Sukses

Tawadhu Artinya Sikap Rendah Hati, Kenali Ciri-Ciri dan Manfaatnya

Dalam islam, kata tawadhu artinya sebagai sikap yang rendah diri.

Liputan6.com, Jakarta Sifat tawadhu perlu dimiliki oleh setiap umat muslim. Tawadhu merupakan sikap batin yang harus senantiasa diwujudkan secara proporsional dan wajar. Memiliki perilaku tawadhu artinya salah satu cerminan seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT. 

Dalam islam, kata tawadhu artinya sebagai sikap yang rendah diri. Secara umum, tawadhu adalah perilaku manusia yang memiliki watak rendah hati, tidak sombong, atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong.

Memiliki sifat tawadhu artinya merasa diri kita biasa saja. Dengan begitu, kita senantiasa akan merendahkahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.

Untuk lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas mengenai makna tawadhu beserta ciri-ciri orang tawadhu dan manfaatnya dalam kehidupan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (19/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makna Tawadhu

Menurut Rusdi, tawadhu artinya secara etimologi berasal dari kata “ittadha’a” yang berarti merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu artinya dengan rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu artinya menampakkan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan.

Sedangkan menurut  Imam Al Ghozali dalam Ihya Ulumudin jilid III, Terjemahan Muh Zuhri: CV. As-Syifa, 1995, menyebutkan bahwa tawadhu adalah mengeluarkan kedudukan kita dan menganggap orang lain lebih utama daripada kita.

Pada hakikatnya, sikap tawadhu timbul atas dasar kesadaran tehadap kebesaran Alah SWT, sadar bahwa manusia hidup dan bernafas semata-mata atas karunia Allah SWT, sehingga kita tidak mempunyai suatu hal apapun untuk disombongkan dihadapan Allah SWT. Dalam Q.S An-Nahl: 53, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”.

Dengan kesadaran seperti itu, niscaya kehidupan akan senantiasa jauh dari sifat sombong dan tinggi hati sehingga dalam beribadah kepada Allah SWT senantiasa didasari dengan kepasrahan dan kesungguh-sungguhan untuk mengagungkan kebesaran-Nya dan juga kerendahan hati pada saat meminta pertolongan kepada-Nya.

Sikap tawadhu penting dimiliki oleh setiap umat muslim, sebab dengan sikap ini dapat memperlakukan sesama manusia dengan penuh kasih dan hormat. Selain itu, orang yang memahami tawadhu artinya sikap rendah hati, juga akan senantiasa memperlakukan sesama makhluk ciptaan Allah SWT dengan kasih sayang tanpa perasaan tinggi hati dan merasa bahwa dirinya hanyalah sesama makhluk ciptaan Allah SWT yang diberi titipan kehidupan di dunia.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Orang Tawadhu

Dilansir laman NU Online, ada beberapa ciri-ciri orang yang menunjukkan sikap tawadhu, yaitu:

1. Seseorang tidak suka atau tidak berambisi agar dirinya menjadi sosok terkenal dan penuh pujian. Popularitas tidak menjadi prioritas dalam tawadhu. Sebaliknya, dia akan ikhlas saat beramal semata-mata mencari ridho Allah dan bukan pengakuan dari manusia.

2. Selalu menjunjung tinggi kebenaran dan menerimanya, tanpa memandang disampaikan oleh orang dengan status sosial yang lebih rendah. Bagi orang yang tawadhu, kebenaran apa pun harus diterima. Hal ini sejalan dengan ucapan sahabat Ali bin Abi Thalib yang meyatakan,

"Jangan melihat siapa yang mengatakan, lihatlah apa yang dikatakannya".

3. Mau bergaul dengan siapa pun termasuk fakir miskin, lalu mencintai mereka. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam adalah teladan dalam mencintai kaum fakir dan miskin. Beliau tidak membedakan mereka dalam pergaulan.

4. Mudah dalam membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Orang tawadhu tidak membeda-bedakan siapa yang akan dibantunya, baik sederajat atau tidak. Dia senantiasa meringankan beban orang lain yang membutuhkan.

4 dari 4 halaman

Manfaat Sifat Tawadhu dalam Kehidupan

Adapun beberapa manfaat dari sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Terhindar dari Sikap Takabur

Takabur atau menyombongkan diri merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Seseorang yang berperilaku sombong diancam akan dimasukkan ke neraka, sampai dirinya bertobat. Oleh karena itu, salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah menghindarkan diri dari sikap takabur. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Al-Kharaithi, imam Al-Hasan bin Sufyan, Ibnu La’al, dan imam Ad-Dailami dari sahabat Anas bin Malik r.a, berikut ini:

"Tidak ada manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai, rantai di langit ke tujuh dan rantai di bumi ke tujuh, jika ia tawadhu’ maka Allah akan mengangkatnya dengan rantai ke langit ke tujuh, dan jika ia sombong maka Allah akan merendahkannya dengan rantai ke bumi ke tujuh."

2. Diangkat Derajatnya

Tawadhu artinya akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap muslim yang memiliki sikap tawadhu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini, yang artinya:

"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

3. Terhindar dari Perilaku Aniaya

Dengan sikap tawadhu, orang Islam tidak akan menjadi sombong dan berlaku tidak adil dengan orang lain. Diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.