Sukses

Penyebab Empty Sella Syndrome yang Dialami Ruben Onsu, Gejala, dan Penanganannya

Empty sella syndrome adalah kondisi yang langka.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Ruben Onsu mengungkap kondisi yang tengah dialaminya. Suami Sarwendah ini mengaku mengalami  empty sella syndrome. Empty sella syndrome adalah kondisi ketika seseorang mengalami penyusutan kelenjar pituitari. Apa itu kelenjar pituitari? Ini adalah kelenjar yang berukuran sebesar kacang yang ditemukan di dasar otak manusia.

Pada pasien dengan kondisi empty sella syndrome, kelenjar yang seharusnya berisi cairan dengan ukuran sebesar kacang ini menyusut, menjadi rata, dan seperti kosong. Lalu apa penyebab empty sella syndrome atau kelenjar pituitari kosong sebenarnya?

Melansir dari Cleveland Clinic, pada Jumat (22/7/2022) penyebab empty sella syndrome dikategorikan sesuai tipe, yaknni primer dan sekunder. Penyebab empty sella syndrome primer adalah sulit diketahui secara pasti. Sementara penyebab empty sella syndrome sekunder adalah pengaruh kejadian tertentu.

Penderita empty sella syndrome umumnya akan mengalami gejala yang akan sangat memengaruhi kualitas hidupnya apabila tidak ditangani segera. Meski begitu, pada sebagian penderita empty sella syndrome, gejalanya tidak ada yang artinya tidak perlu penanganan apapun.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penyebab empty sella syndrome, gejala empty sella syndrome, dan cara mengatasi empty sella syndrome, Jumat (22/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Empty Sella Syndrome dan Tipenya

Kondisi empty sella syndrome adalah ketika seseorang memiliki kelenjar pituitari kosong yang seharusnya berisi cairan serebrospinal (CSF). CFS kelenjar pituitari adalah cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Berasal dari masalah inilah kemudian penyebab empty sella syndrome bisa dipahami. Dijelaskan, penyebab empty sella syndrome adalah ketika CFS bocor ke sella tursika (lekukan pada tulang pelindung sphenoid yang melindungi kelenjar pituitari).

Pasien yang mengalami masalah empty sella syndrome, umumnya bisa diketahui ketika mereka melakukan pemeriksaan kesehatan. Misalnya saja dengan pemindaian Computed Tomography (CT) atau pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Ada dua tipe kondisi empty sella syndrome, yakni empty sella syndrome primer dan empty sella syndrome sekunder. Penyebab empty sella syndrome ini berbeda.

Masalah yang menjadi penyebab empty sella syndrome primer (PES) seringkali sulit diidentifikasi, para ahli tidak bisa memastikannya. Pasien yang mengalami pun jarang merasakan gejala kondisi ini.

Sementara penyebab empty sella syndrome sekunder (PSS), umumnya karena kerusakan karena kejadian atau tragedi tertentu. Dijelaskan penyebab empty sella syndrome adalah tumor, terapi radiasi, operasi otak di kelenjar pituitari, dan cedera otak traumatis.

3 dari 4 halaman

Gejala Empty Sella Syndrome dan Penjelasannya

Apabila sudah memahami kondisi dan penyebab empty sella syndrome, sebenarnya apa saja gejala yang akan dialami oleh penderitanya?

Para ahli mengungkap empty sella syndrome lebih berisiko dialami wanita daripada pria. Dijelaskan, gejala empty sella syndrome adalah paling umum akan memengaruhi keseimbangan hormon, masalah penglihatan, dan sering sakit kepala.

Gejala empty sella syndrome yang memengaruhi hormon, bisa berbeda-beda kondisinya pada setiap orang. Gejala empty sella syndrome ini bergantung pada jenis hormonnya.

Ini gejala empty sella syndrome yang bisa dialami oleh penderitanya:

1. Gejala empty sella syndrome adalah keluarnya cairan dari puting tidak teratur (galaktorea).

2. Gejala empty sella syndrome adalah disfungsi ereksi.

3. Gejala empty sella syndrome adalah haid tidak teratur (haid) atau tidak haid (amenore).

4. Gejala empty sella syndrome adalah penurunan atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks (libido rendah).

5. Gejala empty sella syndrome adalah mengalami kelelahan terlalu sering.

Pada kondisi yang jarang terjadi atau kondisi langka, gejala empty sella syndrome bisa meliputi hal-hal berikut ini:

6. Gejala empty sella syndrome adalah peningkatan tekanan di dalam tengkorak mereka (tekanan intrakranial jinak).

7. Gejala empty sella syndrome adalah kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (cerebrospinal rhinorrhea).

8. Gejala empty sella syndrome adalah pembengkakan diskus optikus akibat peningkatan tekanan kranial (papiledema).

9. Gejala empty sella syndrome adalah perubahan penglihatan, seperti hilangnya kejernihan penglihatan.

Meski seharunya kondisi empty sella syndrome bisa diamati dari gejala-gejala tersebut, fakta lain juga mengungkap bahwa kebanyakan orang dengan empty sella syndrome tidak memiliki gejala dan tidak pernah mengalaminya.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Empty Sella Syndrome

Empty sella syndrome adalah kondisi kesehatan yang berhubungan dengan otak, pada sebagian orang bisa menimbulkan gejala langka dan mengganggu. Lalu pada sebagian orang lainnya tidak menimbulkan gejala apapun.

Cara mengatasi empty sella syndrome yang Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan, penting dan harus dilakukan ketika penderitanya merasa terganggu dengan gejala yang timbul. Sementara bagi yang tidak merasakan gejalanya, ini bukan masalah kesehatan yang serius.

Segera lakukan pemeriksaan kepada ahli agar gejala akibat kondisi empty sella syndrome bisa diatasi dengan tepat. Apabila gejala empty sella syndrome mengganggu hormon, maka pengobatan bisa dilakukan dengan kontrol jumlah hormon.

Melansir dari WebMD, cara mengatasi empty sella syndrome seorang dokter yang mendiagnosis umumnya akan menawarkan konsumsi obat atau melakukan operasi.

Konsumsi obat-obatan bisa dilakukan sebagai cara mengatasi empty sella syndrome, jika kelenjar pituitari tidak mengeluarkan jumlah hormon yang seharusnya atau gangguan hormon.

Sementara tindakan operasi akan dilakukan sebagai cara mengatasi empty sella syndrome, jika cairan tulang belakang bocor dari hidung, dokter akan melakukan operasi untuk mencegah hal itu terjadi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.