Sukses

Subjektif Adalah Sudut Pandangan Sendiri, Pahami Pengertian dan Contohnya

Pengertian subjektif adalah suatu sikap yang berdasarkan pada pandangan atau perasaan pribadi mengenai suatu hal.

Liputan6.com, Jakarta Istilah subjektif terdengar familiar dalam kehidupan sehari-hari. Istilah subjektif ini berkaitan dengan pendapat diri kita terhadap suatu hal. Dengan kata lain, pengertian subjektif adalah suatu sikap yang berdasarkan pada pandangan atau perasaan pribadi mengenai suatu hal.

Secara umum, subjektif digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang ada dalam pikiran seseorang atau yang berkaitan dengan sudut pandang seseorang. Terkadang, subjektif berarti tentang hal yang sama dengan pribadi.

Subjektif adalah keadaan di mana seseorang berpikir relatif, hasil menduga-duga dari perasaan pribadi, maupun berdasarkan perasaan atau selera orang. Hal ini sangat berkebalikan dengan objektif.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian subjektif beserta cara berpikir dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (29/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Subjektif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian subjektif adalah mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Subjektifadalah cara pandang seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan prasangka atau pandangan sendiri. Biasanya subjektif ini digunakan ketika Anda berbicara tentang pendapat atau perasaan yang didasarkan pada perspektif atau preferensi individu.

Namun, Seorang peneliti harus menghindari sikap ini karena data/fakta tak boleh bercampur dengan pendapat atau perasaan pribadi. Karena peneliti saat memutuskan sesuatu perlu berdasarkan dakta dan fakta yang ada tidak boleh adanya opini.

3 dari 5 halaman

Pengertian Objektif

Objektif berasal dari bahasa Latin objectum, yang berarti "sesuatu yang disajikan kepada pikiran". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, objektif adalah keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Objektif adalah kata sifat yang erarti kurangnya bias, penilaian, atau prasangka. Objektif berarti penilaian berdasarkan fakta dan tidak terdistorsi oleh bias, emosi, atau prasangka. 

Objektif memang bertolak belakang dengan subjektif. Sikap objektif lebih kepada berpikir terbuka dan mempertimbangkan fakta daripada perasaan pribadi. Dalam pengertiannya yang paling murni, gagasan objektivitas mengasumsikan bahwa kebenaran atau realitas independen ada di luar penyelidikan atau pengamatan apa pun.

Pada dasarnya, objektif adalah suatu pandangan yang mempertimbangkan fakta daripada perasaan pribadi. Dalam pengertiannya yang paling murni, gagasan objektivitas mengasumsikan bahwa kebenaran atau realitas independen ada di luar penyelidikan atau pengamatan apa pun.

4 dari 5 halaman

Perbedaan Subjektif dan Objektif

Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa masih banyak orang yang sukar membedakan arti objektif dan subjektif. Padahal, objektif dan subjektif merupakan dua hal yang bertolak belakang. Kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yakni:

1. Pengertian Subjektif dan Objektif

Melansir Masterclass, subyektif adalah istilah yang mengacu pada pendapat atau perasaan pribadi seseorang mengenai suatu materi pelajaran tertentu. Sementara objektif mengacu pada informasi berbasis data faktual yang tidak diinformasikan oleh bias.

2. Penggunaan Kata Subjektif dan Objektif

Melansir Masterclass, Pandangan atau opini subjektif tidak didasarkan pada kebenaran atau fakta. Mereka adalah interpretasi unik satu orang dari sebuah ide dan pikiran, perasaan, dan latar belakang mereka sendiri. Sementara untuk objektif, ketika seseorang memberi penilaian objektif tentang suatu topik, itu dirumuskan dari data, fakta yang dapat diverifikasi, atau bukti tak terbantahkan lainnya tanpa mempertimbangkan perasaan pribadi pembicara.

3. Tujuan dari Subjektif dan Objektif

Mengambil keputusan secara objektif memiliki tujuan agar keputusan yang diambil, benar-benar tepat dan tidak merugikan siapapun. Sementara, subjektif adalah sikap yang cenderung akan terjadi keberpihakan terhadap sesuatu.

4. Dampak dari Pendapat Subjektif dan Objektif

Pernyataan objektif akan memberi dampak penambahan wawasan pada orang lain. Sementara, dampak pernyataan yang subjektif tergantung kondisi, bisa membawa manfaat, bisa juga membawa masalah.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Subjektif dan Objektif

5. Contoh Informasi Subjektif dan Objektif

Contoh pernyataan subjektif adalah “Karpet warna merah ini favorit saya.” sementara pernyataan objektifnya adalah “Karpet ini berwarna merah”. Contoh lainnya, “Saya tidak suka musik folk.” (subjektif), Meskipun saya tidak menyukai musik folk, banyak musisi folk profesional adalah pemain yang terampil secara objektif.” (objektif).

6. Kata Pendukung Subjektif dan Objektif

Untuk membedakan antara sikap subjektif dan objektif adalah dari kata penghubungnya. Sikap subjektif biasanya menggunakan kata pendukung seperti ‘menurut saya’, ‘sepertinya’, ‘umumnya’, ‘biasanya’, dan lain sebagainya. Hal ini menerangkan bahwa tidak ada kepastian dari pernyataan yang subjektif tersebut dan bisa membuat orang berpikir dua kali untuk mempercayainya. Sedangkan, sikap objektif biasanya identik dengan kata pendukung seperti ‘pasti’, ‘benar, ‘tidak benar’, dan kata-kata penegas lainnya tanpa ada keraguan di dalamnya. Hal ini sangat berbeda dengan pernyataan dari sikap subjektif.

7. Sudut Pandang Subjektif dan Objektif

Perbedaan lain dari objektif dan subjektif adalah dari sudut pandang. Objektif memiliki sudut pandang dari segi kondisi asli yang terjadi pada sebuah peristiwa, sehingga bisa dipertanggung jawabkan. Sementara subjektif memiliki sudut pandang pendapat pribadi tentang sebuah peristiwa yang diinformasikan, sehingga terkadang tidak terjamin akurasinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.