Sukses

Paradigma Adalah Cara Pandang Seseorang, Pahami Pengertian dan Contohnya

Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).

Liputan6.com, Jakarta Istilah paradigma sering kali kita temui dalam pembicaraan sehari-hari. Paradigma juga sering digunakan dalam disiplin intelektual. Istilah paradigma ini mengacu pada pemikiran seseorang terhadap sesuatu.

Pengertian paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan. Sebab paradigma adalah model utama, pola atau metode (untuk meraih beberapa jenis tujuan).

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian paradigma dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (24/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Asal Usul Kata Paradigma

Asal susul kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola. Sedangkan dalam bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).

Menurut Steven Covey, dalam bukunya 7 Habits Of Highly Effective People mendefinisikan paradigma sebagai cara kita memandang sesuatu yang berupa pandangan kita, kerangka acuan kita atau keyakinan kita. Menurutnya paradigma adalah seperti kacamata.

3 dari 5 halaman

Pengertian Paradigma Secara Umum

Seperti yang dijelaskan di atas, dalam melatih kemampuan berpikir, maka seseorang harus memiliki paradigma. Sebab paradigma adalah bagian dari pola disiplin intelektual. Paradigma adalah sebuah model dalam teori ilmu pengetahuan, Anda mungkin akan memahaminya juga sebagai kerangka berpikir. 

Paradigma juga dapat diartikan sebagai bentuk mekanisme seseorang dalam memandang sesuatu, yang nantinya akan mempengaruhinya dala berpikir luas. Pada penelitian, paradigma berguna untuk membantu para ilmuwan yang bisa bekerja dalam suatu kerangka teoritis yang lebih luas.

Fungsi utama dari paradigma adalah untuk menjadi dasar seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Fungsi lainnya adalah dapat membentuk kerangka pemikiran yang mendekati dan terlibat dengan berbagai macam hal atau dengan orang lain.

4 dari 5 halaman

Pengertian Para digma Menurut Para Ahli

Thomas Kuhn

Thomas Kuhn merupakan filsuf yang dikenal dengan konsep paradigmanya. Menurut Kuhn, paradigma adalah suatu landasan berpikir, konsep dasar, atau landasan berpikir yang digunakan/dianut sebagai model atau konsep dasar para ilmuan dalam melakukan studinya. Paradigma merupakan kerangka kerja konsep, hasil, dan prosedur di mana pekerjaan selanjutnya disusun. Paradigma tidak memaksakan pendekatan yang kaku atau mekanis, tetapi dapat diambil kurang lebih secara kreatif dan fleksibel.

Harmon

Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk memahami, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang khusus tentang realitas.

Baker

Paradigma menurut Baker adalah seperangkat aturan yang menetapkan atau mendefinisikan batas-batas. Paradigma juga menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu untuk berhasil.

Bogdan dan Biklen

Bogdan dan Biklen mendefinisikan paradigma sebagai kumpulan longgar sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.

Capra

Paradigma adalah sebuah bentuk asumsi dasar yang disertai dengan bukti pendukung terhadap apa yang diasumsikannya, dalam menggambarkan interpretasinya terhadap realitas sejarah sains.

George Ritzer

Paradigma adalah pandangan mendasar ilmuwan tentang apa materi pelajaran harus dipelajari oleh cabang atau disiplin, dan apa aturan yang harus diikuti dalam menafsirkan informasi yang akan dikumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam menanggapi isu-isu ini.

Robert Friedrichs

Paradigma adalah dasar pandangan disiplin pada apa materi pelajaran yang harus dipelajari.

Cohenn (dalam Mackenzie & Knipe)

Membatasi paradigma sebagai studi filosofis pelaksanaan tujuan atau motif.

Bogdan (dalam Mackenzie & Knipe)

Paradigma adalah kumpulan longgar sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.

5 dari 5 halaman

Contoh-contoh Paradigma

1. Paradigma Rekonstruksi Teori

Dalam paradigma rekonstruksi teori, sebuah teori atau metode yang sudah ada digunakan lagi dalam penelitian baru tapi metode lama itu harus relevan supaya terjadi kesinambungan yang jelas.

2. Paradigma Piramida

Dalam paradigma piramida, sebuah konsep ataupun metode dilakukan secara bertahap seperti halnya berbagai jenis piramida, mulai dari piramida terbalik, berlapis, atau ganda.

3. Paradigma Kualitatif

Paradigma kualitatif, seringkali digunakan dalam studi para mahasiswa, baik itu di dalam tugas ataupun skripsi dengan metode kualitatif. Selain itu, paradigma tersebut digunakan untuk menemukan gambaran teori sosial teori induktif.

4. Paradigma Siklus Empiris

Paradigma siklus empiris adalah suatu metode ataupun konsep yang bisa menjelaskan mengenai fenomena ilmiah dimana wujudnya yaitu sebuah siklus.

5. Paradigma Deduksi-Induksi

Dalam paradigma deduksi-induksi, lebih fokus pada metode kualitatif untuk deduksi. Sedangkan metode kuantitatif untuk induksi, yang mana tahapannya melalui pengumpulan data sampai pembuatan kesimpulan.

6. Pancasila sebagai Paradigma

Salah satu contoh paradigma yang bisa anda kenali adalah paradigma pancasila di Indonesia. Pancasila sebagai paradigma berarti menjadikan Pancasila sebagai pedoman untuk menjalani segala aspek kehidupan. Hal ini juga menyertai berbagai permasalahannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, untuk mencapai Tujuan Nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.