Sukses

5 Bakteri Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB).

Liputan6.com, Jakarta Diare merupakan gangguan pencernaan yang umum dirasakan. Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB). Di samping itu, tekstur feses yang dikeluarkan saat BAB biasanya lebih encer dari biasanya. Salah satu penyebab diare yaitu bakteri.

Bakteri penyebab diare ini perlu anda kenali dan waspadai. Bakteri merupakan organisme kecil yang hidup di sekitar kita. Bakteri bisa hidup di air, tanah, benda, atau bahkan di makanan. Beberapa bakteri pun hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menyebabkan masalah.

Ada pula beberapa bakteri yang bisa membuat seseorang sakit ketika masuk ke dalam tubuh, termasuk diare. Umumnya, bakteri penyebab muntaber bisa menjadi penyebab diare. Lalu apa saja jenis bakteri penyebab diare?

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bakteri penyebab diare beserta gejala dan pencegahannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (14/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bakteri Penyebab Diare

Berikut ini adalah lima jenis bakteri penyebab diare yang perlu anda waspadai, yaitu:

1. Escherichia coli (E. coli)

E. coli adalah salah satu jenis bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Kebanyakan jenis bakteri E. coli tidak berbahaya dan bahkan berperan menjaga saluran pencernaan Anda tetap sehat. Meski begitu, ada beberapa jenis bakteri E. coli yang dapat menjadi bakteri penyebab diare.

Bakteri E. coli sering ditemukan di sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih, daging mentah, dan susu segar. Untuk mencegah infeksi bakteri E. coli, Anda dianjurkan untuk mencuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum mengonsumsinya, memasak daging hingga benar-benar matang, dan menghindari konsumsi susu segar yang belum dipasteurisasi.

2. Salmonella enterica

Bakteri ini sering menjadi penyebab terkontaminasinya makanan. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini akan menyebabkan gastroenteritis, dengan diare sebagai salah satu gejala khasnya.

Bakteri Salmonella enterica banyak ditemukan di telur setengah matang, daging, dan buah atau sayur yang tidak dicuci bersih. Agar terhindar dari infeksi bakteri ini, Anda sebaiknya mencuci bersih semua bahan makanan yang dimakan mentah, misalnya buah atau sayur, selalu memasak makanan sampai benar-benar matang, terutama untuk daging dan telur.

3. Campylobcter

Selanjutnya, jenis bakteri penyabab diare adalah Campylobacter. Campylobacter jejuni adalah subspecies yang paling sering menginfeksi manusia. Bakteri ini juga banyak ditemukan pada daging ayam mentah, produk olahan susu yang tidak dipasterurisasi, dan air yang terkontaminasi. Infeksi bakteri Campylobacter memang terbilang ringan, namun dapat berakibat fatal pada seseorang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Untungnya, infeksi bakteri Campylobacter dapat dicegah dengan memasak daging hingga benar-benar matang, selalu mencuci tangan setelah memegang hewan ternak atau hewan peliharaan, serta menghindari konsumsi susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.

3 dari 5 halaman

Bakteri Penyebab Diare

4. Shigella

Shigella merupakan bakteri penyebab diare yang lainnya. Bakteri ini hidup di air dan makanan yang kotor. Infeksi bakteri ini akan lebih mudah terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan gaya hidup yang kurang bersih. Untuk mencegah penyebaran infeksi Shigella, Anda disarankan menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang benar, sebisa mungkin tidak menelan air ketika sedang berenang, dan tidak memasak ketika sedang terkena diare.

5. Vibrio cholerae

Infeksi bakteri Vibrio cholerae disebut juga dengan penyakit kolera. Kolera merupakan penyakit menular yang menyebabkan diare parah, bahkan bisa menimbulkan dehidrasi. Bila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berujung pada kematian. Bakteri Vibrio cholerae dapat menginfeksi manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Makanan atau minuman tersebut terinfeksi melalui kotoran manusia yang mengidap kolera.

Biasanya, sumber-sumber yang menjadi penularan bakteri ini yaitu pasokan air atau es yang terinfeksi serta makanan dan minuman yang dijual tanpa memerhatikan faktor kebersihan. Selain itu, sayuran yang ditanam dengan air yang mengandung kotoran manusia dapat menjadi sumber penularan bakteri. Demikian juga dengan ikan dan makanan laut mentah atau setengah matang yang ditangkap di perairan tercemar limbah.

4 dari 5 halaman

Gejala Penyakit Diare

Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:

1. Feses lembek dan cair.

2. Nyeri dan kram perut.

3. Mual dan muntah.

4. Nyeri kepala.

5. Kehilangan nafsu makan.

6. Haus terus-menerus.

7. Darah pada feses.

Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata. 

Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

5 dari 5 halaman

Pencegahan Diare

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, mayoritas penyebab diare yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit bersumber dari pola hidup yang tidak bersih. Untuk itu, penting melakukan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari bakteri penyebab diare, seperti:

1. Sering Cuci Tangan

Rajin mencuci tangan setelah keluar dari rumah, atau memegang barang-barang yang mungkin terkontaminasi merupakan salah satu langkah paling mudah terhindar dari bakteri penyebab diare. Sebelum makan, usahakan juga untuk memastikan tangan Anda bersih.

Saat mencuci tangan, pastikan untuk selalu menggunakan sabun dan menggosok telapak tangan setidaknya selama 20 detik. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol 60-70 persen (hand sanitizer) jika Anda tidak memungkinkan mencuci tangan dengan air dan sabun.

2. Perhatikan Makanan dan Minuman

Selanjutnya, bakteri penyebab diare juga bisa menyebar melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hindari daging mentah atau daging yang dimasak setengah matang. Pastikan juga untuk selalu mencuci buah dan sayur dengan bersih. Hindari minum air keran dari sumber yang tidak jelas tingkat higienitasnya. Minuman yang dibuat dengan air matang, seperti kopi dan teh, mungkin akan lebih aman.

3. Vaksinasi

Anda dapat membantu melindungi bayi dan si kecil dari infeksi rotavirus, penyebab paling umum diare virus pada anak, dengan salah satu dari dua vaksin yang disetujui. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan vaksinasi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.