Sukses

Terlalu Miskin, Pria Ini Putuskan Jadi 'Tarzan' dan 8 Tahun Tinggal di Rumah Pohon

Terlalu miskin, pria ini pilih tinggal di rumah pohon.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua orang terlahir dengan kondisi berkecukupan. Ada orang yang lahir dengan harta berlimpah, namun sebagian di antaranya justru lahir di tengah keluarga sederhana. Namun itu semua sudah menjadi suratan takdir, manusia tidak bisa meminta dari mana ia dilahirkan.

Bahkan karena terlalu kurang dalam ekonominya, seseorang sampai berjuang mati-matian untuk menyambung hidup. Ada pula karena saking kurangnya, mereka tidak memiliki tempat tinggal. Seperti yang dialami oleh pria di Pakistan yang baru-baru ini viral di media sosial.

Seorang pria berusia 28 tahun bernama Farman Ali itu membagikan penampakan tempat tinggalnya yang tak biasa. Rupanya Farman Ali sudah tinggal di sebuah rumah pohon darurat di tengah kota selama 8 tahun lamanya.

Dari situlah, ia mendapat julukan sebagai 'Tarzan' Karachi dari orang-orang yang mengenalnya. Bukan tanpa alasan, ia memutuskan jadi 'Tarzan' dan tinggal di rumah pohon karena terlalu miskin. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (21/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terlalu Miskin hingga Tidak Bisa Membeli Rumah

Orang-orang pun penasaran dengan kisah Farman Ali kenapa memilih tinggal di rumah pohon hampir satu dekade. Pria yang akrab disapa Ali itu pun bercerita jika memilih jaid 'Tarzan' dan tinggal di rumah pohon karena terpaksa.

Kisah Farman Ali tinggal di rumah pohon selama 8 tahun berawal dari ketika dirinya ditinggal oleh kedua orang tuanya untuk selamanya. Hal itu membuat kondisi ekonominya terpuruk hingga tak bisa memeli apapun. Ali terlalu miskin untuk membeli sebuah rumah.

Bahkan ia tinggal di jalanan selama beberapa waktu. Kemudian Ali menyambung hidupnya dengan mencari nafkah, mulai dari mencuci mobil, menyapu jalan dan membersihkan rumah orang. Sayangnya, beberapa orang yang dibantu Ali itu membayarnya dengan minuman dan makanan, hanya sebagian kecil yang membayar dengan uang.

Ali hampir tidak bisa memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari. Apalagi untuk mendapatkan sebuah rumah sangat sederhana yang layak ditempati. Pria itu mengaku sebenarnya sudah meminta bantuan kerabat dan kenalannya. Namun mereka menolak untuk membantunya.

Mereka beralasan tidak mau berurusan dengan orang miskin yang tidak punya apa-apa untuk ditawarkan. Dari situ, Ali memutuskan untuk membuat tempat tinggal di atas pohon, di mana tempat yang tidak akan diusir oleh orang lain.

3 dari 3 halaman

Rumah Pohon Dibangun Seadanya

Saat diwawancarai oleh media, Ruptly, Ali mengatakan bahwa tinggal di pohon Karachi sebagai upaya terakhir. Ia juga bercerita membangun rumah pohonnya dari bambu, kayu dan pintu tua. Rumah unik itu diselimuti dengan kain untuk melindungi dirinya dari angin dan hujan.

Tak hanya tempat tidur yang seadanya, Ali juga berhasil membuat wastafel untuk mencuci muka setiap pagi. Ali pun membuat kompor dari tanah liat untuk memasak dan memanaskan air. Rumah pohon juga dilengkapi lampu kecil bertenaga baterai dan charger untuk ponselnya.

Ali mengaku ia sebenarnya pernah menikah. Namun pernikahannya berakhir karena masalah ekonomi yang menderanya. Pernikahannya kandas karena tidak bisa memenuhi keinginan istrinya yang minta uang belanja 30.000 rupee (Rp5,6 juta) per bulan. Di akhir wawancaranya, Ali mengatakan sudah berkali-kali memohon bantuan pemerintah setempat tetap selalu diabaikan.

"Saat ini, pada titik ini, harapan saya hanya pada kemurahan Allah SWT saja," pungkas Tarzan dari Karachi, dikutip oleh Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (21/4/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.