Sukses

Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi? Ciri, Struktur, dan Contohnya

Teks eksplanasi banyak digunakan dalam kehidupan.

Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang membantu pembacanya memahami sebuah informasi. Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu fakta, objek, atau peristiwa.

Memahami apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi akan membantumu mengidentifikasikan jenis teks ini. Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi juga menjelaskan ciri, tujuan, dan fungsi teks tersebut. Selain itu, dengan mengenali apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, kamu akan bisa membedakannya dengan teks lain.

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi tentunya punya struktur dan karakteristik yang unik. Berikut Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(22/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan terjadinya proses atau fenomena, dirangkai secara berurutan dalam hubungan sebab akibat. Teks ini berisi informasi yang berdasarkan fakta, biasanya digunakan untuk menjelaskan fenomen alam, sosial, atau budaya.

Teks eksplanasi memberi tahu pembaca bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa sesuatu terjadi. Teks ini berisi penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses. Teks eksplanasi adalah teks yang menceritakan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Teks ini berisi penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses.

3 dari 6 halaman

Ciri-ciri teks eksplanasi

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi memiliki ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut ciri-ciri teks eksplanasi:

teks eksplanasi bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.

- teks eksplanasi bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.

- teks eksplanasi disampaikan dengan gaya yang lugas danmenggunakan bahasa baku.

- teks eksplanasi umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.

- teks eksplanasi biasanya memuat penunjuk keterangan waktu, penunjuk keterangan cara, konjungsi kronologis, dan kata tunjuk.

- teks eksplanasi termasuk jenis teks non-fiksi yang di dalamnya terdapat data, fakta, serta opini yang logis.

- teks eksplanasi bersifat faktual di mana ia memuat seluruh informasi yang bersifat fakta dan ilmiah.

- teks eksplanasi menggunakan konjungsi kausalitas maupunkronologis. Konjungsi kausalitas contohnya adalah: antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, atau sehingga. Sementara konjungsi kronologis contohnya adalah: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

4 dari 6 halaman

Tujuan teks eksplanasi

Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi memiliki tujuan utama menjelaskan atau menerangkan tentang sebuah proses atau peristiwa secara informatif dan faktual. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki hubungan sebab dan akibat atau bersifat kausalitas.

Dari teks eksplanasi diharapkan para pembaca dapat memahami proses berlansungnya suatu peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelas-jelasnya. Dalam menjelaskan teks eksplanasi penulis harus berfokus bukan pada subjek yang terlihat saja, tetapi juga pada suatu fenomena melainkan pada kejadian atau peristiwa yang terjadi tersebut.

5 dari 6 halaman

Struktur teks eksplanasi

Ada tiga struktur utama dalam apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Ini meliputi pernyataan umum, deretan penjelasan, dan kesimpulan. Berikut penjelasannya:

Pernyataan umum

Pernyataan umum berisi gagasan yang berupa kalimat-kalimat yang menjelaskan tentang suatu fakta yang bersifat umum. Pernyataan umum merupakan penjelasan tentang topik utama.

Bagian ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di bahas pada teks eksplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik mungkin agar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.

Penjelasan

Deretan penjelasan merupakan inti dari teks eksplanasi. Bagian ini berisi kalimat-kalimat yang menjelaskan pernyataan umum. Deretan penjelasan dijelaskan fakta tentang proses terjadinya sesuatu dan sebab akibat sesuatu itu terjadi.

Bagian ini mengandung penjelasan–penjelasan mengenai sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan urutan sebab–akibat dari sebuah fenomena yang terjadi.

Kesimpulan

Kesimpulan atau interpretasi berisi ringkasan penjelasan dari penulis. Bagian ini juga berisi gagasan yang dapat berupa tanggapan, kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.

6 dari 6 halaman

Contoh teks eksplanasi

Berikut contoh dari apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi:

Proses terjadinya hujan

Hujan merupakan salah satu dari Siklus hidrologi yang merupakan suatu siklus perputaran air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi dan berlangsung secara terus menerus. Ternyata hujan dapat terjadi setelah melalui proses-proses tertentu. Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap. Ada tiga tahapan utama proses terjadinya hujan yaitu evaporasi,kondensasi,dan presipitasi.

Proses terjadinya hujan yang pertama adalah evaporasi. Energi panas yang dimiliki oleh matahari membuat air yang berada di laut, sungai,danau, dan sumber air dipermukaan bumi lainnya mengalami proses evaporasi atau yang biasa dikenal dengan penguapan. Evaporasi merupakan proses perubahan air yang berwujud cair menjadi gas sehingga air berubah menjadi uap-uap air dan memungkinkanya untuk naik ke atmosfer bumi.

Proses kedua adalah kondensasi atau pengembunan. Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan. Proses kondensasi terjadi dimana uap air tersebut berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.

Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan. Pada tahapan ini, es atau tetes air memiliki ukuran jari-jari sekitar 5-20 mm. Dalam ukuran ini tetesan air akan jatuh dengan kecepatan 0,01-5 cm/detik sedangkan kecepatan aliran udara ke atas jauh lebih tinggi sehingga tetes air tersebut tidak akan jatuh ke bumi.

Presipitasi merupakan proses terjadinya hujan yang terakhir. Proses prespitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi. Awan-awan yang terbentuk kemudian tertiup oleh angin dan mengalami perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya. Proses ini disebut adveksi.

Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Awan-awan yang terbawa angin ini akan semakin besar ukurannya karena terus menyatu dengan awan lainnya. Butir-butir es yang ada pada awan akan tertarik oleh gaya gravitasi bumi hingga akhirnya jatuh ke permukaan bumi. Ketika jatuh butiran-butiran es ini akan melalui lapisan udara yang lebih hangat di dalamnya sehingga merubah butiran es tersebut menjadi butiran air.

Hangatnya lapisan udara membuat butiran air tersebut sebagian menguap kembali keatas dan sebagian lainnya terus turun kepermukaan bumi. Butiran air yang turun ke bumi inilah disebut sebagai hujan.

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.