Sukses

Ulul Azmi Artinya Keteguhan, Kenali Rasul yang Mendapat Julukan Ini

Ulul Azmi menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.

Liputan6.com, Jakarta Ulul Azmi artinya merupakan bagian dari sifat nabi dan rasul pilihan Allah. Ulul Azmi artinya merupakan julukan bagi para nabi dan rasul yang memiliki sifat tabah dan sabar. Nabi dan Rasul adalah orang-orang yang dipilih Allah SWT untuk menerima wahyu dari Allah untuk manusia.

Ada 25 nabi dan rasul dengan kisah dakwahnya sendiri. Dari 25 ini, ada 5 yang disebut sebagai Ulul Azmi. Ulul Azmi artinya menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Ulul Azmi artinya merupakan gambaran ketabahan seorang nabi dan rasul dalam menyebarkan tauhid.

Sebagai umat yang beriman, Ulul Azmi artinya penting diketahui. Ulul Azmi artinya membawa seruan dakwah dengan pantang menyerah dan penuh ketabahan. Berikut pengertian Ulul Azmi artinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(13/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ulul Azmi artinya

Ulul Azmi artinya adalah sebuah gelar yang diberikan kepada lima orang Rasul (Muhammad, Isa, Musa, Ibrahim, Nuh) yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya.

Ulul azmi merupakan gelar yang berasal dari bahasa Arab, أُوْلُو الْعَزْمِ ulul‘azm. Ulul berarti orang yang memiliki. Sementara al-‘azm berarti keinginan kuat untuk melakukan suatu hal. Azm bisa juga diartikan sebagai kesabaran. Ulul Azmi artinya orang yang memiliki keinginan kuat atau kesabaran yang kuat.

Rasul yang menyandang gelar Ulul Azmi artinya merupakan utusan Allah yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul.

3 dari 4 halaman

Ulul Azmi dalam Al Qur’an

Ulul Azmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-13.

Surah Al-Ahqaf ayat ke-35

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ࣖ

Artinya:

Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).

Asy-Syura ayat ke-13

۞ شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ

Artinya:

Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).

 

4 dari 4 halaman

Nabi yang bergelar Ulul Azmi

Nabi Nuh As

Nabi Nuh As adalah Nabi pertama yang mendapatkan julukan Ulul Azmi. Nabi Nuh As juga nabi pertama yang mendapat wahyu dan wajib menyampaikannya pada umatnya. Ia dijuluki Ulul Azmi berkat ketabahan dan kesabarannya ketika menyebarkan ajaran, meski banyak ditentang. Sifat-sifat ini terlihat pada upayanya untuk mengajak keluarga, kerabat, dan kaumnya yang begitu menentang perintah menyembah Allah.

Nabi Nuh kemudian memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah untuk dirinya dan kaumnya yang telah beriman agar diberi keselamatan dari azab Allah, Nabi Nuh pun memohon kepada Allah supaya tidak ada satu orang kafir pun yang selamat dari azab Allah di muka bumi ini. Akhirnya, Allah mengirim azab berupa banjir bah yang menenggelamkan seluruh isi bumi kecuali yang berada di dalam bahtera Nabi Nuh yang merupakan orang-orang beriman.

Nabi Ibrahim As.

Nabi Ibrahim As. memiliki keyakinan kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya terhadap Tuhan. Dia tidak bisa terima terhadap orang-orang yang menyembah berhala dibawah pimpinan raja Namruj. Sehingga kemudian Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup oleh raja Namruj, namun Allah SWT memberikan mukjizat kepada beliau dalam bentuk selamat dari kobaran api tersebut.

Nabi Musa As.

Nabi Musa As. hidup di zaman firaun di mana seluruh manusia harus tunduk pada Firaun. Berkat ketabahan dan keberaniannya, Nabi Musa tetap menyampaikan ajaran yang benar, yaitu agama islam, walau banyak sekali cobaan yang beliau dan pengikutnya terima.

Mukjizat Nabi Musa yang terkenal yaitu tongkatnya bisa berubah menjadi ular ketika diajak adu tanding oleh penyihir-penyihir raja Firaun, dan tongkat Nabi Musa bisa membelah laut merah ketika Nabi Musa dan pengikutnya di kejar oleh raja Firaun yang hendak membunuh.

Nabi Isa As.

Nabi Isa As merupakan satu-satunya Nabi yang dilahirkan tanpa ayah. Ini membuat ia dan sang ibu mendapatkan banyak sekali fitnah dari kaum yahudi. Kemudian ketika ditengah-tengah cacian dan hinaan yang diberikan oleh kaum yahudi, Nabi Isa yang masih bayi seketika diberi mukjizat oleh Allah untuk berbicara dan menjelaskan apa yang terjadi. Mukjizat Nabi Isa antara lain: dapat menghidupkan orang mati, dapat membentuk seekor burung hidup dari sebuah tanah liat, dapat menurunkan makanan dari langit, dan mukjizat yang paling besar Nabi Isa yaitu kitab Injil.

Nabi Muhammad S.A.W

Nabi Muhammad S.A.W merupakan nabi dan rasul terakhir. Mukjizat yang Allah berikan kepada beliau sangatlah banyak, salah satunya yang paling besar yaitu Al-Qur’an, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia sampai saat ini. Ada juga peristiwa Isra Mi’raj yang membawanya bertemu kepada Allah SWT. Dan dari peristiwa itulah turun perintah untuk melaksanakan 5 waktu sholat. Nabi Muhammad SAW memiliki ketabahan luar biasa ketika harus mengalami hinaan dan cacian dari kaum kafir quraisy karena beliau dianggap menyebarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan tradisi mereka pada saat itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.