Sukses

Deduktif adalah Salah Satu Jenis Paragraf, Kenali Pengertian dan Contohnya

Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf.

Liputan6.com, Jakarta Deduktif adalah salah satu jenis paragraf yang perlu kamu pahami. Deduktif adalah jenis paragraf berdasarkan letak ide pokoknya. Jadi, paragraf deduktif merupakan salah satu cara menyampaikan ide pokok dalam paragraf.

Mengenali paragraf deduktif adalah cara untuk lebih memahami sebuah karya tulis. Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang paling umum dalam esai akademik. Kebalikan dari paragraf deduktif adalah paragraf induktif.

Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Sementara itu, paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamatnya terletak di belakang paragraf. Mengetahui perbedaan paragraf induktif dan paragraf deduktif adalah dasar penting ketika menulis.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/4/2022) tentang deduktif adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Deduktif adalah

Deduktif adalah jenis paragraf yang ide utamanya berada di awal paragraf. Deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat tubuh paragraf deduktif adalah pernyataan yang mendukung gagasan utama.

Penalaran deduktif mengacu pada memulai dengan kesimpulan umum atau pernyataan, dan kemudian menemukan pengamatan atau argumen khusus, atau khusus untuk mendukung tulisan. Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik.

Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya. Jadi, deduktif adalah paragraf yang ide utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

3 dari 4 halaman

Contoh Paragraf Deduktif

Beberapa contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut:

Contoh paragraf deduktif tentang bahaya narkoba:

Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda-beda, di antaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal, bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis.

Contoh paragraf deduktif tentang daun kelor:

Daun kelor dikenal sebagai tanaman bermanfaat. Daun kelor merupakan sumber zat besi, kalsium, vitamin C, vitamin B6, dan riboflavin yang baik. Studi menunjukkan manfaat daun kelor mengandung sejumlah senyawa dengan efek meningkatkan kesehatan, termasuk quercetin dan beta-sitosterol.

Contoh paragraf deduktif tentang kebersihan:

Kebersihan sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan baik itu dari makanan yang kita makan, kebersihan pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Sudah banyak orang yang terserang penyakit dikarenakan kurang menjaga kebersihan.

Contoh paragraf deduktif tentang tenaga kerja:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

 

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Paragraf Lainnya

Seperti yang disebutkan sebelumnya, deduktif adalah paragraf yang ide utamanya terletak di depan paragraf. Ada beberapa jenis paragraf lainnya yang berbeda dengan paragraf deduktif. Menurut buku Penyuluhan Paragraf oleh Kemendikbud, berikut jenis paragraf lain menurut letak ide utamanya:

Paragraf Induktif

Paragraf deduktif adalah kebalikan dari paragraf induktif. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Secara garis besar, paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama. Paragraf kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.

Paragraf induktif dimulai secara umum dan diakhiri secara lebih spesifik dengan poin, kalimat topik, gagasan utama, atau tesis. Ada beberapa alasan seseorang mungkin menulis kalimat induktif. Ini bisa digunakan dalam pengantar ketika pembaca perlu ditarik ke dalam topik sebelum mempelajari apa maksud tentang topik itu. Alasan kedua seseorang mungkin menulis paragraf induktif adalah jika mereka yakin pembaca mungkin tidak setuju dengan maksud mereka.

Paragraf Campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Meskipun ada dua kali pemunculan kalimat topik, hal itu bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, diikuti dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan pernyataan umum lagi yang merupakan pengulangan gagasan utama.

Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Paragraf Menyebar

Paragraf dengan pola semacam ini tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya. Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut. Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf, pembaca dapat menyarikan isinya. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.