Sukses

Penyebab Penyakit Kista di Ginjal, Gejala, dan Komplikasinya

Penyakit kista di ginjal lebih berisiko dialami oleh pria.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami organ ginjal manusia berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Tak hanya pengaruh gaya hidup yang buruk, organ tubuh mirip biji kacang merah ini dipengaruhi usia bisa memunculkan kista dan sejumlah komplikasi berbahaya karenanya.

Apa penyebab penyakit kista di ginjal sebenarnya?

Melansir dari Mayo Clinic, pada Senin (27/6/2022) faktor risiko penyebab penyakit kista di ginjal adalah usia, meski kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada usia berapapun. Faktor risiko penyebab penyakit kista di ginjal adalah bagi mereka yang berjenis kelamin pria.

Data medis mengungkap, hampir setengah dari semua orang berusia 50 tahun atau lebih akan memiliki satu atau lebih kista di ginjal mereka. Bahkan, ukuran penyakit kista di ginjal dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan dapat berlipat ganda selama 10 tahun.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyebab penyakit kista di ginjal, gejala, dan komplikasinya, Senin (27/6/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Kista di Ginjal

Apa sebenarnya penyebab penyakit kista di ginjal? Kista tidak hanya bisa terjadi di ovarium dan dialami oleh wanita. Kista bisa terjadi di organ hati hingga ginjal.

Mayo Clinic menjelaskan penyebab penyakit kista di ginjal merujuk pada satu teori adalah berkembang ketika lapisan permukaan ginjal melemah dan membentuk kantong (divertikulum). Kantong kemudian akan terisi dengan cairan, lepas dan berkembang menjadi kista.

Sementara pada teori yang lain, WebMD mengungkap para ahli atau dokter tidak sepenuhnya memahami penyebab penyakit kista di ginjal, kondisi ini bukan pengaruh genetika atau diturunkan. Pria lebih berisiko mengalaminya daripada wanita.

Data medis mengungkap, hampir setengah dari semua orang berusia 50 tahun atau lebih akan memiliki satu atau lebih kista di ginjal mereka. Bahkan, ukuran penyakit kista di ginjal dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan dapat berlipat ganda selama 10 tahun.

“PKD (Polycystic Kidney Disease) atau kista di ginjal disebabkan oleh perubahan abnormal pada gen, yang disebut mutasi,” dijelaskan.

Hal yang sama dijelaskan Mayo Clinic, faktor risiko penyebab penyakit kista di ginjal adalah usia, meski kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada usia berapapun. Faktor risiko penyebab penyakit kista di ginjal adalah bagi mereka yang berjenis kelamin pria.

Gejala penyakit kista di ginjal pada sebagian besar orang sulit dideteksi, kecuali ketika kista tersebut sudah tumbuh besar. Dijelaskan, gejala penyakit kista di ginjal adalah mengalami nyeri tumpul di punggung atau samping, demam, dan sakit perut di bagian atas.

Ketika merasa mengalami gejala tersebut, melakukan pemeriksaan ke klinik kesehatan atau rumah sakit sangat diperlukan. Ini karena komplikasi kista di ginjal sangat mungkin terjadi. Apa saja komplikasi kista di ginjal yang dimaksudkan?

1. Komplikasi penyakit kista di ginjal adalah kista yang terinfeksi. Kista ginjal dapat terinfeksi, menyebabkan demam dan nyeri.

2. Komplikasi penyakit kista di ginjal adalah kista yang pecah. Kista ginjal yang pecah menyebabkan nyeri hebat di punggung atau samping.

3. Komplikasi penyakit kista di ginjal adalah obstruksi urin. Kista ginjal yang menghalangi aliran normal urin dapat menyebabkan pembengkakan ginjal (hidronefrosis).

3 dari 3 halaman

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Memahami fungsi ginjal manusia adalah mengontrol keseimbangan asam basa, mengontrol keseimbangan air, keseimbangan elektrolit, menghilangkan racun dan produk limbah, mengontrol tekanan darah, memproduksi eritropoietin, serta mengaktifkan vitamin D.

Apabila sudah memahami apa fungsi ginjal manusia, penyebab penyakit kista di ginjal, gejala, dan komplikasinya, kemudian ketahui cara menjaga kesehatan ginjal manusia. Ini penjelasan cara menjaga kesehatan ginjal manusia yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Kurangi Sodium

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah mengurangi konsumsi sodium. Supaya kesehatan ginjal terus terjaga dengan baik, hindari konsumsi sodium secara berlebihan. Jumlah sodium harian yang direkomendasikan adalah 2.300 miligram atau sekitar satu sendok teh garam.

2. Kurangi Daging Merah

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah mengurangi konsumsi daging merah. Daging merah memiliki kadar protein yang tinggi. Zat gizi tersebut sebenarnya baik untuk pertumbuhan dan regenarasi sel.

Jika asupannya berlebihan, protein bisa menumpuk dan membuat kerja ginjal semakin berat. Hal tersebut berpotensi menyebabkan asidosis atau perubahan kondisi darah menjadi lebih asam.

3. Tinggalkan Soda

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah mengurangi konsumsi soda atau jangan meminumnya. Minuman bersoda memiliki kandungan kalori yang tinggi dan tidak mengandung nilai gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, soda memiliki zat aditif fosfor yang dapat membahayakan kesehatan ginjal.

4. Tinggalkan Makanan Olahan

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah mengurangi atau berhenti mengonsumsi makanan olahan atau camilan. Kerupuk, keripik kentang, krim keju, dan olahan kentang instan adalah semua contoh makanan olahan yang kaya akan natrium dan aditif fosfor. Maka dari itu, jenis makanan tersebut dapat mengancam kesehatan ginjal.

5. Kurangi Gula

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah mengurangi konsumsi gula harian. Kelebihan gula dapat menyebabkan diabetes dan obesitas, yang terkait dengan penyakit ginjal.

6. Banyak Minum Air Putih

Cara menjaga kesehatan ginjal adalah memperbanyak konsumsi air putih atau mencukupkannya setiap hari. Setiap orang harus meninum paling sedikit 2 liter atau 8 gelas air putih dalam sehari. Jika minum air kurang dari itu, ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring darah dan racun di dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.