Sukses

Metabolisme Adalah Proses Perputaran, Kenali Jenis dan Faktor-faktornya

Metabolisme adalah proses yang menghasilkan energi untuk tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Metabolisme adalah suatu proses penting di dalam tubuh yang perlu kamu pahami. Sederhananya, arti metabolisme yaitu proses perputaran atau gerak berputar. Metabolisme adalah suatu proses mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi.

Proses ini bertujuan untuk mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Energi yang dihasilkan metabolisme membuat tubuh dapat berfungsi dengan baik, sehingga kamu bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Metabolisme adalah proses yang menghasilkan energi untuk tubuh. Hasil metabolisme ini membuat sel dan jaringan yang ada di dalam tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik.

Sudah semestinya kamu memperhatikan kesehatan metabolisme tubuhmu. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/7/2022) tentang metabolisme adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Metabolisme adalah

Metabolisme adalah proses mengubah makanan menjadi energi. Bahkan, ketika tidur pun tubuh tetap membutuhkan energi untuk melakukan berbagai hal, seperti bernapas dan memperbaiki kerusakan sel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metabolisme adalah pertukaran zat pada organisme yang meliputip proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup.

Metabolisme adalah proses yang tidak hanya berguna membakar lemak, tetapi juga akan membantu pernapasan, sirkulasi darah, mengontrol suhu tubuh, serta mencerna makanan. Meski begitu, metabolisme tubuh tidak 100 persen berada di bawah kendali manusia. Terdapat banyak faktor yang bisa memengaruhi matabolisme, seperti tipe tubuh, jenis kelamin, serta usia.

Tiga tujuan utama metabolisme adalah:

- Mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses pada tingkat seluler

- Mengonversi makanan/bahan bakar menjadi bahan baku penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat.

- Mengeliminasi limbah metabolis.

3 dari 6 halaman

Jenis Reaksi Metabolisme

Metabolisme adalah proses dasar yang dialami oleh setiap makhluk hidup. Jenis reaksi yang terjadi selama proses metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Secara umum, metabolisme adalah proses yang memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik, yaitu:

- Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi untuk menghasilkan energi dengan cara mengurai senyawa organik, seperti pemecahan glukosa menjadi piruvat oleh proses respirasi seluler. Contohnya, karbohidrat dari nasi yang kamu makan akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa lalu dibawa oleh darah dan diedarkan ke setiap sel tubuh. Begitu berada di dalam sel, glukosa akan diuraikan kembali dalam serangkaian reaksi kimia hingga menghasilkan energi. Inilah yang disebut sebagai katabolisme. Energi dari katabolisme selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai fungsi tubuh.

- Anabolisme

Anabolisme adalah reaksi yang memerlukan energi untuk menyusun (sintesis) senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat dari molekul-molekul tertentu. Anabolisme adalah proses pembentukan molekul baru untuk menjalankan fungsi tubuh. Proses ini terjadi saat tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, menghasilkan hormon, dan sebagainya. Anabolisme akan menghabiskan energi. Energi yang digunakan tubuh dalam melakukan anabolisme berasal dari katabolisme. Berbagai zat di dalam sel akan dikumpulkan, kemudian dibentuk menjadi suatu zat baru yang bisa digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Kedua arah lintasan metabolisme tersebut diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.

4 dari 6 halaman

Faktor yang Memengaruhi Tingkat Metabolisme

Laju metabolisme atau seberapa banyak kalori yang dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi biasanya berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang memengaruhi laju metabolisme adalah sebegai berikut:

Jenis kelamin

Laki-laki biasanya memiliki massa otot yang lebih besar dibandingkan wanita sehingga pembakaran energinya lebih cepat.

Usia

Massa otot berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat tingkat pembakaran energi juga menurun.

Ukuran dan komposisi tubuh

Tingkat metabolisme orang yang bertubuh besar lebih cepat karena mereka membutuhkan banyak energi.

Keturunan

Faktor genetik atau keturunan bisa memengaruhi pertumbuhan dan ukuran jaringan otot, yang nantinya akan memengaruhi metabolisme tubuh seseorang.

Hormon

Terganggunya produksi atau kerja hormon tiroid dapat meningkatkan atau menurunkan metabolisme tubuh.

Konsumsi makanan dan minuman

Kurangnya mengonsumsi makanan dan minuman dapat memperlambat metabolisme tubuh. Sebaliknya, metabolisme tubuh dapat meningkat jika kamu banyak makan atau minum.

Aktivitas fisik

Berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik dapat memicu tubuh untuk membakar lebih banyak energi, terlebih bila dilakukan secara rutin.

Kondisi medis tertentu

Beberapa orang mungkin mempunyai kondisi medis yang memengaruhi laju metabolismenya.

5 dari 6 halaman

Tanda Seseorang Mengalami Gangguan Metabolisme

Tanda seseorang mengalami gangguan metabolisme adalah sebagai berikut:

Merasa Lelah Setiap Saat

Saat kamu melakukan kegiatan yang lebih lambat dari biasanya, tapi perasaan ngantuk dan lelah muncul, maka kamu perlu berhati-hati dengan kondisi tersebut. 

Berat Badan Naik

Kalau kamu mengalami berat badan yang tidak stabil, padahal konsumsi makanan dengan baik serta olahraga teratur. Itu merupakan salah satu tanda metabolisme menurun. Kamu bisa mengeceknya secara rutin atau berkala untuk memastikan kesehatan metabolismmu.

Mustahil untuk Menurunkan Berat Badan

Menurunkan berat badan menjadi terasa susah karena bertambahnya usia. Namun, alasannya tak hanya itu, metabolisme tubuhmu yang menurun juga merupakan penyebab salah satunya.

Kulit Kering

Tanda-tanda metabolisme kamu menurun adalah segala proses nutrisi yang masuk menjadi melambat. Jadi, walaupun kamu sudah minum air dan memberikan pelembab pada kulit, kulitmu akan nampak selalu kering dan kusam.

Rambut Rontok

Sama halnya dengan kulit kering. Metabolisme yang menurun juga sulit menutrisi rambutmu. Hal itulah yang membuat rambut jadi suka rontok. Untuk mengatasinya, kamu perlu membicarakannya pada dokter.

Sembelit

Sistem metabolisme yang rendah juga akan membuat makanan sulit untuk dicerna. Hal ini akan menyebabkan sembelit.

Merasa Kedinginan Setiap Saat

Bukan merasa dingin pada umumnya. Namun kamu selalu merasa dingin dalam segala kondisi. Hal ini merupakan salah satu dari gangguan metabolisme yang terjadi pada tubuhmu.

Sering Sakit Kepala

Kalau kamu juga sering mengalami sakit kepala, itu berarti menunjukkan kalau ada yang bermasalah pada metabolismemu.

Suka Mengonsumsi Gula

Salah satu hal lainnya dari gangguan metabolisme adalah kamu suka atau selalu ingin untuk mengonsumsi gula dan karbohidrat. 

Depresi

Kesehatan usus juga dipengaruhi oleh metabolisme dan juga mempengaruhi suasana hati. Metabolisme yang menurun dapat memperlambat fungsi tubuh. Hal inilah yang menyebabkan perasaan depresi.

6 dari 6 halaman

Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Makan sedikit tapi sering

Cara meningkatkan metabolisme tubuh ini selain membantu merasa kenyang, sekaligus membantu untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang baik, serta mampu mencegah lonjakan insulin yang menjadi penyebab peningkatan berat badan. Coba untuk membagi porsi makan jadi enam kali sehari dengan masing-masing makanan mengandung sekitar 300 kalori.

Jaga asupan kalori dan protein

Apabila sedang berusaha menurunkan berat badan, tetap jaga asupan kalori kamu. Pasalnya, ketika mengurangi banyak kalori, metabolisme tubuh justru mengira makanan yang dikonsumsi sangat langka dan akan memperlambat proses pencernaan dalam tubuh. Kemudian, tubuh akan berusaha menghemat energi lalu berdampak pada penurunan pembakaran lemak.

Selain itu, tubuh perlu lebih banyak waktu untuk memecah protein dibandingkan lemak atau karbohidrat. Hal tersebut bisa membuat kamu merasa kenyang lebih lama dan protein juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh saat mengonsumsi protein.

Tidur yang cukup

Dari berbagai penelitian menemukan bahwa tidur jadi salah satu cara meningkatkan metabolisme tubuh. Berdasar studi yang diterbitkan di Journal of Lipid Research menemukan, setelah beberapa hari kurang tidur, para peserta studi tidak merasa kenyang setelah makan dan metabolisme lemak yang berasal dari makanan mereka berubah.

Tingkatkan intensitas olahraga

Menurut saran Walt Thompson, PhD, profesor kinesiologi dan kesehatan dan nutrisi di Georgia State University, ketika kamu sudah terbiasa olahraga rutin, tubuh akan beradaptasi sehingga metabolisme tidak terpacu. Untuk menyiasatinya, kamu bisa berolahraga lebih sering atau lebih keras dari biasanya.

Kelola stres

Penelitian menunjukkan bahwa ketika stres, metabolisme tubuh akan berantakan. Ada beberapa alasan untuk ini, tapi salah satunya adalah stres kronis dapat merangsang produksi betatrophin, protein yang bisa menghambat enzim yang dibutuhkan untuk memecah lemak.

Penelitian lain menemukan bahwa wanita yang mengalami stres sehari sebelum konsumsi makanan tinggi lemak justru membakar 104 kalori lebih sedikit dalam tujuh jam setelahnya dibanding rekan mereka yang tidak stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.