 halaman

Masih Diselidiki

Pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik pembuatan bahan bakar itu. Kepolisian setempat menambahkan bahwa mereka harus menunggu sampai penyelidikan kami selesai untuk merilis informasi lebih lanjut tentang pelajar berusia 22 tahun tersebut.

"Jelas bahwa situasi ini bisa saja jauh lebih buruk dan kami bersyukur tidak ada yang terluka," kata polisi BYU dalam pembaruan Senin. “Kami mendesak siswa untuk menyadari keadaan di sekitar mereka dan mempertimbangkan bagaimana tindakan mereka berpotensi memengaruhi tidak hanya diri mereka sendiri, tetapi juga orang lain.”  

Universitas mengatakan akan membantu mereka yang tidak memiliki tempat tidur untuk mendapatkan tempat tinggal untuk sementara. Selaras dengan Kepolisian BYU juga mengatakan sedang mencari perumahan alternatif bagi mereka yang terkena dampak insiden tersebut.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.