Sukses

Hipertensi adalah Tekanan Darah Tinggi, Kenali Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Hipertensi adalah kondisi kronis saat tekanan darah seseorang meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Hipertensi adalah istilah yang dikenal juga dengan tekanan darah tinggi atau darah tinggi. Hipertensisi adalah kondisi di mana tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Di mana tekanan darah seseorang dianggap normal jika di bawah 120/80 mmHg. 

Hipertensi adalah kondisi kronis saat tekanan darah seseorang meningkat. Kondisi ini bahkan dapat dialami selama bertahun-tahun oleh penderitanya tanpa menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar memperhatikannya.

Hipertensi adalah penyakit yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsumsi makanan, berat badan, olahraga, merokok, hingga stres dapat menjadi beberapa penyebab seseorang mengalami tekanan darah tinggi. Darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2022) tentang hipertensi adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Hipertensi adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipertensi adalah tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi daripada normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lain. Darah tinggi atau hipertensisi adalah kondisi di mana tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Tekanan darah normal seseorang adalah di bawah 120/80 mmHg. 

Hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah seseorang meningkat. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit yang sebenarnya sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika sudah mengalami tekanan darah yang sangat tinggi, biasanya akan muncul gejala seperti sakit kepala, mimisan, dan nyeri dada atau sesak napas.

Walaupun demikian, gejala darah tinggi ini biasanya tidak spesifik dan baru muncul jika tekanan darah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

3 dari 5 halaman

Jenis Hipertensi

Jenis hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Penjelasan jenis hipertensi adalah sebagai berikut:

Hipertensi Primer 

Hipertensi primer menyerang 90% penderita hipertensi. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti dan cenderung terjadi bertahap selama bertahun-tahun. Faktor gaya hidup dan genetik diduga memiliki peranan penting.

Hipertensi Sekunder

Hipertensi yang diketahui penyebabnya, terjadi pada 5-10% penderita hipertensi. Biasanya muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi daripada hipertensi primer. Beberapa kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi tipe ini antara lain sleep apnea, masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, masalah tiroid, cacat bawaan dalam pembuluh darah, dan obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, obat antinyeri).

4 dari 5 halaman

Faktor Risiko Penyebab Hipertensi

Faktor risiko penyebab hipertensi adalah sebagai berikut:

- Bertambahnya Usia. Semakin bertambahnya usia, maka fungsi organ dalam tubuh juga akan semakin menurun. Maka dari itu penting menerapkan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga dan makan makanan sehat untuk menghindari hipertensi.

- Keturunan.  Hipertensi yang dialami oleh seseorang bisa saja diturunkan dari salah satu anggota keluarganya yang juga mengidap darah tinggi. Untuk itu, kamu perlu mengontrol pola makan dan menjaga pola hidup sehat.

- Obesitas. Salah satu penyebab hipertensi adalah kegemukan atau obesitas. Kondisi obesitas ini sangat berpengaruh pada sistem organ tubuh yang mengontrol volume darah. Meningkatnya berat badan memengaruhi nutrisi dan oksigen dalam tubuh yang dialirkan ke dalam sel-sel melalui pembuluh darah. Berat badan yang meningkat membuat kinerja pembuluh darah menjadi meningkat sehingga tekanan pembuluh darah dan jantung juga meningkat.

- Mengonsumsi Garam Berlebihan. Garam memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika berlebihan, garam yang masuk dalam tubuh justru menjadi penyebab hipertensi. Hal ini karena garam yang berlebihan akan mengendap pada pembuluh darah. Garam tersebut akan mengendap semakin tebal sehingga menyempitkan aliran pembuluh darah yang kemudian menjadi penyebab darah tinggi.

- Konsumsi Minuman Beralkohol. Alkohol dapat memicu meningkatnya detak jantung. Semakin banyak meminum minuman beralkohol maka detak jantung semakin keras dan akan mendorong terjadinya hipertensi.

- Merokok. Asap rokok dapat meracuni darah pada tubuh. Zat nikotin juga berpengaruh penting menjadi penyebab darah tinggi. Zat nikotin dapat menimbulkan pergeseran pada pembuluh darah sehingga aliran darah pada pembuluh tersumbat. Hal ini menjadikan kinerja jantung menjadi lebih keras dari kondisi normal.

- Stres. Penyebab Stress dapat dipicu dari berbagai faktor. Saat mengalami stres, jantung akan berdegup lebih kencang sehingga kinerja dalam memompa darah akan lebih keras. Hal ini sering ditandai dengan kepala pusing pada bagian belakang.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah dan Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Cara mencegah dan mengatasi hipertensi adalah dengan menghindari faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang penyakit ini.

Olahraga rutin

Olahraga rutin dapat mencegah hipertensi. Olahraga yang disarankan adalah jenis aerobik seperti joging, berenang, bersepeda, atau senam. Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit, sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.

Kurangi dan batasi konsumsi makanan tinggi garam

Makanan cepat saji, makanan beku, dan makanan ber-MSG adalah sumber garam yang tinggi dan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan agar terhindar dari tekanan darah tinggi.

Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

Buah yang diketahui dapat membantu mengontrol tekanan darah adalah buah berry, jambu biji, buah naga, pisang, delima, kiwi, persik, dan alpukat. Untuk sayuran, kamu bisa memanfaatkan seledri, atau cari suplemen berbahan seledri yang mengandung apigenin, yang dapat meringankan gejala hipertensi.

Jaga berat badan ideal

Berdasarkan penelitian, seseorang dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi, dengan diabetes dan kolesterol.

Istirahat cukup dan pintar kelola stres dengan baik

Kurang tidur bisa menjadikan tubuh mengalami stres dan memproduksi kortisol (hormon stres). Hormon tersebut memiliki efek meningkatkan tekanan darah, produksi gula di tubuh, produksi kolesterol, serta produksi asam lambung.

Hindari rokok dan alkohol

Rokok dan alkohol akan meningkatkan risiko penumpukan plak di dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyempitan. Akibatnya, tekanan darah bisa meningkat.

Periksa kesehatan secara rutin

Kamu sangat disarankan untuk melakukan cek kesehatan rutin ketika sudah memasuki usia 30 tahun sebagai deteksi penyakit, salah satunya adalah hipertensi. Jika terdeteksi dini, maka kamu bisa mencegah hipertensi lebih awal sehingga risiko komplikasi akan lebih rendah. Darah tinggi atau Hipertensi sering diabaikan karena seringnya tidak menampakkan gejala. Namun dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa dicegah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.