Sukses

Urutan Wudhu yang Benar Sesuai Syariat Islam, Lengkap Bacaan Doa dan Syaratnya

Wudhu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air.

Liputan6.com, Jakarta Urutan wudhu yang benar sesuai syariat Islam dari awal hingga akhir merupakan hal yang wajib dipahami oleh umat muslim. Pasalnya, wudhu merupakan syarat sah dalam sholat dan ibadah lainnya dalam Islam.

Hal ini juga ditegaskan dalam riwayat hadits yang disabdakan Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

"Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu." (HR Bukhari).

Berdasarkan hadis tersebut dapat dinyatakan bahwa Isalm menempatkan kebersihan sebagai masalah utama. Artinya apabila sholat tidak dibangun atas dasar kebersihan baik dari hadas dan najis, maka sholat dan ibadah lainnya dalam Islam tidak sah oleh Allah SWT.

Untuk itu, wajib memperhatikan urutan wudhu yang benar sesuai syariat Islam. Berikut Liputan6.com ulas mengenai urutan wudhu yang benar beserta doa dan rukunnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Syarat Sah Wudhu

Pengertian wudhu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Berwudhu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum. Sementara itu, dilansir dari Wikimuslim, pengertian wudhu secara istilah adalah menggunakan air yang dapat mensucikan pada empat anggota tubuh (Wajah, tangan, kepala, kaki) dengan sifat yang khusus menurut syariat Islam. Dalam pelaksanaannya, terdapat syarat sah yang perlu diperhatikan umat Muslim. Berikut syarat sah dalam urutan wudhu yang benar sesuai syriat Islam, yaitu:

1. Islam

2. Tidak berhadast besar

3. Menggunakan air yang suci dan menyucikan

4. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti getah dan sebagainya yang melekat di atas kulit anggota wudhu.

5. Tamyiz atau dapat membedakan hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk.

3 dari 4 halaman

Urutan Wudhu yang Benar Sesuai Syariat Islam

Berikut ini terdapat beberapa urutan wudhu yang benar sesuai syariat Islam yang wajib diperhatikan setiap umat muslim, antara lain:

1. Niat Wudhu

Niat dalam berwudhu ini diartikan sebagai kesungguhan hati untuk berwudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran dari Rasulullah SAW. Dalam HR Bukhari pun pernah menuliskan bahwa:

"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).

Berikut ini bacaan niat dalam urutan wudhu yang benar sesuai syariat Islam, berbunyi:

Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa.

Artinya : "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."

2. Membaca Basmallah

Setelah membaca niat dengan kesungguhan hati, kemudian bacalah basmallah. Membaca basmallah ini dilakukan sambil mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali hingga ke sela-sela jari. Namun, bila lupa untuk membaca basmallah, wudhu yang anda lakukan tetap sah.

3. Berkumur-kumur

Berkumur-kumur sebanyak tiga kali atau memutar air dalam mulut dan mengeluarkannya serta membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang ada pada gigi.

4. Mencuci lubang hidung

Urutan wudhu yang selanjutnya adalah mencuci lubang hidung sebanyak tiga kali untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalamnya. Dan disunnahkan pula mencuci lubang hidung dengan cara menghirup air dalam sekali hirup serta mengeluarkannya dengan memencet hidung.

5. Mencuci muka

Urutan wudhu berikutnya adalah mencuci muka tiga kali. Pada saat berwudhu, mencuci muka sebaiknya dilakukan mulai ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Serta membersihkan dari telinga kanan ke telinga kiri.

4 dari 4 halaman

Urutan Wudhu yang Benar Sesuai Syariat Islam

6. Mencuci kedua belah tangan hingga siku

Setelah mencuci muka, cucilah kedua belah tangan hingga siku sebanyak tiga kali. Sebaiknya lakukan dengan mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, membasahi tangan hingga siku pun sudah tercantum dalam surat Al- Maidah ayat 6 sesuai perintah Allah SWT yang memiliki arti,

“Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.” (QS. Al-Maidah ayat 6)

7. Mengusap kepala

Urutan wudhu selanjutnya ialah mengusap kepala dari depan hingga ke bagian belakang kepala sebanyak tiga kali. Ali bin Abi Thalib berkata,

"Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (HR. Sahih Abu Dawud no.106)

8. Membersihkan kedua telinga

Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam urutan wudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antartelinga kanan dan telinga kiri. Urutan wudhu ini dilakukan sebanyak tiga kali.

9. Mencuci kedua kaki hingga di atas mata kaki

Urutan wudhu selanjutnya yang benar sesuai dengan syariat Islam ialah membasuh kedua kaki hingga atas mata kaki. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali dan dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 6, yang artinya

“…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS. Al-Maidah ayat 6)

Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali, kemudian kaki kiri sebanyak tiga kali. Saat membasuhnya, Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128).

Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak dibasuh dengan sempurna, maka akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.

10. Membaca doa wudhu

Setelah selesai urutan wudhu yang benar, disunnahkan untuk membaca doa selepas wudhu. Dan saat memanjatkan doa wudhu, sebaiknya berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan. Berikut doa setelah wudhu, berbunyi:

Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina.

Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang saleh."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.