Sukses

Cara Meresensi Buku, Lengkap Contoh yang Fiksi dan Non-Fiksi

Meresensi sama dengan mengulas buku.

Liputan6.com, Jakarta - Apa itu resensi? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku.

Cara meresensi buku bisa dilakukan dengan mudah. Melansir Zenius, pada Sabtu (21/5/2022) dijelaskan cara meresensi buku dimulai dengan membaca teliti, mengumpulkan unsur resensi, menulis sesuai struktur resensi, menyesuaikan kaidah bahasa resensi, dan melakukan evaluasi.

Nah, agar hasil cara merensensi buku baik dan benar, simak pula contoh resensi yang ada. Menyimak contoh resensi akan memudahkan penulis memulai pembuatan resensi buku fiksi maupun non-fiksi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam cara membuat resensi buku lengkap contoh resensi buku fiksi dan non-fiksi, Sabtu (21/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Meresensi Buku yang Mudah Dilakukan

Meresensi buku bukan hal yang sulit, termasuk buku fiksi dan non-fiksi. Ini cara meresensi buku melansir dari modul yang dipublikasikan Zenius:

1. Membaca dengan Teliti

Cara meresensi buku yang pertama mulailah dengan membacanya dengan teliti agar resensi yang dibuat lebih padat isi. Kemudian catat poin-poin penting yang ditemukan dalam buku.

Misalnya seperti dialog-dialog atau narasi penulis yang memperkuat penilaian untuk membuat resensi. Kemudian cara meresensi buku, lihatlah latar belakang buku dan penulisnya. Latar belakang penulis merupakan hal yang tak terpisahkan dari tulisannya.

Dicontohkan seperti Andrea Hirata yang menulis novel Laskar Pelangi berdasarkan masa kecilnya di Belitung. Hal-hal seperti ini yang bisa diteliti untuk lebih memahami keseluruhan isi buku, agar resensi yang dihasilkan lebih padat isi.

2. Menulis Unsur-Unsur Resensi

Cara meresensi buku yang kedua adalah memperhatikan unsur-unsur resensi. Cara meresensi buku tahap ini memudahkan proses penulis mengenali buku yang diulasnya.

Apa saja unsur-unsur yang memudahkan cara meresensi buku?

- Judul Resensi

Ini berbeda dengan judul buku, judul yang dimaksud dalam unsur ini adalah judul dari tulisan resensi. 

- Identitas atau Data Buku

Ini terdiri dari judul buku, nama pengarang atau penulis, tahun terbit, penerbit, harga buku, ketebalan buku atau jumlah halaman, dan lain-lain.

- Isi Resensi

Ini berisi argumen atau penilaian penulis tentang buku tersebut. 

- Penutup dan Kesimpulan

Ini berisi kesimpulan singkat tentang suatu karya, misalnya seperti alasan penulis merekomendasikan buku yang diresensi.

3. Menuliskannya Sesuai Struktur

Cara meresensi buku yang ketiga adalah mulai menuliskannya dalam bentuk resensi. Cara meresensi buku bagian ini harus ditulis sesuai struktur resensi.

Bagaimana struktur resensi buku yang benar?

- Judul Resensi

- Identitas Buku

Memuat paragraf berisi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, tebak buku, serta ukuran, dan bahan buku. 

- Orientasi

Memuat informasi pembuka agar pembaca tertarik membaca keseluruhan resensi.

- Sinopsis Buku

Memuat sinopsis buku yang ingin dibahas. Apa itu sinopsis?Sinopsis adalah ringkasan cerita yang berisi cuplikan seluruh adegan sehingga membentuk tema cerita.

- Analisis

Memuat unsur-unsur intrinsik dalam buku yang diulas. 

- Kelebihan dan Kekurangan

Memuat kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi. Mulai dari isi hingga segala yang berhubungan dengan buku tersebut.

- Kesimpulan dan Penutup

Memuat penjelasan tentang nilai keseluruhan buku. Apakah penulis merekomendasikannya kepada pembaca atau tidak.

4. Memahami Kaidah Bahasa Resensi

Cara meresensi buku yang keempat adalah memahami kaidah bahasa resensi. Ini berhubungan dengan istilah atau bentuk kosa-kata yang sering digunakan dalam menulis teks resensi.

Apa saja kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan dari cara meresensi buku ini?

- Konjungsi Penerangan

Ini konjungsi untuk menjelaskan sesuatu, seperti kata bahwa, yakni, dan yaitu. 

- Konjungsi Temporal

Ini konjungsi untuk menyatakan waktu atau urutan, seperti sejak, semenjak, kemudian, selanjutnya, atau akhirnya. 

- Konjungsi Penyebaban

Ini konjungsi yang digunakan untuk menyatakan sebab akibat, seperti karena dan sebab. 

- Pernyataan Saran

Ini penggunaan kosa-kata untuk merekomendasikan atau menyarankan sesuai, seperti jangan, harus, sebaiknya, atau hendaknya. 

- Kata Serapan

Ini kata-kata yang diserap dari bahasa daerah atau bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, seperti kata sistem dari system, aktor dari actor, ataupun durhaka dari duraka. 

5. Melakukan Evaluasi Hasil Resensi

Cara meresensi buku bagian akhir adalah melakukan evaluasi hasil resensi yang sudah ditulis sesuai unsur dan strukturnya. Pastikan bahwa data dan teks yang ditulis dalam resensi valid, objektif, dan tidak memuat hal-hal yang kurang penting. 

Hal yang tidak perlu dituangkan dalam resensi adalah kesesuaian harga buku dengan kebutuhan masyarakat. Kemudian pahami, bagus dan jelek sesuatu itu pun tergantung persepsi seseorang dan setiap tulisan pasti berasal dari pemikiran dalam penulisnya.

Cara meresensi buku bagian akhir ini, pastikan penulis memberikan kritik membangun dengan bahasa yang halus. Hindari penggunaan kata-kata yang berkonotasi negatif, seperti jelek atau tidak layak dibaca. 

3 dari 3 halaman

Contoh-Contoh Resensi Buku

Apabila sudah memahami cara meresensi buku yang benar, selanjutnya simak contoh-contoh resensi buku yang sudah jadi. Ini contoh-contoh resensi buku fiksi dan non-fiksi yang singkat melansir dari modul yang dipublikasikan Quipper:

1. Contoh Resensi Buku Fiksi

- Identitas Buku

Judul Buku: Anak Kost-Kostan

Pengarang: Serena Tria

Penerbit: Pustaka Remaja

Tahun terbit: 2009

Tebal halaman: 341 halaman

- Sinopsis Buku

Buku fiksi berupa novel dengan genre komedi ini terinspirasi dari kisah pribadi penulis yang dibalut dengan kisah fiksi. Beberapa kejadian penting jadi adegan-adegan ikonik yang bahkan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Buku ini berkisah tentang kehidupan anak kost, dari tiga sudut pandang tokoh yang berbeda, Rena, Asri, dan Yana.

Rena adalah mahasiswa jurusan psikolog, pendatang dari Jawa Timur, tokoh ini terkenal sebagai tokoh yang punya logat daerah medok dan suka mengeluarkan celetukan-celetukan yang konyol. Asri, seorang apoteker yang baru saja putus cinta karena ditinggal menikah sang kekasih, jadi salah satu tokoh yang paling mellow dan sendu. Sedangkan Yana, seorang jurnalis televisi yang sibuk meniti karier sambil membiayai adiknya sekolah.

Ketiganya sering menghabiskan waktu bersama di kost-kostan dan selalu ada saja kejadian lucu yang terjadi di antara ketiganya. Tidak semua kisah lucu dalam buku ini diangkat dari kisah nyata, karena nyatanya buku ini adalah karya fiksi dari Serena.

- Kelebihan Buku

Buku komedi ini bisa menceritakan sisi menyenangkan dan seru dari kehidupan kost-kostan, khas anak perkotaan. Lewat buku ini, pembaca yang hendak merantau pun diharapkan bisa mempersiapkan diri karena kisah-kisah dalam buku ini pun terinspirasi dari kisah nyata. Karakter Rena yang polos sangat menghibur, apalagi celetukannya yang terkesan tidak pandang situasi kondisi. Sementara karakter Asri digambarkan sebagai tipikal wanita muda yang sedang patah hati dan karakter Yana merupakan simbol dari feminisme masa kini, di mana seorang perempuan ikut bertanggung jawab menanggung beban keluarga.

- Kekurangan Buku

Sayangnya, masih banyak kesalahan penulisan, pengetikan, dan tanda baca dalam buku ini. Ada beberapa adegan yang sebenarnya sangat lucu, tetapi karena penulis kurang bisa menyampaikan dengan baik, adegan pun jadi terkesan biasa saja. Butuh waktu dua kali untuk memahami apa maksud leluconnya.

2. Contoh Resensi Buku Non-Fiksi

- Identitas Buku

Judul: Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX

Penulis: Atikah Anindiya Rini, Suwono, Suhartanto

Penerbit: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tahun terbit: Juli, 2008

Tebal halaman: 194 halaman

- Sinopsis Buku

Buku pelajaran ini berisi informasi seputar bahasa Indonesia yang bisa dipelajari khusus untuk anak SMP kelas IX. Di dalamnya ada berbagai bentuk kegiatan, seperti memahami dialog interaktif, memahami wacana tulis, menulis iklan, dan meresensi. Ada juga kegiatan untuk mengarang, memahami syair, dan menilai isi cerpen.

Agar tidak bosan, penulis pun membuat beberapa tugas untuk siswa berupa memusikalisasi puisi, menulis cerpen, pidato, karya ilmiah, surat, dan memahami novel, serta menanggapi pementasan drama dan membuat teks drama.

Buku ini memang dikemas sebagai sarana pembagian ilmu oleh guru pada murid dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SMP. Buku ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan belajar dan terampil bahasa Indonesia dan materinya sudah disesuaikan dengan kurikulum terbaru.

- Kelebihan Buku

Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga siswa pun bisa belajar sendiri di rumah dengan mudah. Topik-topiknya pun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, hingga jadi bisa lebih mudah dipahami siswa. Selain itu, kegiatan yang dianjurkan dalam buku ini sangat menarik sehingga kelas tidak akan jadi membosankan.

- Kekurangan Buku

Buku ini menggunakan metode yang lebih menyarankan pada praktik seperti pelatihan dan apresiasi sastra. Alangkah lebih baiknya apabila di dalam buku diberikan sedikit teori, hanya sebagai dasar pengetahuan saja.

3. Contoh Resensi Buku Fiksi

- Identitas Buku

Judul: I Love Your Secrets

Penulis: Gaby Kusuma

Penerbit: Elexa Printing

Tahun terbit: 2017

Tebal halaman: 123 halaman

- Sinopsis Buku

Ray tidak bisa memungkiri perasaan aneh yang terus berkembang dalam benaknya setiap kali ia melihat Siska. Tetapi, Ray sadar bahwa dalam pembawaan Siska yang ceria, perempuan itu sebenarnya menyimpan rahasia kelam yang rasanya sulit untuk digali. Meski begitu, Ray tetap setia menjadi pendengar Siska di kala Siska membutuhkan. Lantas, apakah Siska punya perasaan yang sama dengan Ray?

Itulah sekilas mengenai sinopsis buku novel I Love Your Secrets. Buku ini memiliki dua karakter utama, yakni Ray dan Siska. Keduanya baru saja masuk kuliah di jurusan yang sama, yakni Psikologi. Ray dan Siska bertemu ketika mendapatkan tugas kelompok bersama.

Selama menjalankan tugas dengan Siska, Ray sebenarnya sadar kalau ia punya perasaan lebih dari sekadar teman. Tapi, sayangnya Siska kerap menjauhi Ray apalagi ketika Ray berusaha mengutarakan perasaannya. Sampai suatu hari, Ray tidak sengaja mendengar obrolan Siska dengan sang Mama di telepon, sedikit rahasia kelam Siska pun terdengar.

- Kelebihan Buku

Penggambaran karakter Siska sangat kuat dalam buku ini, seolah mau menyuarakan bahwa meskipun Siska punya masa lalu yang kelam dan misterius, tapi tokoh ini punya dampak yang luar biasa bagi tokoh Ray dan kawan-kawan lainnya. Alur penulisan pun sangat halus, sehingga tidak ada kesan ‘loncat-loncat’ dari adegan ke adegan lain.

- Kekurangan Buku

Meskipun karakter Siska terkesan kuat, namun sayangnya karakter ini tidak dimaksimalkan karena sepanjang novel penulis terkesan hanya peduli pada perasaan Ray. Padahal, karakter Siska bisa lebih berpotensi apabila dikembangkan lebih banyak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.