Sukses

16 Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Strukturnya, Pahami Cirinya

Pahami teks anekdot dari contohnya yang lucu ini.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu teks anekdot? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Agar bisa memahami tentang teks anekdot lebih mendalam, simak contoh teks anekdot. Kemudian pahami pula cara menentukan struktur dari contoh teks anekdot. Dijelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan struktur anekdot terdiri dari abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan re-orientasi.

Adanya teks anekdot adalah memiliki tujuan utama membangkitkan atau menciptakan gelak tawa bagi pembaca serta pendengarnya. Contoh teks anekdot tediri dari dua macam. Ada contoh teks anekdot dengan pesan tersurat dan contoh teks anekdot dengan pesan tersirat.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang 16 contoh teks anekdot singkat, struktur teks anekdot, dan ciri-ciri teks anekdot, Minggu (10/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Strukturnya

1. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Tukang Roti

Suatu hari ada tukang roti yang lewat depan rumah, terus teman gue si Enggar manggil. Tidak lama kemudian tukang roti tersebut datang menghampiri kami yang lagi duduk santai di taman depan rumah.

Enggar : “Roti apa aja yang ada bang ?”

Tukang Roti : “Macam-macam, dek.”

Enggar : “Yang ini roti rasa apa yah bang ?”

Tukang Roti : “Yang ini coklat.”

Enggar : “Kalau yang ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “Ini rasa strawberry dek.”

Enggar : “Kalau ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “Kalau yang ini rasa nanas dek.”

Enggar : “Terus rotinya mana bang ? dari tadi kok ngomongnya buah-buahan terus ? emangnya abang jual buah apa jual roti ? Kalo kaya gini caranya gue enggak jadi beli bang.”

Tukang Roti : *Hening*

Seketika itu tukang roti mendadak pingsan.

2. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Pencuri

Suasana pagi di kelas Matematika.

“Hey Rido, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?” Tanya Akbar.

“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan?” Jawab Rido sambil mengangkat alisnya berulang kali.

3. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Korupsi

Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda.

Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.

“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.

“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.

4. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Rasa Roti

Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.

“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.

“Mau yang mana, coklat atau keju?” tanya si penjual.

Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.

“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”

5. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Becak Dilarang Masuk

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarah masuk.”

Tukang becak tersebut masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak Polisi.

“oh, Saya melihat pak tapi itu kan gambar becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab tukang becak.

“Bodong, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak Polisi lagi.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan tukang becak begini,” jawab tukang becak sambil cengengesan.

6. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Lupa Ingatan

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Rafi: “Agung, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”

Agung: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”

Rafi: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”

Agung: “Hmm… kursi apa, ya?”

Rafi: “Jawabannya adalah kursi DPR!”

Agung: “Lho, kok begitu?”

Rafi: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”

Agung: “Oh, iya, betul juga.”

7. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Sedekah

Ada seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.

"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.

Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,

"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.

Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,

"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."

"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.

"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

8. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Burung Beo

Sassi, Shafira, dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.

Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.

Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.

Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”

Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.

Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lurus, lurus, keriting.”

3 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Strukturnya

9. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Kebun

Alkisah disebuah keluarga yang bahagia ada sepasang kaka beradik yang pergi untuk berkebun, namun tiba-tiba mereka pulang dengan tergesa-gesa.

Kakak : Mah, tolong ini gawat, adik menelan kecoa mahh !!

Mamah : Astaga kok bisa sih kak !! Bagaimana ceritanya ? Cepet kamu panggil ayah supaya ayah bawa dokter kesini.

Kakak : Oh kalau gitu tambah menjadi masalah buuu, tunggu bentar aja kecoanya mati, soalnya kakak udah kasih adik racun serangga tadi.

Yang ada si adik malah mati.

10. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Hukum

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"

Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi."

Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah!"

11. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Setrika

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.

Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, Pak?"

Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."

Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, Pak?"

Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si orang nggak jelas itu kembali menelepon saya..."

12. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Orang Pintar

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.

Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”

Ulfi: “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”

Ibu Guru: “Bagus! Ada lagi?”

Bono: “Rajin menulis juga Bu tentunya.”

Ibu Guru: “Ya Bono, kamu betul.”

Ulfi: “Tapi rajin menyontek juga Bu.”

Bono: “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”

Ibu Guru: “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”

Bono: “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”

Ibu Guru (Bingung).

13. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Negara

Ada dua orang sahabat lintas negara bernama Salsa dan Sandra. Mereka berdua sedang asyik memperbincangkan mengenai kelucuan sebuah negara.

Salsa: “Swiss itu negara yang lucu.”

Sandra: “Mengapa?”

Salsa: “Sebab negara Swiss mempunyai kementerian angkatan laut. Padahal mereka tidak memiliki wilayah laut.”

Mendengar ucapan Salsa, Sandra pun tertawa terbahak-bahak. Namun, Sandra segera berhenti tertawa.

Sandra: “Tapi Sal, negaramu sepertinya lebih lucu.”

Salsa: “Lho, mengapa?”

Sandra: “Sebab negaramu punya kementerian urusan uang. Padahal, kalian tak punya uang.”

Salsa: (Menutup mukanya karena malu).

14. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Flu

Tubuh Ibu Mirna terasa sakit dan ia mengunjungi dokter ternama di sebuah rumah sakit ternama juga. Ia minta diperiksa secara menyeluruh. Dokter pun memeriksanya kemudian memberikan hasil pemeriksaannya kepada Ibu Mirna.

Dokter : “Hasil pemeriksaan sudah keluar, Bu. Tubuh ibu baik-baik saja.”

Mirna : “Saya tidak butuh di X-Ray, Dok.”

Dokter : “Sama sekali tidak, Bu.”

Mirna : “Saya tidak butuh transfusi darah Dok.”

Dokter : “Tidak Bu. Ibu baik-baik saja.”

Mirna : “Dokter jangan bohong, saya merasa sakit. Tubuh dalam saya terasa membara, tenggorokan sakit, dan kepala saya pusing berat. Saya juga merasa lemah. Dan pandangan berkunang-kunang. Bukannya itu tanda-tanda sakit parah Dok?”

Dokter : “Enggak Bu, itu cuma gejala flu ringan, ibu jangan khawatir.”

15. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Sejarah

Pak Sardi, guru sejarah, sedang mengadakan tanya jawab dengan murid-muridnya.

Pak Sardi : “Reni, tanggal berapa teks proklamasi dibacakan?”

Reni : “17 Agustus 1945 Pak”

Pak Sardi : “Pandai kamu. Safi, siapa yang mengetikkan teks proklamasi?”

Safi : “Sayuti Melik Pak”

Pak Sardi : “Pintar semua kalian. Nah, Lafi, di mana teks proklamasi ditandatangani?”

Lafi : “Emmm…nganu Pak. (masih belum cukup sadar). Di sebelah bawah agak ke kanan dikit sepertinya Pak”

Pak Sardi : “Halah kamu ini. Kamu tidur terus dari tahun 45 ya?”

16. Contoh Teks Anekdot Singkat Tentang Agama

Alan adalah seorang muslim yang sangat gemar berjudi. Suatu hari, ia sedang duduk-duduk bersama Sandi, temannya main judi. Mereka sedang bermain ketika tiba-tiba terdengar suara adzan.

Alan : “San, kamu apa nggak kepikiran sama agama kita?”

Sandi : “Maksudnya gimana Lan?”

Alan : “Agama kita ini kok ibadahnya kebanyakan ya? Sehari sholatnya sampai 5 kali. Kenapa nggak kaya agama sebelah, ibadahnya cuma seminggu sekali.”

Sandi : “Halah kamu ini Ren. Ibadah 5 kali sehari saja kamu masih tetap main judi. Gimana kalau cuma seminggu sekali. Udah lah, nggak usah sok ngomongin agama kalau ngajimu saja nggak tamat iqro jilid 1.”

4 dari 4 halaman

Struktur dan Ciri-Ciri Teks Anekdot

Apabila sudah menyimak contoh teks anekdot, pahami bagaimana cara menentukan struktur dan ciri-ciri teks anekdot. Ini penjelasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang struktur dan ciri-ciri teks anekdot.

Struktur Teks Anekdot:

1. Abstraksi

Teks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik. Abstraksi terletak pada bagian awal paragraf, berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.

2. Orientasi

Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa. Bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam teks.

3. Event

Event dalam teks anekdot berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks.

4. Krisis

Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke penyelesaian. Bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi di dalam teks anekdot.

5. Reaksi

Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan. Bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul di dalam bagian krisis.

6. Koda

Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir. Pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh di dalam teks.

7. Re-orientasi

Bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup

Ciri-Ciri Teks Anekdot:

1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

8. Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misalnya dahulu, tahun lalu, bulan lalu, waktu itu, dan lain-lain.

9. Menggunakan kata penghubung (konjungsi), yang dibagi menjadi: konjungsi antara kata yang satu dengan kata yang lain, konjungsi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dan konjungsi antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.

10. Terdapat penggunaan kata kerja (verba), contoh: membaca, tertawa, berjalan, terdiam, dan lain-lain.

11. Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis).

12. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.

13. Menggunakan kalimat perintah, contoh: buanglah, ambilah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.

14. Menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

15. Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel

16. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.