Sukses

Gerak Non Lokomotor Adalah Gerak Tanpa Perpindahan, Ketahui Manfaat untuk Anak

Berikut adalah pengertian gerak non lokomotor dan manfaatnya terhadap tumbuh kembang anak.

Liputan6.com, Jakarta Gerak non lokomotor adalah salah satu jenis gerak dalam olahraga. Dalam olahraga ada tiga jenis gerak, yaitu gerak lokomotor, gerak non lokomotor, dan gerak manipulatif.

Gerak lokomotor adalah gerak yang menimbulkan perpindahan tempat. Sedangkan gerak non lokomotor adalah gerak yang tidak menimbulkan perpindahan tempat. Sedangkan gerak manipulatif adalah gerak yang disertai dengan penggunaan alat bantu.

Sebelum lebih jauh membahas contoh-contoh gerak non lokomotor dalam olahraga, penting terlebih dulu untuk mengetahui pengertian gerak non lokomotor lebih mendalam.

Secara sederhana, gerak non lokomotor adalah gerak yang dalam proses yang tidak menimbulkan perpindahan tempat subjek geraknya. Dengan kata lain, gerak non lokomotor adalah kebalikan dari gerak lokomotor.

Berikut adalah pengertian lebih jelas mengenai gerak non lokomotor, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Gerak Non Lokomotor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak non lokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat atau melakukan gerakan dengan cara tak berpindah tempat.

Selain pengertian tersebut, ada sejumlah pengertian dari sejumlah ahli mengenai gerak non lokomotor.

Yudha M. Saputra

Gerak non lokomotor adalah gerakan yang dilakukan hanya di tempat tanpa ada ruang gerak yang memakai kemampuan non lokomotor seperti menekuk, mendorong, menarik, mengangkat, menurunkan, melipat, memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-lain.

Sudrajat Prawirasaputra

Gerakan non lokomotor adalah jenis keterampilan yang dilakukan dengan menggerakkan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang tumpu atau tangan tetap berpegang pada pegangan.

Muhammad Nur Alif dan Encep Sudirjo

Posisi gerakan non lokomotor adalah berusaha untuk mempertahankan keseimbangan tubuh agar tetap stabil dan tidak terjatuh. Pasalnya, tujuan utama melakukan gerak non lokomotor adalah untuk melatih keseimbangan alat gerak manusia agar tidak mudah jatuh, serta tetap bertahan walau dalam posisi yang tidak sempurna.

Dari sejumlah pendapat ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian gerak non lokomotor adalah gerak di mana pelaku yang melakukan gerak tidak berpindah tempat, yang ditandai dengan posisi kaki yang tetap berada pada tumpuan, atau posisi tangan tetap berada pada pegangan. Elbow plank dan push up bisa menjadi gambaran yang jelas mengenai apa itu gerak non lokomotor.

3 dari 5 halaman

Jenis Gerak Non Lokomotor

Gerak non lokomotor pun dapat dibedakan menjadi empat jenis gerakan antara lain sebagai berikut:

1. Memuntir tubuh

Gerakan memuntir atau memilin tubuh bisa dilakukan dengan cara memutar setengah bagian tubuh, namun posisi kedua kaki tetap. Nantinya, sistem gerak pada manusia, yakni anggota tubuh mulai pinggang hingga kepala akan mengarah ke bagian samping.

2. Menekuk tubuh

Jenis gerakan non lokomotor berikutnya adalah gerakan menekuk tubuh. Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara menunduk, jongkok serta menekuk tubuh.

3. Gerakan memutar tubuh

Untuk jenis gerakan non lokomotor yakni gerakan memutar tubuh, bisa dilakukan hanya dengan mengubah posisi kaki sehingga posisi tubuh akan menghadap ke arah yang berbeda.

4. Gerakan mengubah posisi anggota tubuh

Untuk gerakan mengubah posisi anggota tubuh tidak membuat tubuh berpindah menyeluruh ke tempat lain. Contoh melipat tangan, menggelengkan kepala, merangkak, merentangkan tangan serta mengangkat satu kaki.

4 dari 5 halaman

Manfaat Gerak Non Lokomotor

Secara umum, gerak non lokomotor memiliki manfaat dan tujuan, yakni untuk mengembangkan kesadaran tentang suatu keberadaan anggota tubuh di dalam ruang, serta melatih kecepatan dan ketepatan melangkah. Selain itu, latihan gerak lokomotor juga penting untuk anak usia dini karena akan berpengaruh perkembangan saraf motoriknya.

Menurut Kirchner dan Fishburne (1998), gerak non lokomotor dapat membantu meningkatkan kesadaran tubuh dan kesadaran spasial, karena gerakan tersebut memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi cara tubuh dapat digerakkan, dikendalikan, atau diseimbangkan dengan bentuk yang dapat dibuat tubuh.

Gerak non lokomotor yang dapat meningkatkan kesadaran tubuh dan spasial anak misalnya adalah gerakan mengayun sambil mengubah arah. Gerakan tersebut memungkinkan anak memahami di mana tubuhnya berada di suatu ruang.

Sementara itu menurut Barnett, Beurden, Morgan, Brooks, dan Beard (2009), gerak non lokomotor dapat menjadi dasar untuk kebiasaan aktivitas fisik ketika anak sudah tumbuh lebih dewasa, di mana penelitian menunjukkan bahwa (anak yang menguasai gerak non lokomotor) menjadi lebih mahir ketika menginjak usia remaja, yang ditandai dengan aktivitas fisik yang lebih aktif dan lebih bugar.

Sedangkan menurut Gabbard (2011), gerak non lokomotor memiliki manfaat dapat membantu anak-anak berkembang menjadi relatif terampil dalam keterampilan non-lokomotor mereka, dan menggunakan keterampilan itu, dikombinasikan dengan orang lain, dalam gaya hidup aktif.

Keterampilan non-lokomotor juga berkontribusi pada pengembangan fleksibilitas, baik secara fisik maupun mental, bersama dengan fokus perhatian yang dihasilkan dari latihan keterampilan non-lokomotor tertentu. Misalnya, menekuk satu lutut dapat melatih fokus perhatian, di mana seseorang harus memusatkan perhatian mereka pada anggota tubuh tertentu untuk melakukan gerakan ini.

5 dari 5 halaman

Contoh Gerak Non Lokomotor

Mengingat banyaknya manfaat dari gerak non lokomotor ini, terutama bagi tumbuh kembang anak usia dini, penting untuk mengetahui contoh-contoh dari gerak non lokomotor antara lain sebagai berikut:

1. Gerakan menangkap.

2. Memutar: Bergerak di sekitar tubuh yang dilakukan dengan cara memutar beberapa bagian tubuh di sekitar sumbu sedangkan pangkal tidak mengubah kondisi yang biasanya dilakukan pada kepala serta tubuh.

3. Gerakan melempar.

4. Gerakan menendang.

5. Gerakan membungkuk: Menggerakkan otot otot yang ada di sekitar sendi tempat dua bagian tubuh bertemu. Ini merupakan bentuk menekuk tubuh dari posisi lurus ke kurva.

6. Gerakan menjebak atau menjerat.

7. Gerakan melambung.

8. Gerakan bergulir.

9. Gerakan mengangkat: Dilakukan dengan cara mengangkat tubuh baik kaki atau lengan dan biasanya memakai benda berat untuk mengangkat kedua lengan.

10. Gerakan melenting.

11. Gerakan menggelinding.

12. Mengayun: Gerakan di bawah sumbu yang bisa jadi berbentuk gerakan bagian tubuh maju serta mundur atau bisa juga dari sisi ke sisi.

13. Gerakan menyepak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.