Sukses

Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya, Kenali Karakteristiknya

Contoh pantun bisa kamu kenali melalui jenisnya yang dibagi menurut isinya.

Liputan6.com, Jakarta Contoh pantun bisa kamu ketahui menurut jenis-jenisnya. Hal ini bisa menjadi referensi bagi kamu untuk lebih memahami dan menciptakan pantun. Pantun merupakan media penuturan pesan dengan permainan kata yang masih populer dan makin berkembang sampai sekarang ini.

Pantun bisa dibuat oleh siapa saja. Apalagi, satu di antara jenis puisi lama ini sudah dikenal luas dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun sering digunakan dalam upacara adat di berbagai daerah, hiburan, atau penyampaian pesan bijak.

Contoh pantun bisa kamu kenali melalui jenisnya yang dibagi menurut isinya. Jenis puisi lama ini memiliki karakteristik di antaranya masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi yang sangat diperhatikan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/5/2022) tentang contoh pantun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pantun adalah

Sebelum mengenali contoh pantun berdasarkan jenisnya, kamu tentunya perlu mengenali apa itu pantun terlebih dahulu. Pantun sendiri berasal dari bahasa Minangkabau Patutun, yang berarti petuntun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Pantun merupakan rangkaian kata yang indah dalam menggambarkan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Jadi, pantun adalah karya sastra yang kreatif dan padat kandungan makna. Pantun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran adalah dua bait pertama pantun, yang biasanya terkait dengan alam, mencirikan budaya agraris masyarakat, dan tidak ada hubungan dengan bagian kedua yang meyampaikan masud pantun. Sementara itu, dua baris terakhir pantun adalah isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Dulunya pantun dikenal sebagai karya lisan saja, namun sekarang sudah banyak pantun yang sudah ditulis. Untuk lebih memahami tentang pantun, kamu tentunya perlu mengenali jenis-jenis pantun yang banyak. Melihat contoh pantun sekalian juga bisa membuatmu lebih mengerti tentang salah satu jenis puisi lama ini.

3 dari 5 halaman

Karakteristik Pantun

Pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaanya karena termasuk dalam puisi lama. Sebuah pantun dapat dikenal dari karakteristik atau ciri-ciri pantun itu sendiri. Karakteristik pantun di antaranya yaitu:

1. Terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata.

2. Ciri-ciri pantun yang mudah dikenali adalah bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a

3. Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.

4. Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini karena dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

4 dari 5 halaman

Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut jenis-jenis pantun yang kerap ditemui dan contohnya:

1. Pantun Nasihat

Jenis-jenis pantun yang pertama adalah pantun nasihat. Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.

Contoh pantun nasihat:

Jalan-jalan ke Kota Blitar

jangan lupa beli sukun

Jika kamu ingin pintar

belajarlah dengan tekun

 

2. Pantun Jenaka

Pantun jenaka merupakan jenis-jenis pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. terkadang pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.

Contoh pantun jenaka:

Duduk manis di bibir pantai

Lihat gadis, aduhai tiada dua

Masa muda kebanyakan santai

Sudah renta sulit tertawa

 

3. Pantun Teka Teki

Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.

Contoh pantun teka-teki:

Kalau tuan muda teruna

Pakai seluar dengan gayanya

Kalau tuan bijak laksana

Biji di luar apa buahnya

 

4. Pantun Cinta

Pantun cinta merupakan jenis-jenis pantun yang isi pesannya berhubungan dengan cinta, romantisme atau asmara antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan cintanya.

Contoh pantun cinta:

Walaupun hanya sebatang tebu

Tetapi bisa diramu

Walaupun jarang ketemu

Cintaku hanya untukmu

5 dari 5 halaman

Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya

5. Pantun Agama

Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasehat, pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh pantun agama:

Banyak bulan perkara bulan

Tidak semulia bulan puasa

Banyak tuhan perkara tuhan

Tidak semulia Tuhan Yang Esa

 

6. Pantun Peribahasa

Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan jenis-jenis pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.

Contoh pantun peribahasa:

Berakit-rakit kita ke hulu

Berenang kita ke tepian

Bersakit-sakit kita dahulu

Bersenang-senang kemudian

 

7. Pantun Kiasan

Pantun kiasan berisi pantun dengan kalimat kiasan. Artinya, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.

Contoh pantun kiasan:

Berburu ke padang datar

Dapatkan rusa belang kaki

Berguru kepalang ajar

Bagaikan bunga kembang tak jadi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.