Sukses

Bacaan Sujud Sahwi dan Tata Caranya, Penting Ketika Lupa Rakaat

Ada bacaan sujud sahwi yang harus dibaca.

Liputan6.com, Jakarta Bacaan Sujud Sahwi perlu dibaca ketika melakukan sujud ini. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk menggantikan kesalahan rakaat saat sholat. Sama seperti sujud lainnya, ada bacaan sujud sahwi yang harus dibaca.

Secara umum, bacaan sujud sahwi sama dengan sujud pada sholat. Namun, penting mengetahui tata cara sujud sahwi yang benar. Bacaan sujud sahwi dan tata caranya telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah dan anjuran para ulama.

Bacaan Sujud Sahwi tentunya perlu diketahui setiap muslim. Dengan melakukan dan membaca bacaan sujud sahwi, ibadah sholat jadi disempurnakan tanpa harus mengulang. Berikut bacaan sujud sahwi dan tata caranya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(6/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Apa itu sujud sahwi?

Sujud sahwi merupakan gerakan dua sujud untuk menggantikan kesalahan yang terjadi saat sholat. Sujud sahwi dilakukan ketika muncul keraguan terkait jumlah rakaat sholat yang telah dikerjakan. Sahwi artinya lupa. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika lupa akan rakaat sholat.

Tujuan dari sujud sahwi adalah untuk menyempurnakan sholat tanpa harus mengulanginya lagi. Untuk itulah, sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika sholat yang disebabkan karena lupa.

3 dari 6 halaman

Dasar hukum sujud sahwi

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lupa jumlah rakaat ketika salat isya. Seusai salat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjawab, "Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." (HR. Bukhari & Muslim).

Hadits Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim no. 571)

Hadis Abdullah bin Buhainah menyatakan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat Zhuhur namun tidak melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali, dan beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan seperti ini sebelum salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal).” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).

4 dari 6 halaman

Kapan harus sujud sahwi?

Kurang Jumlah Rakaat

Kurang jumlah rakaaat atau qabil adalah ketika seseorang menyadari kurangnya rakaat sholat. Saat menyadari adanya kekurangan rakaat salat dan baru sadar seusai salat, maka kamu bisa langsung menambahkan jumlah rakaat yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.

Kelebihan Jumlah Rakaat

Ketika menyadari adanya kelebihan jumlah rakaat dalam salat, maka kamu bisa langsung sujud sahwi setelah salam.

Ragu dengan Doa, Gerakan, dan Jumlah Rakaat

Ada dua keadan ragu mengenai jumlah rakaat ketika salat, di antaranya adalah:

1. Ragu jumlah rakaat dan masih bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, kamu cukup ambil yang lebih meyakinkan, kemudian sujud sahwi setelah salam.

2. Ragu jumlah rakaat, dan sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, kamu cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi sebelum salam.

Melewatkan tasyahud awal

Meninggalkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan:

1. Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini, kamu tidak perlu duduk lagi, namun tetap melanjutkan salat sampai selesai. Kemudian sujud sahwi sebelum salam.

2. Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini kamu bisa langsung duduk tasyahud dan melanjutkan salat sampai selesai.

5 dari 6 halaman

Bacaan sujud sahwi

Dalam sunah, tidak ada bacaan khusus dalam sujud sahwi. Bacaan para ulama sepakat bacaan sujud sahwi sama dengan sujud pada salat biasanya.

Bacaan sujud salat bisa meliputi:

Subhaana robbiyal alaa (tiga kali)

Artinya: Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi (3 X )

Subhaana robbiyal alaa wa bihamdih. (tiga kali)

Artinya: Maha Suci Robb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.

Subhaa-nakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii.

Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku.

6 dari 6 halaman

Tata cara sujud sahwi

Sujud sahwi ini bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung kapan kamu menyadari kesalahan. Berikut ketentuan melakukan sujud sahwi:

Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan saat:

- Meninggalkan tasyahud awal.

- Ragu jumlah rakaat salat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

Sujud sahwi setelah salam, dilakukan saat:

- Penambahan jumlah rakaat salat.

- Penambahan gerakan dalam salat.

- Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

Para ulama pun sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah salam, sifatnya anjuran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.