Sukses

Ciri Syair dalam Bahasa Indonesia, Ketahui Kriterianya

Ciri syair penting diketahui.

Liputan6.com, Jakarta Ciri syair penting diketahui ketika ingin menulis jenis puisi lama ini. Syair merupakan jenis sastra lama. Artinya, dalam penulisannya, ada ciri syair tertentu yang harus dipenuhi. 

Mengenali ciri syair sangat berguna bagi kamu yang sedang mendalami sastra. Ciri syair bisa berupa bahasa yang digunakan, jumlah baris, jumlah kata, dan isinya. Semua ciri syair ini wajib dimiliki sebuah syair yang utuh.

Ciri syair sangat mudah dikenali. Ciri syair ini juga yang membedakannya dengan puisi lama lainnya seperti pantun atau gurindam. Berikut ciri syair, jenis, dan contohnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(1/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal syair

Syair adalah puisi lama yang dipakai untuk melukiskan hal-hal yang panjang contohnya tentang sebuah cerita, nasihat, agama, cinta, dan sebagainya. S syair memiliki ciri dan unsur yang membedakannya dengan karya sastra lainnya.

Syair adalah karya sastra yang sangat puitis, sarat makna, dan memuat nilai-nilai kuat. Syair sebagai hasil karya sastra lama berisi cerita yang disusun dalam bentuk rangkaian bait-bait yang terikat oleh jumlah baris dan sajak, maka syair tergolong pula kepada bentuk puisi naratif.

3 dari 5 halaman

Kriteria syair

Kriteria syair merupakan unsur yang membangun ciri syair. Berikut kriterianya:

Bahasa

Bahasa yang sering digunakan dalam syair adalah bahasa Melayu. Ini karena syair tergolong sebagai puisi lama. Bahasa Indonesia/bahasa melayu yang digunakan dalam syair haruslah indah dan membuat hati tenang dan bisa berupa bahasa kiasan.

Gagasan

Di dalam syair, gagasan berperan sebagai salah satu unsur batin penulisnya. Gagasan dalam sastra dianggap sebagai fakta atau sebuah kebenaran. Penamaan ini dilandasi oleh penggunaan gagasan yang benar-benar pernah terjadi dan harus diterima sebagai kenyataan.

Keseimbangan

Keseimbangan di dalam syair berbentuk pengulangan bunyi yang sama pada setiap akhir bait pada keseluruhan syair. Bentuk kesimbangan di dalam syair yaitu pola irama atau musikalisasi.

Sajak

Sajak merupakan kata akhir dari sebuah bait syair. Bait syair termasuk huruf-huruf hidup (berharakat) dan termasuk pula huruf hidup sebelum sukun pertama.

Imajinasi

Dalam syair yang dimaksud dengan imajinasi adalah daya khayal yang dikembangkan dari kenyataan dan pengalaman. Pembentukan imajinasi tidak serupa dengan kenyataan yang sesungguhnya. Penciptaan imajinasi didasarkan pada intuisi penulis yang mengacu pada perasaan pribadinya.

4 dari 5 halaman

Ciri syair

Terdiri dari 4 baris

Ciri-ciri syair yang pertama adalah terdiri dari 4 baris. Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari 4 baris.

Contoh:

Janganlah engkau berbuat maksiat

Janganlah engkau berbuat jahat

Segeralah engkau bertaubat

Agar selamat dunia akhirat

Bait syair tersebut terdiri dari 4 baris.

Tiap baris terdiri dari 4-6 kata

Ciri-ciri syair selanjutnya adalah terdiri dari 4 sampai 6 kata dalam tiap barisnya. Berikut contohnya:

Paksi / Simbangan /konon / namanya (4 kata)

Cantik / dan / manis / sekalian / lakunya (5 kata)

Matanya / intan / cemerlang / cahayanya (4 kata)

Paruhnya / gemala / tiada / taranya (4 kata)

Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata

Tiap baris syair memiliki 8-12 suku kata. Suku kata adalah jumlah gabungan 1 atau lebih huruf konsonan dan 1 huruf vokal. Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Berikut contohnya:

Ter/bang/nya/ Sim/bang/an ber/pe/ri/-pe/ri/ (11 suku kata)

Lin/tas/ di/ Kam/pung/ Ba/yan/ Jo/ha/ri/ (10 suku kata)

Ter/li/hat/lah ke/pa/da/ pu/tri/nya/ Nu/ri/ (12 suku kata)

Mu/ka/nya/ ce/mer/lang/ ma/nis/ ber/se/ri/ (11 suku kata).

Semua baris adalah isi

Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam 4 barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya.

Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan. Berikut contohnya:

Bermula kisah kita mulai

Zaman dahulu zaman bahari

Asal mulanya sebuah negeri

Timbulnya kerajaan Raja di Candi

Kerajaan bernama Negara Dipa

Raja pertama Empu Jatmika

Putra tunggal Mangkubumi dengan Sitira

Asal Negeri Keling di Tanah Jawa

Mangkubumi saudagar kaya

Kerabat raja yang bijaksana

Berputera seorang elok rupanya

Empu Jatmika konon namanya

Memiliki rima akhir a-a-a-a

Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b. Contoh:

Paksi Simbangan konon namanya

Cantik dan manis sekalian lakunya

Matanya intan cemerlang cahayanya

Paruhnya gemala tiada taranya

Berisi cerita atau pesan

Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, ataupun rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.

Bahasanya menggunakan kata kiasan

Bahasa dalam syair menggunakan bahasa kiasan. Kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan.

5 dari 5 halaman

Jenis-jenis syair

Syair Panji

Syair panji merupakan Syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. selain itu dalam Syair panji pun terdapat unsur kisah percintaan.

Syair Romantis

Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat.

Syair Kiasan

Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.

Syair Sejarah

Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.

Syair Agama

Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.