Sukses

13 Penyebab Kejang pada Orang Dewasa dan Anak, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab kejang adalah gangguan listrik di otak secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Kejang adalah kondisi ketika otot tubuh melakukan kontraksi dan relaksasi dengan cepat berulang-ulang. Kejang umumnya terjadi selama 30 detik sampai 2 menit. Apa penyebab kejang pada orang dewasa dan anak itu?

Melansir dari Mayo Clinic, pada Senin (8/8/2022), dijelaskan mayoritas penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah gangguan listrik di otak secara tiba-tiba. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak ada yang pengaruh kesehatan serius dan tidak.

Apabila sudah memahami penyebab kejang pada orang dewasa dan anak, ketahui cara mengatasinya juga. Cara mengatasi kejang pada orang dewasa dan anak adalah mengamankannya agar tidak mengalami cedera. Baru setelah kejang selesai, perhatikan kondisi setelahnya.

Ketika kondisi setelah kejang tidak serius, ini tidak perlu dibawa ke dokter. Akan tetapi, jika sesaat setelah kejang pasien masih belum sadar, kejang terjadi lebih dari lima menit, hingga disusul kejang kedua, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penyebab kejang pada orang dewasa dan anak serta cara mengatasinya, Senin (8/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Kejang pada Orang Dewasa dan Anak

Memahami penyebab kejang pada orang dewasa dan anak-anak adalah gangguan listrik secara tiba-tiba dan tidak terkendali di otak. Kejang umumnya terjadi selama 30 detik sampai 2 menit. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak-anak kurang lebih sama.

Melansir dari Mayo Clinic, penyebab kejang pada orang dewasa dan anak-anak adalah gangguan listrik di otak sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya. Kejang akan membuat penderita mengalami perubahan perilaku, gerak, perasaan, dan kesadaran.

Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak pada kasus yang cukup serius berhubungan dengan stroke, cedera kepala tertutup, infeksi seperti meningitis atau penyakit lain, epilepsi, dan masih banyak lagi. Mayoritas penyebab kejang pada orang dewasa dan anak bisa dikendalikan dengan konsumsi obat.

Secara medis, dijelaskan penyebab kejang pada orang dewasa dan anak terjadi karena sel saraf (neuron) di otak yang fungsinya membuat, mengirim, dan menerima impuls untuk komunikasi sel. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak terjadi ketika ada gangguan komunikasi di sini.

3 dari 4 halaman

Penyebab Kejang pada Orang Dewasa dan Anak Selanjutnya

Meski begitu, penyebab kejang pada orang dewasa dan anak bisa terjadi karena mutasi genetik. Apa lagi yang bisa menjadi penyebab kejang pada orang dewasa dan anak? Mayo Clinic menjelaskan penyebab kejang pada orang dewasa dan anak meliputi:

1. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah demam tinggi, yang dapat dikaitkan dengan infeksi seperti meningitis.

2. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah kurang tidur.

3. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah lampu berkedip, pola bergerak atau stimulan visual lainnya.

4. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah natrium darah rendah (hiponatremia), yang dapat terjadi dengan terapi diuretik.

5. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah obat-obatan, seperti penghilang rasa sakit tertentu, antidepresan atau terapi berhenti merokok, yang menurunkan ambang kejang.

6. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah trauma kepala yang menyebabkan area pendarahan di otak.

7. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah kelainan pada pembuluh darah di otak.

8. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah gangguan autoimun, termasuk lupus eritematosus sistemik dan multiple sclerosis.

9. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah pukulan.

10. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah tumor otak.

11. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah penggunaan obat-obatan terlarang atau rekreasional, seperti amfetamin atau kokain.

12. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah penyalahgunaan alkohol, selama masa penarikan atau keracunan ekstrim.

13. Penyebab kejang pada orang dewasa dan anak adalah infeksi virus COVID-19.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Kejang pada Orang Dewasa dan Anak

Memahami cara mengatasi kejang pada orang dewasa dan anak adalah paling penting mengamankannya terlebih dahulu. Cara mengatasi kejang pada orang dewasa pada orang dewasa dan anak ini mirip dengan mengatasi kejang pada masalah epilepsi.

Apabila mendapati seseorang mengalami gejala epilepsi seperti kejang, Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Fajar Maskuri, M.Sc., Sp.S melansir dari situs website resmi UGM, merekomendasikan agar penderita diamankan agar tidak mengalami cedera.

“Sebenarnya epilepsi adalah gangguan saraf otak sehingga harus dirawat oleh dokter saraf. Meski bersentuhan kulit atau terkena air liur si penderita saat kita menolong itu tidak akan tertular,” dijelaskan.

Pencegahan yang bisa dilakukan?

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan 25 persen kasus kejang dapat dicegah. Mulai dari menghindari cedera kepala, melakukan perawatan perinatal yang memadai, konsumsi obat demam untuk anak yang kejang saat demam, mengurangi faktor risiko kardiovaskular, dan mencegah infeksi sistem saraf pusat.

Meski demikian, perhatikan kondisi ketika penanganan medis benar-benar diperlukan. Mayo Clinic menjelaskan kejang harus segera dibawa ke dokter ketika sebagai berikut:

1. Kejang berlangsung lebih dari lima menit.

2. Pernapasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti.

3. Kejang kedua segera menyusul.

4. Mengalami demam tinggi.

5. Mengalami kelelahan panas.

6. Hamil.

7. Menderita diabetes.

8. Telah melukai diri sendiri selama kejang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.