Sukses

Penyebab Bayi Cegukan dan Cara Mengatasinya yang Mudah

Penyebab bayi cegukan perlu kamu kenali dari faktor-faktornya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab bayi cegukan perlu dipahami oleh orang tua. Pasalnya, hal ini bisa sangat mengganggu kenyamanan bayi dan membuat orang tua panik. Cegukan pada bayi sendiri biasanya bukanlah tanda adanya masalah serius.

Cegukan pada bayi merupakan kondisi normal bagi bayi yang berusia di bawah 12 bulan. Bahkan, cegukan juga dapat terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Sejumlah faktor bisa menjadi penyebab bayi sering cegukan.

Penyebab bayi cegukan perlu kamu kenali dari faktor-faktornya ini. Pasalnya, terkadang penyebab bagi cegukan dapat disebabkan karena adanya masalah kesehatan yang sedang dialaminya. Oleh karena itu, kamu harus mengenali penyebab bayi cegukan dan cara mengatasinya yang tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (23/5/2022) tentang penyebab bayi cegukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Bayi Cegukan

Penyebab bayi cegukan terjadi ketika sesuatu menyebabkan diafragma mengalami kejang. Diafragma adalah otot besar yang membentang di bagian bawah tulang rusuk. Diafragma bergerak naik dan turun saat seseorang bernafas. Setiap kejang diafragma membuat laring dan pita suara menutup secara tiba-tiba. Namun, udara dipaksa keluar melalui pita suara yang tertutup dan menciptakan suara cegukan.

Penyebab cegukan pada bayi cenderung terjadi tanpa alasan yang jelas, tetapi menyusui dan makan kadang-kadang dapat menyebabkan diafragma menjadi kejang. Untuk mengenali penyebab bayi cegukan, kamu perlu mengetahui faktor risikonya. Ada beberapa faktor penyebab bayi cegukan yang perlu diwaspadai oleh orang tua bila terjadi pada anaknya.

3 dari 5 halaman

Faktor Penyebab Bayi Cegukan

Terlalu banyak minum atau makan

Terlalu banyak minum susu atau makan MPASI bisa menjadi salah satu penyebab bayi cegukan. Terlalu banyak makan dan minum bisa membuat perut bayi membesar atau kembung. Ini dapat melebarkan diafragma dan membuat kejang diafragma.

Menelan udara saat minum susu

Menelan udara saat menyusu juga menjadi penyebab bayi cegukan yang cukup umum dialami. Udara yang terperangkap di dalam perut bisa menjadi salah satu penyebab bayi cegukan. Udara yang tertelan bisa menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan pada bayi. Terlalu banyak menelan udara bisa terjadi akibat posisi pemberian ASI yang salah, minum melalui botol, dan minum yang terlalu cepat.

Perubahan suhu di perut

Perubahan suhu yang ekstrem pada perut bayi juga bisa menjadi penyebab bayi cegukan. Ini menyebabkan otot perut bayi berkontraksi. Kondisi ini paling sering terjadi saat bayi diberi susu hangat dan selanjutnya diberi MPASI yang masih dingin. Perubahan suhu yang cepat dapat menyebabkan kontraksi diafragma, membuat bayi cegukan.

4 dari 5 halaman

Faktor Penyebab Bayi Cegukan yang Perlu Diwaspadai

GERD

Penyebab bayi cegukan yang patut diwaspadai salah satunya adalah GERD. Jika cegukan sering terjadi dan menyebabkan rewel pada bayi, cegukan mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD terjadi ketika makanan yang dicerna sebagian dan asam lambung kembali naik melalui saluran makanan. Saat cairan-cairan ini melewati diafragma, mereka dapat mengiritasi dan memicu kejang.

GERD merupakan kondisi yang tak boleh disepelekan pada bayi. Tanda bayi memiliki GERD di antaranya seperti sering rewel, bayi melengkungkan punggungnya secara berlebihan selama atau setelah menyusui secara teratur, dan sering muntah. Jika mendapati gejala-gejala ini, segera periksakan pada dokter untuk mendapat penanganan tepat.

Alergi

Bayi yang alergi bisa mengalami cegukan dalam intensitas sering. Alergi bisa menyebabkan radang esofagus. Salah satu reaksi ini adalah kejang diafragma yang menjadi penyebab bayi cegukan. Alergi bisa disebabkan oleh MPASI yang diberikan oleh bayi. Bayi juga bisa mengalami sensitivitas pada susu formula yang dikonsumsinya.

Alergi juga bisa termasuk makanan yang dikonsumsi ibu yang memberinya ASI. Alergen yang paling umum termasuk susu, telur, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan kerang-kerangan. Ini semua dapat memengaruhi tingkat alergi dan sensitivitas bayi.

Jika bayi alergi, ia mungkin juga memiliki gejala lain, seperti diare, bengkak atau gatal di sekitar mulut, hidung atau matanya. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah minum atau makan yang terindikasi alergen.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Bayi Cegukan

Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat bayi tidur. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, cegukan juga tak akan lagi muncul karena keseimbangan pada sistem tubuh yang semakin meningkat. Namun untuk meminimalisir rasa kurang nyaman ketika cegukan dialami bayi, kamu bisa mengikuti beberapa cara mengatasi cegukan pada bayi, yaitu sebagai beirkut

1. Ubah Posisi Menyusui

Cara mengatasi cegukan pada bayi yang pertama adalah dengan mengubah posisi menyusui. Setelah memperbaiki posisi menyusui, diharapkan bayi tidak lagi kemasukan udara bersamaan dengan ASI. Jika cegukan masih terjadi, hentikan sementara proses menyusui, karena kemungkinan besar bayi akan tersedak karenanya.

Posisi menyusui yang tepat adalah puting beserta areola (bagian kulit berwarna lebih gelap yang melingkari puting) masuk ke mulut bayi, diikuti perut bayi berhadapan langsung dengan perut ibu. Jika posisi ini sudah benar, bayi dapat menerima ASI secara perlahan, yang membuat cegukan tak akan terjadi lagi.

2. Memeluk Bayi

Memeluk bayi dipecaya mampu memberi ketenangan saat tubuh mungilnya harus mengalami cegukan yang sedikit mengganggu. Hal ini adalah cara yang paling sederhana untuk mengtasi cegukan pada bayi. Biasanya dalam beberapa menit saja, bayi akan berhenti cegukan dan kembali dalam keadaan normal.

3. Menepuk-nepuk Punggung Bayi

Gendong bayi dengan posisi seperti berdiri, letakkan kepalanya di pundak, lalu tepuk tepuk punggung bayi secara lembut hingga si bayi bersendawa. Cara ini jika terus dibiasakan, cukup ampuh menghentikan cegukan dengan cepat. Namun, pastikan kamu tidak menepuk-nepuk punggungnya dengan terlalu keras.

4. Suapi Makanan Sedikit Demi Sedikit

Bila bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI, kamu harus memberikan atau menyuapi makanan tersebut sedikit demi sedikit dan secara perlahan untuk menghindari cegukan.

Dengan menyuapi makanan kepada bayi dengan perlahan, ia akan menelan makanan dengan tidak terburu-buru juga. Hal ini sangat efektif untuk menghindari cegukan. Bila cegukan terjadi, dan disertai dengan muntah, segera bawa bayi ke dokter, karena biasanya hal ini menunjukkan bahwa bayi sedang mengalami masalah pada perut.

5. Bawa Bayi ke Tempat yang Hangat

Terkadang cegukan pada bayi dapat disebabkan oleh temperatur ruangan yang berubah menjadi dingin. Untuk itu, hindarilah ruangan ber-AC atau suhu yang agak dingin. Bawa bayi ke tempat yang hangat dan lembap untuk mengatasi cegukannya.

6. Pilih Botol Susu yang Tepat

Jika bayi telah minum menggunakan botol susu, kamu wajib juga memperhatikan bentuk botol susu tersebut. Perhatikan regulator dan lubang pada dot bayi. Pilih botol yang lubang dot-nya lebih kecil, sehingga bayi dapat mengatur ritmenya dalam meminum susu agar tidak cegukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.