Sukses

Induk Organisasi Renang Adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia, Simak Perannya

Induk organisasi renang di Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PRSI.

Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi renang di Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PRSI. Organisasi renang ini berdiri pada tanggal 21 Maret 1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Sejak sebelum kemerdekaan, sebenarnya olahraga renang sudah dikenal di Indonesia, namun hanya kalangan bangsawan dan penjajah saja yang dapat menikmati kolam renang. Meskipun begitu PRSI ini sudah melewati serangkaian sejarah yang panjang.

Dikutip dari situs resmi PRSI, Persatuan Renang Seluruh Indonesia adalah induk organisasi yang mengatur olahraga renang di Indonesia. Saat ini PRSI telah terbentuk di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai PRSI beserta sejarah dan perannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Induk Organisasi Renang

Induk organisasi renang adalah FINA dan PRSI. PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia adalah induk organisasi renang di Indonesia. Sedangkan, FINA atau Fédération Internationale de Natation adalah induk organisasi renang internasional. FINA didirikan oleh induk organisasi renang pada negara Belgia, Britania Raya, Swedia, Jerman, Finlandia, Hongaria, Perancis dan Denmark; pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London. Pendiriannya bertepatan dengan berakhirnya olimpiade London 1908.

FINA diakui oleh Komite Olimpiade Internasional, dan bertugas untuk memajukan olahraga renang di seluruh dunia serta membuat aturan bagi berbagai kejuaraan renang. Kejuaraan Dunia FINA diadakan setiap dua tahun sekali, mencakup olahraga polo air, selam, renang, renang indah dan renang di perairan terbuka.

FINA memiliki Biro yang terdiri dari 22 anggota dewan perwakilan, dan bertugas untuk memilih pejabat eksekutif. Selain itu FINA juga memiliki beberapa komisi dan komite lain, misalnya adalah Komisi Kedokteran Olahraga, Komisi Teknis Renang atau Panel Antidoping. Sedangkan Ketua umum FINA umumnya dipilih setiap 4 tahun sekali.

3 dari 4 halaman

Sejarah PRSI

Setelah mengenal induk organisasi renang nasional dan induk organisasi renang internasional, anda perlu mengetahui sejarah dari PRSI. Berikut penjelasannya:

1. Tahun 1917: berdiri Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) yang membawahi 7 perkumpulan, termasuk perkumpulan renang sekolah. Pada tahun ini berdiri juga perkumpulan berenang lain di Jakarta dan Surabaya.

2. Tahun 1918: berdiri Perserikatan Berenang Jawa barat (West Java Zwembond)

3. Tahun 1927: berdiri Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) dan pertandingan antar daerah mulai diadakan.

4. Tahun 1940: Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB memiliki 1200 perenang.

5. 1943-1945: masa penjajahan Jepang, seluruh kolam renang dibuka untuk masyarakat umum.

6. Tahun 1951: pada tanggal 21 Maret lahir Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI), dan hasil kongres pertamanya dijakarta adalah mengukuhkan Prof. dr. Poerwo Soedarmo sebagai Ketua umum pertamanya.

7. Tahun 1952: PBSI menjadi anggota resmi FINA (Fédération Internationale de Natation) dan IOC (International Olympic Committee). Pada tahun ini PBSI juga telah membawahi 29 perumpulan renang.

8. Tahun 1954: berlangsung kongres PBSI ke II di Bandung, menghasilkan susunan pengurus dengan D. Seoprajogi sebagai ketua.

9. Tahun 1957: kongres PBSI ke IV di Makassar, hasil: memilih D. Seoprajogi sebagai ketua, dan penggantian kata Persatuan pada PBSI menjadi Perserikatan.

10. Tahun 1959: diadakan Kejuaraan Nasional Renang, pertamakalinya senior dan junior dipisah, di Malang.

11. Kogres PBSI ke V: pemilihan pengurus baru dengan D. Seoprajogi masih sebagai ketua, dan penggantian nama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PRSI)

12. Tahun 1963: kongres PRSI ke VI; hasil: pemilihan pengurus baru dengan D. Seoprajogi masih sebagai ketua dan mengubah kembali istilah persatuan, sehingga PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.

13. Tahun 1963: Indonesia mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO dan mengundurkan diri sebagai anggota FINA.

14. Tahun 1966: Indonesia kembali menjadi anggota FINA, dan ikut abil bagian dalam ASIAN Games ke V di Bangkok.

15. Tahun 1968: kongres PRSI ke VII pada tanggal 24-27 April, ketua masih dijabat oleh D. Soeprayogi.

16. Tahun 2009: PRSI diketuai oleh Hilmi Panigoro

17. Tahun 2013: PRSI diketuai oleh Sandiaga S.Uno

4 dari 4 halaman

Peran PRSI

Peran PRSI yakni melaksanakan keorganisasian dan mengatur regulasi pada olahraga renang yang sesuai dengan aturan FINA sebagai induk organisasi internasional dan juga berdasarkan Kemenpora.

PRSI sebagai induk olahraga renang indonesia bertanggung jawab atas kejuaraan akuatik nasional yang diselenggarakan seperti Kejurnas Renang, Kejurnas Polo Air, Kejurnas Loncat Indah, Kejurnas Renang Indah, Kejurnas Renang Perairan Terbuka, dan Kejurnas Master. 

Selain memiliki peran dalam kejuaraan akuatik nasional, PRSI juga berperan dalam mengembangkan bakat para atlet maupun keahlian pelatih, dan wasit yang terlibat dalam olahraga renang.  PRSI  memiliki tugas untuk melakukan pelatihan dan pembinaan untuk para pelatih renang baik tingkat regional maupun nasional.

Hal ini ditunjukkan dengan PRSI kerap mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk meningkatkan kualitas pelatih renang yang berada di tingkat daerah maupun nasional. Selain itu, PRSI juga melakukan pelatihan dan pembinaan para wasit dan juri.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas para wasit dan juri yang berada di tingkat daerah, regional dan nasional.  PRSI melakukan itu dengan harapan para wasit maupun juri dapat semakin berkualitas sehingga bisa berpartisipasi bukan hanya pertandingan di dalam negeri namun juga di kejuaraan tingkat internasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.